Hutasoit, Parulian
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Korelasi Pemahaman Doktrin Allah Tritunggal Dengan Kedewasaan Iman Zai, Erwin Tonius; Hutasoit, Parulian; Silalahi, Junior Natan
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.864 KB) | DOI: 10.59177/veritas.v4i1.110

Abstract

This article examines the understanding of the correlation between the Trinity doctrine and the maturity of faith in the Full Gospel Bussines Men's Fellowship Jakarta (Chapter 7 Muara Karang). Understanding the doctrine of the Trinity is part of Christian faith. This teaching aims to make believers have correct knowledge, increase and understanding and are able to mature in knowing the Triune God (Father, Son and Holy Spirit). Maturity of faith is certainly part of an effort to teach Christian faith, especially in understanding the doctrine of the Trinity by churches, communities and Christian organizations. Maturity of faith does not occur instantly but because of the process of the Triune God and having the unity of faith and true knowledge of Christ. The research was conducted using quantitative methods. After carrying out the research according to the standard methodology, the results of the calculation of the correlation between the two variables were 0.350 and entered into the positive category even though it was still low. Based on the regression test, the results between the two variables were 12.3%, which means that the understanding of the Trinity Doctrine contributed 12.3% to the maturity of faith. Thus understanding the doctrine of the Trinity can generate and increase the maturity of one's faith and can be applied because it has a positive relationship, however, this is not the only reference because there are other factors and topics that correlate with the maturity of faith.AbstrakArtikel ini mengkaji pemahaman korelasi doktrin Tritunggal dengan kedewasaan iman di Full Gospel Bussines Men’s Fellowship Jakarta (Chapter 7 Muara Karang). Pemahaman doktrin Tritunggal merupakan bagian dari iman Kristen. Pengajaran ini bertujuan agar orang percaya memiliki pengetahuan, peningkatan dan pemahaman yang benar serta mampu dewasa dalam pengenalan akan Allah Tritunggal (Bapa, Anak dan Roh Kudus). Kedewasaan iman tentu merupakan bagian dari suatu upaya pengajaran tentang iman Kristen khususnya dalam pemahaman doktrin Tritunggal yang dilakukan oleh gereja, komunitas maupun organisasi Kristen. Kedewasaan iman tidak terjadi secara instant melainkan karena proses dari Allah Tritunggal serta memiliki kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Kristus. Adapun penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Setelah melaksanakan penelitian sesuai metodologi yang baku, maka didapat hasil perhitungan korelasi antara kedua variable adalah sebesar 0,350 dan masuk pada kategori positif meski masih rendah. Berdasarkan uji regresi didapat hasil antara kedua variable sebesar 12,3% yang berarti bahwa Pemahaman Doktrin Tritunggal memberi kontribusi sebesar 12,3% terhadap kedewasaan iman. Dengan demikian pemahaman doktrin Tritunggal dapat menimbulkan dan meningkatkan kedewasaan iman seseorang dan dapat diterapkan karena memiliki hubungan yang positif namun demikian hal tersebut tidak dijadikan satu-satunya acuan karena masih ada faktor-faktor dan topik-topik lain yang berkorelasi dengan kedewasaan iman.
PENGARUH CARA HIDUP JEMAAT MULA-MULA DALAM KISAH PARA RASUL 2:41-47 TERHADAP PERINTISAN GEREJA GBI ARAS 1 INDRAPURA SUMATERA UTARA hutasoit, parulian; Lesnusa, Novi
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 2 (2025): Februari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59830/voh.v7i2.128

Abstract

Dalam pelaksanaan perintisan gereja ada banyak hal yang dapat mempengaruhi berjalanya kegiatan perintisan gereja dengan baik, Salah satunya yaitu cara hidup jemaat mula-mula. Keterlibatan jemaat mula-mula dalam perintisan dimulai pada waktu pencurahan Roh Kudus. Rasul-rasul memberikan pengajaran kepada jemaat, kemudian jemaat melanjutkannya melalui kesaksian hidup mereka, Sehingga mengakibatkan kegerakan rohani terjadi dan banyak orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Pelayanan para murid dapat berhasil tentu tidak lepas dari sikap hidup jemaat mula-mula yang dapat menjadi berkat bagi orang lain sehingga dikatakan dalam kisah para rasul mereka disukai oleh semua orang. Hal ini membuktikan sikap hidup jemaat mula-mula sungguh-sungguh menjadi berkat bagi orang lain. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan gembala GBI Aras 1 Indrapura mengenai pengaruh cara hidup jemaat mula-mula yang telah diterapkan dalam melaksanakan perintisan gereja  di GBI Indrapura sangat minim. Dikarenakan situasi dan kondisi saat ini karena covid-19 dan imbauan pemerintah juga supaya kita tidak boleh berkumpul, harus menjaga jarak sehingga di gereja GBI Aras 1 Indrapura untuk sementara hanya ibadah raya yang masih berjalan. Situasi saat ini sangat menentukan kesetiaan jemaat untuk datang beribadah ke Gereja. kondisi inilah yang menghambat pertumbuhan jemaat, karena ibadah dilaksanakan melalui aplikasi zoom, youtube dll membuat jemaat tidak maksimal dalam beribadah.  Hal inilah membuat cara hidup jemaat mula-mula sulit untuk diterapkan. Meskipun gereja berusaha untuk menerapkannya namun, dibatasi dengan keterbatasan dan kondisi yang ada. Adapun Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitafif. Setelah melakukan penelitian sesuai dengan metodologi yang baku, maka didapat hasil perhitungan korelasi antara kedua variabel adalah 0,308 dan masuk pada kategori positif  dan rendah. Berdasarkan uji regresi didapat hasil regresi antara kedua variabel sebesar 0,095 atau 10% yang berarti pengaruh cara hidup jemaat mula-mula memberi kontribusi sebesar 10% terhadap perintisan gereja
Pengaruh Pengajaran Kerajaan Surga dalam Persepektif Injil Matius bagi Pertumbuhan Iman Jemaat hutasoit, parulian; Silalahi, Junior Natan
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 7, No 1 (2024): Agustus 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59830/voh.v7i1.109

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang pengajaran Kerajaan Surga menurut perspektif Injil Matius. Dalam Injil Matius, pegajaran tentang Kerajaan Surga sangat unik karena berkaitan dengan tema dari Injil tersebut yaitu Yesus adalah Mesias Raja. Berkaitan dengan tema ini menegaskan bahwa Yesus memerinta di Kerajaan Surga. Adapun metode penelitian dalam artikel ini adalah kualitatif, bersifat penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengetahui pengajaran tentang Kerajaan Surga khususnya pada Injil Matius dan implikasinya bagi pertubuhan iman jemaat.