Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara mengalami stunting yang terus meningkat dari tahun ketahun. Angka stunting tertinggi di dominasi oleh Kecamatan Babirik, Danau Panggang, dan Paminggir. Melihat hal tersebut pemerintah gencar melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting, salah satunya di desa Murung Panti Hilir Kecamatan Babirik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Babirik, angka stunting di desa ini selalu meningkat setiap tahunnya. Untuk mengurangi angka tersebut, maka desa ini menjalankan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program PMT dalam Mengatasi Status Gizi Anak di Desa Murung Panti Hilir Kecamatan Babirik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Kualitatif tipe deskriptif dengan 13 orang informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas program PMT dalam mengatasi status gizi anak cukup efektif diukur melalui model Campbell J.P dalam (Dyah Mutiarin & Arif Zaenudin, 2014: 96-97) yaitu: Pertama Sub-variabel Keberhasilan Program indikator Kemampuan Petugas dalam Melaksanakan Program kurang sesuai dan Mekanisme Program cukup sesuai. Kedua Sub-variabel Keberhasilan Sasaran indikator Kebijakan Organisasi untuk Mencapai Tujuan cukup sesuai dan Prosedur untuk menentukan sasaran sudah sesuai. Ketiga Sub-variabel Kepuasan Terhadap Program indikator Pemenuhan Kebutuhan Program dan Kualitas Pelayanan cukup sesuai. Keempat Sub-variabel Tingkat Input dan Output indikator Hasil Program kurang sesuai dan Dampak Program cukup sesuai. Kelima Sub-variabel Pencapain Tujuan Menyeluruh indikator Tepat Sasaran sudah sesuai dan Target Program cukup sesuai. Adapun faktor pendorong program ini adalah kerjasama dan dukungan multisektor serta penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat, pola asuh orang tua yang salah, menu PMT yang tidak lengkap dan kurang disukai sasaran; dan minimnya dana untuk melaksanakan program.