Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Karakteristik Udang Kupas Vannamei dengan Penambahan Edible Coating Berbahan Kitosan dan Ekstrak Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) Selama Penyimpanan Ema Hastarini; Indah Rosulva; Yadi Haryadi
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v9i2.110

Abstract

Penggunaan edible coating merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melindungi udang dari kerusakan selama penyimpanan, memperpanjang masa penyimpanan dan menjaga kualitas produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi edible coating dari campuran kitosan dan ekstrak lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dalam mempertahankan mutu udang vannamei kupas selama penyimpanan pada suhu dingin. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi konsentrasi bahan edible coating yaitu sebesar 0 dan 1% untuk kitosan dan 0, 1, dan 2% untuk ekstrak lindur serta kombinasi antara keduanya. Parameter yang diuji dalam penelitian ini meliputi TVB, TPC, pH, dan warna selama penyimpanan 1, 4, dan 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kitosan 0%; lindur 2% mampu menghambat aktivitas bakteri,TVB, TPC, pH, dan warna udang vannamei kupas selama 1 minggu penyimpanan pada suhu 10 °C secara signifikan. Dengan demikian, ekstrak lindur dapat menjadi alternatif bahan antibakteri dan efektif sebagai pengawet alami pada udang vannamei kupas.
POTENSI BUAH MANGROVE SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF Indah Rosulva; Purwiyatno Hariyadi; Slamet Budijanto; Azis Boing Sitanggang
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 14, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.037 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v14i2.55509

Abstract

Buah mangrove telah dikonsumsi sebagai bahan pangan oleh masyarakat di beberapa wilayah Indonesia, terutama sebagai produk makanan tradisional. Namun demikian, informasi tentang potensi dan manfaat buah mangrove masih terbatas. Beberapa penelitian terbatas untuk membahas tentang sifat fisiko-kimia buah mangrove yang berhubungan dengat potensinya sebagai sumber pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai informasi ilmiah terkait potensi buah mangrove dan pemanfaatannya sebagai bahan pangan. Informasi ini dapat menjadi dasar untuk melakukan penelitian lanjutan terkait pengembangan mangrove sebagai bahan pangan dan produk pangan fungsional.  Jenis buah mangrove yang telah diolah dan diteliti dengan cukup baik, yaitu Avicennia sp, Bruguiera sp, Rhizophora sp, dan Sonneratia sp. Buah mangrove secara tradisional telah diolah menjadi berbagai jenis pangan (keripik, kue, dodol), minuman, dan sebagai bahan pelengkap. Kandungan senyawa antigizi pada buah mangrove yang dapat menimbulkan masalah saat dikonsumsi manusia dapat kurangi atau dihilangkan dengan perlakuan pasca panen dan perlakuan pendahuluan (perendaman dan perebusan) sebelum dikeringkan dan ditepungkan.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Produk Virgin Coconut Oil (VCO) Sebagai Pangan Lokal Baru Untuk Pengembangan Wisata Pantai Ngurbloat Kabupaten Maluku Tenggara Hitijahubessy, Hendro; Rosulva, Indah; Tumiwa, Bruri Berel
Innovation for Community Service Journal Vol 2 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v2i1.11916

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah dilakukan bersama mitra di lingkungan wisata pantai Ngurbloat Ohoi Ngilngof Kabupaten Maluku Tenggara. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan pangan sehat dan pengolahannya, penyuluhan VCO, pembuatannya dan Pengamasan. Selain itu, dilakukan pelatihan pembuatan VCO sampai pengemasan, serta penyediaan sarana prasarana untuk keberlanjutan program Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungn wisata Pantai Ngurbloat Kabupaten Maluku Tenggara. Hasil yang dicapai adalah adanya pengetahuan yang meningkat terkait pangan sehat, Pengolahan pangan sehata, pembuatan VCO dan pengemasannya. Selain itu, adanya potensi untuk melanjutkan produk VCO sebagai produk unggulan dari mitra. Hal ini berhubungan dengan ketersediaan alat-alat dalam menunjang kebelanjutan pembuatan VCO oleh mitra.
Proses Pengolahan Fillet Ikan Lencam (Lethrinus lentjan) Skinless Beku di CV. Lautan Berkah Melimpah, Kabupaten Kepulauan Aru: The Processing of Frozen Skinless Lencam Fish (Lethrinus lentjan) Fillets at CV. Lautan Berkah Melimpah, Aru Islands Rosulva, Indah; Ngabalin, Daniel; Rahael, Kristhina P.; Raharusun, Elisabeth
Jurnal Perikanan Kamasan: Smart, Fast, & Professional Services Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Perikanan Kamasan
Publisher : Akademi Perikanan Kamasan Biak Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58950/jpk.v5i1.71

Abstract

Ikan lencam (Lethrinus lentjan) merupakan salah satu spesies ikan karang konsumsi yang berperan dalam kontribusi produksi perikanan. CV. Lautan Berkah Melimpah (CV. LBM) adalah perusahaan perikanan yang bergerak di bidang penangkapan dan pengolahan hasil perikanan, dengan produk utama berupa fillet ikan, steak ikan tanpa kulit (skinless), serta ikan beku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur proses pengolahan fillet ikan lencam (Lethrinus lentjan) skinless beku di CV. LBM serta menilai mutu organoleptiknya. Penelitian ini dilakukan selama kegiatan magang di CV. Lautan Berkah Melimpah, yang berlokasi di Jalan Gosamtian, Dusun Marbali, Kabupaten Kepulauan Aru. Tahapan dalam proses produksi fillet ikan lencam di CV. LBM mencakup: penerimaan bahan baku, sortasi, penimbangan pertama, penampungan, penimbangan kedua, pemfilletan (filleting), pencabutan tulang (boneless), pengulitan (skinning), perapihan (trimming), penimbangan ketiga, pencucian, pengisian ke dalam plastik, pemvakuman, penyusunan dalam long pan, pembekuan, pelapisan (glazing), penimbangan keempat, pengemasan (packing), penyimpanan, dan distribusi. Proses pengolahan fillet ikan lencam skinless beku di CV. LBM telah memenuhi standar yang ditetapkan dalam SNI 2696:2013 tentang penanganan dan pengolahan fillet ikan beku. Hasil uji organoleptik terhadap produk akhir menunjukkan skor 8, yang mengindikasikan bahwa fillet ikan lencam skinless beku telah memenuhi persyaratan mutu sesuai standar SNI 2696:2013.
Pengembangan Pangan Lokal Bermutu Berbasis Produk Virgin Coconut Oil (VCO) Melalui Koperasi Wanita Vatanar Desa Ngilngof Kabupaten Maluku Tenggara Hittijahubessy, Hendro; Rosulva, Indah; Tumiwa, Bruri Berel
Innovation for Community Service Journal Vol 3 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Department of Chemistry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/icsj.v3i1.20639

Abstract

Pengembangan pangan lokal bermutu berbasis Virgin Coconut Oil (VCO) telah dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mitra yakni Koperasi Wanita Vatanar Ohoi Ngilngof Kabupaten Maluku Tenggara. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dilakukan pada tanggal 22 November 2025 sampai 23 November 2025 dan dihadiri 12 orang mitra. Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu penyuluhan, pelatihan pembuatan VCO, pengadaan sarana penunjang kegiatan dan evaluasi. Tahapan penyuluhan dilakukan dengan menyampaikan materi “Pengolahan pangan yang benar dan pembuatan VCO” dan diberikan buku pedoman pembuatan VCO. Tahapan pelatihan pembuatan VCO dilakukan sampai mendapatkan produk VCO dengan metode mixing. Tahapan pengadaan sarana dalam kegiatan ini adalah diberikan alat dan bahan pendukung pembuatan VCO seperti mixer, alat parut kelapa, botol kemasan, gelas ukur dan loyang. Tahapan akhir dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah Tahapan evaluasi dengan menggunakan kuesioner dan didapatkan peningkatan pengetahuan responden sebesar 100% tentang pangan sehat, pembuatan VCO dan manfaat VCO dan responden mengumakan bahwa pelatihan pembuatan VCO sebesar 100% mampu dilakukan secara individu maupun kelompok yakni mitra. Produk yang dihasilkan akan dipasarkan oleh mitra dalam pengawasan dengan tim pengabdian berdasarkan hasil evaluasi.