Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis

Spatial and Temporal Variation of Zooplankton Composition Near Whale Shark Sightings in Probolinggo of East Java, Indonesia Anggraini, Nurlita Putri; Krisanti, Majariana; Madduppa, Hawis; Rizqi Himawan, Mahardika
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v16i1.36067

Abstract

Pola kemunculan hiu paus di Probolinggo berbeda dengan lokasi lain di Indonesia, diduga kemunculannya memiliki hubungan dengan ketersediaan zooplankton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji komposisi spasial dan temporal zooplankton serta mengaitkan dengan kemunculan hiu paus. Penelitian dimulai Bulan Desember 2017 - November 2018 dan terdapat enam titik pengamatan tiap bulannya. Air disaring menggunakan plankton net dan diawetkan menggunakan lugol. Pengamatan menggunakan mikroskop Olympus CX23 dengan dua kali ulangan. Hasil analisis spasial menunjukan adanya variasi terhadap keberadaan hiu paus di setiap stasiun (Chi-square test, X2= 1418.6, P <0.05) dengan kemunculan tertinggi diamati di stasiun PR_5 sebanyak enam individu. Namun, jumlah zooplankton tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan di setiap stasiunnya. Berdasarkan analisis temporal, kemunculan hiu paus berbeda signifikan setiap bulannya (Chi-square test, X2= 81.04, P <0.05), dengan bulan Maret dan November menunjukan kemunculan tertinggi, tiga individu. Terdapat variasi kelimpahan dalam jumlah zooplankton (Chi-square test, X2= 148.61, P <0.05), dengan kelimpahan terbesar terjadi pada bulan April dan Maret. Baik secara spasial maupun temporal, korelasi kemunculan hiu paus terhadap komposisi zooplankton tidak berhubungan (r= 0.01, P< 0.05). Selain itu, korelasi antara hiu paus terhadap jenis zooplankton yang ditemukan juga dilakukan, hasilnya menunjukan bahwa Acartia sp. terindikasi menjadi jenis target hiu paus tersebut (r= 0.3, P <0.05), dimana kemunculan hiu paus tidak dipengaruhi oleh jumlah zooplankton yang tersedia, namun berdasarkan kebutuhan kalorinya.
DNA Barcoding, Identifikasi Morfologi dan Kepadatan Populasi Genus Tridacna di Perairan Maluku Utara: DNA Barcoding, Morphological Identification and Population Density of Genus Tridacna in North Maluku Water Hadadi, Namira; Madduppa, Hawis; Shita Azaraly, Irma; Anggraini, Nurlita Putri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 15 No. 3 (2023): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v15i3.47110

Abstract

Tridacna (kima) merupakan bivalvia yang berukuran besar dan memiliki peran penting dalam ekologi. Ukuran dan warna menarik yang menjadi daya tarik hingga mengalami overexplotation. Langkah perlindungan perlu dilakukan, salah satunya pengukuran kepadatan, variasi ukuran yang banyak ditemukan dan identifikasi spesies berdasarkan morfologi dan DNA barcoding. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kima dengan metode DNA barcoding serta mengevaluasi ukuran dan kepadatan populasinya di Perairan Maluku Utara. Metode penelitian menggunakan DNA barcoding dan identifikasi morfologi berupa warna mantel dan variasi ukuran cangkangnya serta pengukuran kepadatan kima yang ditemukan di Perairan Maluku Utara. Hasil identifikasi berdasarkan DNA barcoding dan identifikasi morfologi menunjukan hasil yang sama, yaitu terdeteksi tiga jenis kima, Tridacna crocea, Tridacna squamosa, dan Tridacna maxima. Perbedaan ukuran dan bentuk cangkang serta warna mantel yang timbul, memperkuat ketiga jenis tersebut sebagai spesies yang berbeda. Selain itu, bentuk clade pohon filogenetik antara sampel dengan data genbank membentuk clade yang sama. Kondisi kepadatan kima pada perairan ini menunjukan hasil yang sama dengan lokasi lain, yaitu nilainya kurang dari 1 /m2. Nilai kepadatan < 1 m2 dapat mengarahkan bahwa spesies tersebut mengalami penurunan atau mengarah pada overexploitatation. Sehingga, data penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penilaian untuk kegiatan konservasi kima.