Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTCOME TERAPI PASIEN PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI JAKARTA Setiadi, Feri; Kumala, Shirly; Utami R, Hesty; Subhan, Ahmad
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.673 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i3.127

Abstract

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)2018 prevalensi pneumonia di jakarta 2.3 %. Pneumoni mempunyai case fatality rate (CFR) yang tinggi yaitu 7.6% sehingga beresiko mempunyai outcome terapi yang tidak baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi outcome terapi pasien pneumonia di RSUP Fatmawati. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan metode cross sectional pada pasien pneumonia (hospital acquired pneumonia/HAP dan community-acquired pneumonia/CAP) yang memenuhi kriteria inklusi selama periode januari-september 2018. Penelitian ini dilakukan dengan pengkajian data rekam medis pasien. Ada dua jenis outcome terapi yang digunakan yaitu pasien pulang/sembuh dan pasien meninggal. Analisis faktor yang mempengaruhi outcome dilakukan dengan uji chi square menggunakan SPSS. Selama penelitian didapatkan 40 pasien memenuhi kriteria inklusi terdiri dari 22 HAP dan 18 CAP. Hasil umur pasien (65.0%) berada pada kelompok usia 17-65 tahun. Lebih banyak pasien laki-laki (57.5%) dibandingkan pasien perempuan (42.5%). Sebagian besar pasien (37.5%) di rawat selama 8-14 hari. Penggunaan antibiotik (35.0%) terbanyak digunakan antibiotik ceftriaxone golongan sefalosporin. Proporsi pasien dengan outcome sembuh/pulang sebanyak (52.5%) dan pasien meninggal ( 47.5%). Hasil analisis statistik menunjukkan faktor yang signifikan mempengaruhi outcome adalah penyakit penyerta (P=0.022) Adapun faktor yang tidak ada hubungan bermakna terhadap outcome pasien pneumonia yaitu: usia pasien, lama perawatan dan kerasionalan antibiotik.
PENGARUH PELAYANAN HOME CARE APOTEKER TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN, KEPUASAN DAN OUTCOME KLINIS PASIEN HIPERTENSI DI APOTEK Chaerul Y, Ricky; Utami R, Hesty; Anggriani, Yusi; Saragih, Sahat
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.207 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i3.132

Abstract

Prevalensi hipertensi menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 sebesar 34,1% meningkat 8,3% dibandingkan Riskesdas 2013. Penelitian ini dilakukan di Apotek X (kelompok intervensi) dan Apotek Y (Kelompok kontrol). Penelitian ini dilakukan secara prospektif selama tiga bulan dengan desain quasy experimental. Home care dilakukan melalui pemberian edukasi oleh apoteker dan pengukuran tekanan darah bulan ke-1 sampai ke-3.Untuk mengukur kepatuhan digunakan pill count. Untuk mengukur kepuasan digunakan kuesioner kepuasan pelanggan yang diberikan pada awal dan akhir penelitian. Outcome diukur tekanan darah setiap bulan. Data diperoleh dari 110 responden (60 kelompok intervensi dan 50 kelompok kontrol). Pada tingkat kepatuhan diawal penelitian semua responden di kedua kelompok masuk ke dalam kategori tidak patuh. Setelah dilakukan intervensi terdapat perbedaan pada kelompok intervensi dimana 90% responden kelompok intervensi menunjukan kepatuhan, tetapi tidak terjadi perubahan di kelompok kontrol (p-value 0,00). Untuk parameter kepuasan tidak terjadi perubahan pada bulan pertama dan bulan terakhir penelitian dimana tingkat kepuasan merasa puas di kelompok intervensi dan cukup puas pada kelompok kontrol. Untuk outcome klinis pada kondisi awal tidak ada perbedaan tekanan darah di dua kelompok. Setelah dilakukan intervensi penurunan sistol sebesar 14,8 mmHg pada kelompok intervensi dan penurunan sistol dikelompok kontrol 1,8 mmHg (p-value 0,00). Penurunan diastol 3,6 mmHg kelompok intervensi dan 3,4 mmHg kelompok kontrol (p-value 0,833). Dari hasil ini disimpulkan pemberian edukasi melalui home care dapat meningkatkan kepatuhan, kepuasan dan outcome klinis pasien hipertensi.
Hubungan Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Terhadap Outcome Klinik Pasien Pneumonia Komunitas Rawat Inap di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019 Widiyastuti, Asih; Kumala, Shirly; Utami R, Hesty; Pratama, Anton
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i1.3483

Abstract

Pneumonia is a lung parenchyma disease caused by bacteria, fungi, viruses, and parasites. Irrational use of antibiotics will lead to antibiotic resistance, so the goal of therapy has yet to be achieved. This study evaluates the rationality of using community antibiotics for the clinical outcome of community pneumonia patients in RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek.This research is descriptive-analytic with a cross-sectional design and retrospective data retrieval from medical records in 2019. The data analysis was carried out descriptively, and the correlation analysis of the rationale of antibiotic use with clinical outcomes using the Spearman test. The study's results of 144 analyzed showed the characteristics of community pneumonia patients, 78 male, and 66 female patients. The evaluation of the use of antibiotics using the ATC/DDD method showed that Ceftriaxon DDD was 46.80 DDD/100 patient-days, Azithromycin (23.91 DDD/100 patient-days), Levofloxacin (22.70 DDD/100 patient-days). With the Gyssen method, patients used antibiotics correctly (category 0) by 72.91% and incorrectly (categories I – VI) by 27.09%. Statistical analysis showed a significant relationship (p-value=0.003) between the rational use of antibiotics and patient clinical outcomes. Further research is needed regarding the incidence of Drugs Related Problems on the clinical effects of community pneumonia patients.