Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Studi Komparatif Ketahanan Beton Serat Fc = 20 Mpa Terhadap Serangan Klorida: Aditif Vs. Substitusi Serabut Kelapa Hutahaean, Naomi; handoko, Riki; Salamudinsyah, Salamudinsyah
Jurnal Inovasi Global Vol. 3 No. 11 (2025): Jurnal Inovasi Global
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jig.v3i11.461

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendukung pengembangan beton berkelanjutan berbasis material lokal melalui pemanfaatan serabut kelapa sebagai penguat alami. Secara jangka panjang, studi ini diarahkan untuk menghasilkan formulasi beton serat yang tidak hanya memiliki kuat tekan optimal tetapi juga ketahanan tinggi terhadap serangan klorida pada lingkungan agresif pesisir. Novelty penelitian ini terletak pada minimnya studi komparatif terpadu antara metode aditif dan substitusi serabut kelapa pada beton yang terpapar lingkungan klorida tropis, serta kontribusi pada pengembangan eco-material untuk infrastruktur pesisir berkelanjutan. Penelitian eksperimental ini menggunakan data primer berupa hasil uji slump dan kuat tekan pada benda uji silinder beton normal f’c 20 MPa dengan variasi kadar serabut kelapa (0,1%, 0,5%, 1%, dan 1,5%) melalui dua pendekatan: metode aditif dan substitusi sebagian agregat halus. Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-komparatif untuk menilai pengaruh variasi serabut terhadap sifat fisis dan mekanis beton.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar serabut kelapa menurunkan nilai slump, menandakan berkurangnya workabilitas campuran. Namun, pada aspek kekuatan tekan, metode aditif menghasilkan performa lebih tinggi dibanding metode substitusi pada seluruh variasi campuran. Kadar optimum serabut kelapa diperoleh pada metode aditif sebesar 1% dengan kuat tekan 21,59 MPa (kenaikan 35,87% dibanding beton normal), sedangkan metode substitusi mencapai optimum pada 0,5% dengan kuat tekan 18,22 MPa (kenaikan 14,66%). Penurunan kuat tekan terjadi pada kadar lebih tinggi akibat peningkatan porositas dan segregasi serabut. Temuan ini menegaskan potensi serabut kelapa sebagai bahan penguat alami dalam pengembangan beton durabel dan ramah lingkungan untuk aplikasi struktural di lingkungan korosif.