Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Efisiensi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya On-Grid 151 kWp untuk Industri di Cikarang Rosyadi, Abdu Yakan; Hartopo, Ibnu; Edypoerwa, Mugni Labib; Padmadewi, Ayu Laksmi
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 9, No 2: December 2024
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v9.i2.2024.175-184

Abstract

Energi terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), menjadi salah satu solusi efektif dalam mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang semakin berkurang dan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan energi matahari yang melimpah, PLTS mampu menyediakan sumber listrik yang lebih ramah lingkungan serta berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Selain itu, perkembangan teknologi fotovoltaik yang semakin efisien serta kebijakan pemerintah yang mendukung energi hijau telah mendorong adopsi sistem PLTS di berbagai sektor, termasuk industri. Studi ini berfokus pada analisis efisiensi sistem PLTS on-grid berkapasitas 151 kWp yang diterapkan di PT. Modern Plastik Industri, Cikarang sebagai bagian dari strategi efisiensi energi dan pengurangan biaya operasional listrik. Penelitian ini mencakup berbagai aspek teknis, mulai dari perancangan sistem, pemilihan komponen utama seperti panel surya, inverter, dan sistem perlindungan, hingga simulasi kinerja menggunakan perangkat lunak PVsyst untuk memprediksi potensi produksi listrik secara akurat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem PLTS ini mampu menghasilkan energi listrik sebesar 222,6 MWh per tahun, dengan Performance Ratio (PR) rata-rata sekitar 82%, yang menandakan efisiensi operasional yang tinggi. Nilai PR yang tinggi mencerminkan minimnya kehilangan energi dalam sistem serta optimalisasi performa dari panel surya dan inverter yang digunakan. Selain itu, analisis data monitoring menunjukkan bahwa PLTS dapat mengurangi ketergantungan pada listrik dari jaringan PLN selama periode siang hari, sehingga membantu menekan biaya listrik dan meningkatkan kemandirian energi industri. Implementasi sistem ini juga memberikan kontribusi positif terhadap pengurangan emisi karbon dan mendukung transisi menuju energi bersih, sejalan dengan upaya pencapaian target keberlanjutan energi nasional.
Desain Sistem PLTS Hybrid dengan Pemodelan HOMER Pro dan PVSyst di Desa Semang, NTT, Indonesia Hartopo, Ibnu; Rosyadi, Abdu Yakan
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 10, No 1: Juni 2025
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v10.i1.2025.113-122

Abstract

Desa Semang di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu wilayah terpencil di Indonesia yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap energi listrik. Kondisi geografis yang menantang dan infrastruktur yang terbatas menyebabkan pasokan energi belum merata, sehingga menghambat pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Untuk menjawab tantangan tersebut, energi terbarukan seperti tenaga surya menjadi solusi potensial karena ketersediaan radiasi matahari yang tinggi sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengoptimalkan sistem hybrid berbasis energi terbarukan di Desa Semang dengan pendekatan simulasi menggunakan perangkat lunak HOMER Pro dan PVSyst. Sistem yang dirancang terdiri atas panel surya, baterai, dan generator untuk memenuhi kebutuhan energi harian sebesar 216,67 kWh. HOMER Pro digunakan untuk mengevaluasi efisiensi teknis dan ekonomi sistem, sedangkan PVSyst digunakan untuk menganalisis performa teknis sistem fotovoltaik, termasuk Performance Ratio (PR) dengan nilai tahunan sebesar 76,4%. Berdasarkan hasil simulasi HOMER yang ditampilkan pada Tabel 8, konfigurasi sistem PV+Baterai+Genset memberikan hasil paling optimal dengan Net Present Cost (NPC) sebesar 5,13 miliar dan Levelized Cost of Energy (LCOE) terendah sebesar Rp. 3.991/kWh, serta kebutuhan biaya investasi awal (CAPEX) sebesar 1,83 miliar. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pendekatan terintegrasi ini mampu menghasilkan desain sistem energi yang optimal, efisien, dan sesuai dengan kondisi lokal.