Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bandung Conference Series: Psychology Science

Hubungan antara Self Esteem dengan Online Dating Deception pada Pengguna Aplikasi Kencan di Kota Bandung Hazrina; Nugraha, Suci
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v4i1.9978

Abstract

Abstract. The increasing popularity of online dating apps such as Tinder and Bumble has brought attention to the phenomenon of online dating deception, where a person intentionally misrepresents himself with an identity different from reality in establishing an online relationship in an online dating setting. One possibility for individuals to engage in online deception is due to their self-esteem (Baumeister et al., 1989). This study aims to determine the relationship between self-esteem and online dating deception in dating application users, especially Tinder and Bumble. This research was conducted with a quantitative correlational approach. There were 314 participants in this study aged 18-40 years who actively used the dating applications Tinder and Bumble by filling out online questionnaires via the Google Form. The measuring instrument used in this research is the Coopersmith Self-Esteem Inventory which is based on Coopersmith's theory (1967) and Deception Behavior In Social Media which is based on Utz's theory (2005). The results of this study show a significance value of 0.876 > 0.05, meaning that there is no significant relationship between self-esteem and online deception in users of online dating applications Tinder and Bumble with a correlation coefficient of -0.009. This finding confirms that other factors may be more influential in driving individuals to engage in online deception in the context of online dating. Abstrak. Meningkatnya popularitas aplikasi kencan online seperti Tinder dan Bumble telah membawa perhatian pada fenomena online dating deception, yaitu saat seseorang secara sengaja melakukan representasi diri yang menipu dengan identitas yang berbeda dari kenyataan dalam menjalinkan hubungan online di setting kencan online. Salah satu kemungkinan individu melakukan online deception dikarenakan self-esteem mereka (Baumeister et al., 1989). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self esteem dan online dating deception pada pengguna aplikasi kencan khususnya Tinder dan Bumble. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif korelasional. Partisipan dalam actorian ini berjumlah 314 orang berusia 18-40 tahun yang aktif menggunakan aplikasi kencan Tinder dan Bumble dengan mengisi kuesioner secara online melalui Google Form. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Coopersmith Self esteem Inventory yang didasarkan pada teori Coopersmith (1967) dan Deception Behavior In Social Media yang didasarkan pada teori Utz (2005). Hasil actorian ini menunjukkan nilai signifikansi 0.876 > 0.05, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self esteem dengan online deception pada pengguna aplikasi kencan online Tinder dan Bumble dengan nilai koefisien korelasi -0.009. Temuan ini menegaskan bahwa actor-faktor lain mungkin lebih berpengaruh dalam mendorong individu untuk terlibat dalam online deception dalam konteks kencan online.
Gambaran Sikap Mencari Bantuan pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Bandung Raya Aldela Silmi; Nugraha, Suci
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v4i2.12944

Abstract

Abstract. The phenomenon of mental health problems among university students in Indonesia is increasing. This increasing problem is not matched by the search for and use of psychological professional help. This can have a significant impact on students' lives. This study aims to describe the help-seeking attitudes of final-year students who have had suicidal ideation in Greater Bandung. This study used a descriptive method with a quantitative approach. Data were collected using the Attitudes Toward Seeking Professional Psychological Help Short Form (ATSPPH-SF) measuring instrument adapted to Indonesian version by Nurdiyato et al. (2021). This study involved 113 active final-year university students who have had suicidal ideation in Greater Bandung, with 57 males and 56 females. The sample was taken using non-probability sampling method with snowball sampling technique. The results show that final-year students who have had suicidal ideation have a moderate help-seeking attitude. The type of problem that considered the most severe for students is academic problems and the most likely source of help sought is a psychiatrist. Abstrak. Fenomena masalah kesehatan mental pada mahasiswa di Indonesia semakin meningkat. Masalah yang meningkat ini tidak diimbangi dengan pencarian dan penggunaan bantuan profesional psikologis. Hal ini dapat berdampak secara signifikan pada kehidupan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap mencari bantuan pada mahasiswa tingkat akhir yang pernah memiliki ide bunuh diri di Bandung Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data diambil menggunakan bantuan alat ukur Attitudes Toward Seeking Professional Psychological Help Short Form (ATSPPH-SF) yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Nurdiyato et al. (2021). Penelitian ini melibatkan 113 mahasiswa aktif tingkat akhir yang pernah memiliki ide bunuh diri di Bandung Raya, dengan jumlah 57 laki-laki dan 56 perempuan. Sampel diambil menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik snowball sampling. Hasil menunjukan bahwa mahasiswa tingkat akhir yang pernah memiliki ide bunuh diri memiliki sikap mencari bantuan pada kategori moderat. Jenis masalah yang dinilai paling berat bagi para mahasiswa adalah masalah akademik dan sumber bantuan yang paling mungkin dicari adalah ahli jiwa.