Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan kebijakan strategis pemerintah Indonesia yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi, kesehatan, dan sumber daya manusia, khususnya peserta didik. Keberhasilan implementasi program ini sangat ditentukan oleh kesiapan dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di tingkat daerah. Penelitian ini bertujuan memetakan secara awal implementasi Program MBG di Kabupaten Labuhanbatu dari perspektif manajemen SDM. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif eksploratif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi terbatas, dan studi dokumentasi terhadap aparatur pemerintah daerah, pengelola program, kepala sekolah, serta guru yang terlibat dalam pelaksanaan MBG. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi MBG di Kabupaten Labuhanbatu masih berada pada tahap awal dan bersifat transisional. Dari perspektif manajemen SDM, ditemukan sejumlah tantangan utama, antara lain keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM pelaksana, belum jelasnya pembagian peran dan struktur kerja, lemahnya koordinasi lintas sektor, serta belum optimalnya sistem pengawasan dan evaluasi kinerja. Program MBG belum didukung oleh perencanaan kebutuhan SDM yang sistematis, pelatihan khusus yang berkelanjutan, serta mekanisme koordinasi dan evaluasi yang terstruktur. Penelitian ini menegaskan bahwa penguatan manajemen SDM merupakan faktor kunci dalam meningkatkan efektivitas implementasi Program MBG di tingkat daerah. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya perencanaan SDM, pengembangan kapasitas aparatur, penegasan peran antaraktor, serta penguatan tata kelola kolaboratif untuk menjamin keberlanjutan dan kualitas pelaksanaan MBG.