Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR DINDING PENAHAN TANAH SETRA TUNON DESA ADAT PEJATEN, KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN TABANAN, BALI Rani, Ni Made Sintya; Ardika, I Nyoman; Pramana, I Made Wahyu; Parthama, Kadek Adi
Bangun Rekaprima Vol. 9 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v9i2.5073

Abstract

Desa Adat Pejaten, Kabupaten Tabanan, Bali, memiliki Setra Tunon yang menjadi wadah kegiatan adat bagi masyarakat yang hingga kini senantiasa menjaga budaya warisan leluhur. Saat ini kondisi dinding penahan tanah pada Setra Tunon telah mengalami kerusakan dan diupayakan untuk dilakukan pembuatan serta perbaikan. Dalam upaya perbaikan dinding penahan tanah maka perlu dilakukan renovasi secara bertahap untuk mencegah keruntuhan tanah yang lebih parah. Untuk mendukung rencana tersebut, harus disertai dengan perencanaan yang baik berupa gambar rencana dan kelengkapannya. Kolaborasi tim Pengabdian Kepada Masyarakat dengan pihak mitra menjadi kunci dari keberhasilan kegiatan ini, sehingga permasalahan yang ada di lapangan dapat dicarikan solusinya secara bersama-sama. Keberhasilan target menyediakan capaian berupa gambar rencana struktur dinding penahan tanah diharapkan bermanfaat sebagai pedoman bagi desa adat dalam proses pengaturan, pembuatan Rencana Anggaran Biaya, serta dapat digunakan sebagai kelengkapan pengajuan proposal pengumpulan dana pengaturan setra Tunon
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS SAPI BALI DI WILAYAH BINAAN PROYEK PEMBIBITAN DAN PENGEMBANGAN SAPI BALI DI BALI SURANJAYA, I GDE; ARDIKA, I NYOMAN; INDRAWATI, R.R.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 13, No 3 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.174 KB)

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas sapi balitelah dilakukan di wilayah binaan dari Proyek Pembibitan dan Pengembangan Sapi Bali (P3Bali) di Bali. Dataproduktivitas sapi bali yang dicatat oleh pihak P3Bali yaitu bobot sapih umur 205 hari, bobot setahun umur 365hari, sifat reproduksi yakni lama bunting, selang kawin setelah beranak dan selang beranak. Faktor lokasi (Li),musim kelahiran pedet (Ml), jenis kelamin pedet (Kk) dan Paritas (Pm) ditetapkan sebagai pengaruh tetap (fix factors)serta pejantan di dalam lokasi (Jj) sebagai pengaruh acak (random factor). Hasil penelitian menunjukkanbahwa rataan bobot sapih sapi bali di wilayah ini secara umum diperoleh sebesar 97,42±5,28 kg dan bobot setahunsebesar 148,95±7,23 kg. Faktor kelompok pejantan dalam lokasi, jenis kelamin pedet dan paritas secara nyata berpengaruhterhadap bobot sapih (P<0,05), sedangkan bobot setahun secara sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi olehsemua faktor tersebut. Sementara untuk sifat-sifat reproduksi yaitu rataan lama bunting diperoleh 284,87±0,33hari, tidak nyata dipengaruhi oleh faktor lokasi, musim, jenis kelamin dan paritas. Selang kawin setelah beranakdiperoleh selama 125,99±5,97 hari dan nyata dipengaruhi oleh musim dan paritas, sedangkan lokasi dan jeniskelamin tidak berpengaruh nyata. Sifat selang kawin setelah beranak diperoleh selama 125,99±5,97 hari. Selangberanak diperoleh selama 400,88±6,24 hari, dan tidak nyata dipengaruhi oleh semua faktor kecuali musim kelahiran.Melihat kenyataan tersebut, maka usaha untuk meningkatkan kualitas dan mutu sapi bali dapat dilakukanberdasarkan sifat produksi dan sifat reproduksinya dengan faktor-faktor yang dipertimbangkan.
Meningkatkan kualitas produksi telur asin menggunakan teknologi pencuci telur pada peternak itik Darma Putra di Dusun Cengkok, Kabupaten Badung, Bali Widana, I Wayan; Sumandya, I Wayan; Ardika, I Nyoman
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.30222

Abstract

Abstrak Telur asin merupakan salah satu menu hidangan kuliner yang sangat populer baik di hotel-hotel berbintang maupun rumah makan bagi masyarakat luas yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di sisi lain, telur asin juga digunakan sebagai salah satu kelengkapan upacara agama Hindu sehingga kebutuhan telur asin di Bali sangat tinggi. Kualitas telur asin sangat ditentukan oleh proses pengolahan bahan mentah sampai menjadi telur asin yang siap dipasarkan. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi telur asin pada kelompok peternak itik Darma Putra di Dusun Cengkok, Kabupaten Badung, Bali menggunakan teknologi alat pencuci telur. Adapun teknologi pencuci telur yang diberikan kepada mitra sasaran dengan spesifikasi sebagai berikut. Kapasitas: 50 butir/proses, bahan: stainless steel, tabung: 60 cm, rak telur: 55 cm, transmisi: Pulley, V-Belt, Gear Box, penggerak: Dinamo Listrik PK, Daya: 185 Watt, Voltase: 220 V/1 Phase. Metode yang digunakan dalam PkM adalah sosialisasi, pelatihan, pendampingan, evaluasi, dan keberlanjutan program. Hasil PkM menunjukkan bahwa  (1) pengetahuan dan pemahaman mitra sasaran tentang pemanfaatan teknologi pencuci telur meningkat dari 18,18% menjadi 100%; (2) keterampilan mitra sasaran menggunakan teknologi pencuci telur meningkat 100%; dan (3) pemanfaatan teknologi pencuci telur dapat menciptakan usaha yang ramah lingkungan. Kata kunci: darma putra; peternak itik; teknologi pencuci telur; telur asin. AbstractSalted eggs are one of the culinary dishes which are very popular both in star hotels and restaurants for the wider community and are very beneficial for human health. Additionally, salted eggs are also used as part of Hindu religious ceremonies, so the demand for salted eggs in Bali is very high. The quality of salted eggs is determined by the processing of raw materials until they become salted eggs that are ready to be marketed. This Community Service aims to improve the quality of salted egg production at the Darma Putra duck breeder group in Cengkok Hamlet, Badung Regency, Bali using egg washing equipment technology. The egg washing technology provided to target partners has the following specifications. Capacity: 50 eggs/process, material: stainless steel, tube: 60 cm, egg rack: 55 cm, transmission: Pulley, V-Belt, Gear Box, drive: PK Electric Dynamo, Power: 185 Watt, Voltage: 220 V/ 1 Phase. The methods used in this Community Service are socialisation, training, mentoring, evaluation, and program sustainability. The Community Service results show that (1) knowledge and understanding of target partners regarding the use of egg washing technology increase from 18.18% to 100%; (2) the target partner's skills in using egg washing technology increase by 100%; and (3) the use of egg washing technology can create an environmentally friendly business. Keywords: darma putra; duck farmer; salted eggs; the egg washing technology.
Peningkatan Pengetahuan Serta Keterampilan Penulangan dan Pengecoran Pada Masyarakat Candi Kuning, Tabanan, Bali Surya Herlambang, Fajar; Purnawirati, I.G.A. Neny; Ardika, I Nyoman; Intara, I Wayan; Suasira, Wayan; Jaya, I Made
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 3 (2023): Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v6i3.5725

Abstract

Reinforced concrete is the most widely used structure compared to steel or wood. Reinforced concrete is generally very easy to work with. The material is very easy to get. It's so easy, it's often done by workers who don't have knowledge and skills about concrete structures. This condition is exacerbated by building owners who do not pay attention to the details of reinforced concrete structures. The owner does not want to pay for the planning consultant or supervisor. The combination of these causes the condition of the building to be not in a safe condition even though in reality there are still many buildings that are being worked on haphazardly and are still in good condition. In the rules of Civil Engineering where safety is the main thing, the conditions above must be corrected. One of the efforts of the academic community to improve this situation is to implement a Community Service Program (PKM) in the form of Technical Guidance (Bimtek) for construction workers. This Bimtek is filled with the provision of theory and practice. The theory presented is knowledge about reinforcement and concrete constituent materials. While the practice consists of working on reinforcement: cutting, bending and assembling reinforcement. For concrete practice consists of mixing and casting concrete. From this Bimtek, the construction workers understand and able to do reinforcement, mix and pour concrete properly. It is hoped that after attending this Bimtek, the construction workers will be able to apply their knowledge and skills to the projects they are working on in order to obtain a good reinforced concrete structure. In its implementation, this Bimtek received a good reception from the Perbekel and the community. In his speech, the Perbekel of Candi Kuning Village hoped that the masons who had attended this Bimtek would become pioneers of correct concrete structure work, be able to increase competitiveness and get increased wages. Through the representatives of the participants, they expressed their gratitude for the knowledge taught and hoped that similar activities could be carried out again.