Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Design of Motor Development Stimulation Mattress for Low-Birth-Weight Babies Tambunan, Eviana; Syakib, Ahmad; Devina, Christina Natalia
jitek Vol 11 No 2 (2024): Maret 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jitek.v11i2.1463

Abstract

A mattress is one of the tools used to stimulate a baby's motor development. However, the mattresses currently on the market cannot stimulate a baby's movement, which emphasises the ability to control the head or neck stability and maintain a stable body. Based on these problems, a mattress aid was developed to improve the movement ability of babies with low birth weight (LBW) and facilitate the components of LBW development in the first six months. Objective: produce tool stimulation motion (prototype), namely a stimulation mat for stimulating the growth of baby motor skills LBW. The method used in making a stimulation mattress prototype is divided into five stages: preparation, design, expert validation, tool creation and testing. The prototype produced is a stimulation mattress with a wavy design to make it easier for babies to breathe when lying on their stomachs or prevent suffocation (because the nostrils are closed). The front of the mattress is slightly high to facilitate the baby lifting his head when lying on his stomach. The test results on LBW showed that the baby could easily roll over because the mattress position was down and bumpy. Conclusion: The undulating position of the mattress stimulates the baby's ability to control the head and, at the same time, can facilitate the baby's ability to roll over.
PROMOTIF PREVENTIF PENYAKIT MENULAR MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN DAN SENAM NAPAS SEHAT BERSAMA KADER DAN KERABAT PENDERITA TUBERKULOSIS TAHUN 2025 Syakib, Ahmad; Aminoto, Toto; Sariana, Erna; Haliza, Chantika Putri; Amru, Muhammad Naufal; Muslimah, Nida Fathiyyah; Ramadhani, Thahirah; Fikroh, Tiara Rojihatul; Husin, Muhamad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 01 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2025.435

Abstract

Abstrak : Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2024 terdapat 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya akibat infeksi tuberkulosis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paruparu, tetapi juga dapat menyebar ke organ lain, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius dan menurunkan kualitas hidup pengidap tuberkulosis. Oleh karena itu, fisioterapi memiliki peran penting dalam proses rehabilitasi pasien tuberkulosis dan berperan dalam meningkatkan pengetahuan serta kesadaran perilaku hidup sehat bagi seluruh kalangan masyarakat. Tujuan: Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai isu tuberkulosis dengan meningkatkan pengetahuannya mengenai tuberkulosis itu sendiri serta meningkatkan perilaku hidup sehat. Metode: Berbentuk promotif preventif dengan memberikan penyuluhan berupa edukasi yang berkaitan dengan tuberkulosis dan pemberian latihan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien tuberkulosis yang mencakup latihan pursed lip breathing, latihanmobilisasi sangkar thorax, latihan batuk efektif dan latihan postur yang tepat, serta memberikan pemberdayaan yang dapat mencegah penularan penyakit tuberkulosis dengan meningkatkan imun melalui aktivitas fisik berupa senam napas sehat bersama. Hasil: Berdasarkan perbandingan data pre-test dan post-test, didapatkan hasil bahwasanya nilai mean pada pre-test sebesar 19,71(kurang) dan nilai mean pada post-test sebesar 29,06 (baik) yang artinya terlihat adanya peningkatan rata-rata yang signifikan setelah dilakukan pemberdayaan. Kesimpulan: Kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan untuk kader dan masyarakat yang memiliki kerabat pengidap tuberkulosis ini terlaksana dengan lancar, sistematik dan terorganisir dengan baik serta tercapai sesuai dengan tujuan utama.
OPTIMALISASI PERAN KADER MELALUI PROGRAM EDUKASI DAN SENAM NAPAS SEHAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TBC DI DESA NAMBO TAHUN 2025 Syakib, Ahmad; Aminoto, Toto; Sariana, Erna; Haloho, Ajeslin Fajar; Adiba, Fairuza; Fatana, Firda Anisa; Utami, Laras; Utari, Nabila Vinca; Romauli, Novita; Delfia, Wan Sella
Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 4 No 01 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : IFI cabang Kota Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59946/jpmfki.2025.437

Abstract

Latar belakang: Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular kronis yang masih menjadi tantangan kesehatan global dan nasional. Di Indonesia, tingginya angka kejadian TBC salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat serta terbatasnya peran kader kesehatan dalam edukasi dan penanganan dini. Tujuan: untuk mengkaji efektivitas program edukasi dan senam napas sehat dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan peran aktif kader kesehatan masyarakat di Desa Nambo, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan adalah pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis promotif dan preventif melalui penyuluhan, pelatihan senam napas sehat, serta pemeriksaan tanda vital. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test terhadap 13 kader dan 30 warga yang memiliki kerabat penderita TBC. Hasil: menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan baik pada kader (rata-rata skor meningkat dari 8,23 menjadi 13,46; p=0,000) maupun warga (dari 11,93 menjadi 17,47; p=0,000). Senam napas sehat terbukti membantu meningkatkan kapasitas paru dan imunitas, serta mudah diterapkan secara mandiri. Kesimpulan: program edukasi dan senam napas sehat efektif dalam memberdayakan kader sebagai agen promosi kesehatan dan mendukung upaya pencegahan serta penanganan TBC di komunitas.