Jusivani, Larissa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI BPBD NUSA TENGGARA BARAT DALAM MENINGKATKAN MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI GUNA MENDUKUNG KEAMANAN NASIONAL Jusivani, Larissa; Kerta Widana, IDK; Bahar, Fauzi; Widodo, Pujo; Juni Risma Saragih, Herlina; Kusuma, Kusuma
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 4 (2023): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i4.2023.1999-2007

Abstract

Pada tahun 2018, terjadinya bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat yang menyebabkan banyaknya korban jiwa hingga kerugian dari berbagai sektor baik dari sektor pendidikan, ekonomi, Kesehatan, politik serta sektor lainnya. Secara mekanisme, gempa 2018 di Nusa Tenggara Barat terjadi didasarkan oleh aktivitas sesar naik di utara Lombok yang merupakan bagian (detachment fault) dari zona Patahan Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Trust). Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui upaya mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural BPBD NTB guna mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana gempa bumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling pada kegiatan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN). Informan yang ditunjuk sebagai sampel adalah Analis Kebencanaan BPBD Provinsi NTB. Kegiatan KKDN diselenggarakan oleh Prodi Manajemen Bencana Universitas Pertahanan secara daring (online) melalui aplikasi Zoom. Kegiatan KKDN diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi Manajemen Bencana sebanyak 26 orang dan juga diikuti oleh Kepala Prodi Manajemen Bencana beserta staf prodi Manajemen Bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  strategi BPBD Nusa Tenggara Barat dalam meningkatkan mitigasi structural dan non structural  demi mendukung keamnaan nasional dari segi desa Tangguh bencana, keluarga Tangguh bencana hingga pariwisata yang Tangguh, sehingga menjadi NTB tangguh dan mantap. Serta upaya untuk mewujudkan dengan peningkatan kapasitas bukan hanya pemerintah namun seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat meningkatkan keamanan nasional.
KONSEP DINAMIK KEBAKARAN HUTAN DI RIAU Nurprawitanti, Mushafatul; Sarpono, Sarpono; Wibowo, Agus; Jusivani, Larissa; Widodo, Pujo; Juni Risma Saragih, Herlina; Wilopo, Wilopo
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 5 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i5.2024.1840-1844

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia merupakan permasalahan yang rutin terjadi setiap tahun, terutama pada musim kemarau.  Riau menduduki 3 besar dengan jumlah titik terbanyak atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, terdapat total 8.839 titik dari 2015-2018. Riau memiliki luas lahan gambut sekitar 3,9 juta hektar yang telah banyak beralih fungsi menjadi perkebunan. Sejak tahun 2016, operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau telah melibatkan penggunaan helikopter water bombing. Terdapat 4 helikopter water bombing, 2 pesawat air tractor water bombing, dan 1 pesawat casa hujan buatan yang dikerahkan untuk memadamkan api. Penggambaran konsep dinamik kebakaran hutan di Provinsi Riau menggunakan struktur model Causal Loop Diagram (CLD) dan Stock-Flow Diagram (SFD) terhadap penggunaan lahan melalui aplikasi Powersim Studio 10. Berdasarkan perilaku hasil simultan Tahun 2019 – 2022, dilihat bahwa dampak kebakaran yang ditimbulkan berkurang dikarenakan adanya upaya pemadaman api menggunakan water bombing. Adapun beberapa faktor penurunannya yakni : pengelolaan hutan yang lebih baik, pendekatan pencegahan, kebijakan perlindungan lingkungan, teknologi dan inovasi, kerjasama internasional, dan perubahan iklim. Hal tersebut juga sdejalan dengan alih fungsi lahan yang setiap tahunnya mengalami penurunan. Hal ini diasumsikan karena kebijakan perlindungan lingkungan, kesadaran lingkungan, perubahan struktural ekonomi, kesadaran pemerintah dan regulasi, perubahan iklim, dan tekanan populasi.