Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

STUDI HADIS-HADIS TENTANG POSISI KENCING BERDIRI ; Kajian Mukhtalaf Hadis Arifin, Johar
Jurnal Ushuluddin Vol 19, No 1 (2013): Januari - Juni 2013
Publisher : Jurnal Ushuluddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai macam pendapat yang berkaitan dengan posisi kencing, dimana hadis-hadis yang menjelaskan tentang kedudukan posisi kencing dalam Islam nampaknya bertentangan, pada sisi lain terdapat hadis yang membolehkan kencing berdiri dan di lain sisi ditemukan pula hadis yang melarang. Kontroversi yang terjadi dalam pelbagai hadis, menimbulkan pertanyaan tentang kebolehan dan ketidak bolehan kencing berdiri. Tulisan ini berupaya menjelaskan kualitas hadis-hadis tentang posisi kencing berdiri, dan menjawab kemusykilan hadis tersebut yang mana pada satu kesempatan Rasulullah kencing dengan cara duduk disisi lain Rasulullah Saw kencing dengan posisi berdiri. Dari sini nanti nya penulis menggunakan metode para ahli Hadis dalam menyikapi dua hadis yang bertentangan secara zahir sehingga teks-teks hadis Rasulullah Saw tersebut dapat dipahami secara tekstual dan konstektual.
STUDI HADIS-HADIS TENTANG POSISI KENCING BERDIRI ; Kajian Mukhtalaf Hadis Arifin, Johar
Jurnal Ushuluddin Vol 16, No 2 (2013): Juli - Desember 2013
Publisher : Jurnal Ushuluddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai macam pendapat yang berkaitan dengan posisi kencing, dimana hadis-hadis yang menjelaskan tentang kedudukan posisi kencing dalam Islam nampaknya bertentangan, pada sisi lain terdapat hadis yang membolehkan kencing berdiri dan di lain sisi ditemukan pula hadis yang melarang. Kontroversi yang terjadi dalam pelbagai hadis, menimbulkan pertanyaan tentang kebolehan dan ketidak bolehan kencing berdiri. Tulisan ini berupaya menjelaskan kualitas hadis-hadis tentang posisi kencing berdiri, dan menjawab kemusykilan hadis tersebut yang mana pada satu kesempatan Rasulullah kencing dengan cara duduk disisi lain Rasulullah Saw kencing dengan posisi berdiri. Dari sini nanti nya penulis menggunakan metode para ahli Hadis dalam menyikapi dua hadis yang bertentangan secara zahir sehingga teks-teks hadis Rasulullah Saw tersebut dapat dipahami secara tekstual dan konstektual
Nasionalisme di Tengah Pluralitas dan Kebebasan Pers Halwati, Umi; Alfi, Imam; Arifin, Johar
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 12 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.087 KB) | DOI: 10.24090/komunika.v12i2.1684

Abstract

Indonesian is a nation born from the spirit of nationalism. The spirit of independence and freedom from colonialism finally resulted in the spirit of unity among tribes, races, religions and groups to form Indonesian nationalism. Having the same feeling of destiny and experience could defeat ethnic, cultural and religious differences so that the formation of Indonesia nation was created. Nationalism can be interpreted as the ability to love the nation and state. Nationalism is a state of awareness or a national spirit. Nationalism is not just an instrument that acts as plurality gluing externally, but also a vessel that affirms a plural Indonesian identity in its various cultural dimensions. The press with the freedom of news/ information publications has a dual role, namely the media as an information filter and as a media of national unity. The media as an information filter mean that the media has the authority to conceptualize social reality. It is this conceptualization process that needs to be reconstructed into potential in building and campaigning for nationalism. Applicatively media people see that social reality is packaged in the framework of strengthening the values of nationalism. Then the mass media as a mediator of national unity has the function of providing insight and education as well as preventive efforts in reducing the potential for intolerance and the development of nationalism values.
Maqâshid Al-Qur’ân Dalam Ayat Penggunaan Media Sosial Menurut Penafsiran M. Quraish Shihab Arifin, Johar
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6078

Abstract

Artikel ini mengulas penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat penggunaan media sosial dalam perspektif maqâshid al-Qur’ân. Tulisan ini hendak menjawab dua persoalan utama terkait bagaimana perspektif maqâshid al-Qur’ân Quraish Shihab dan bagaimana aplikasi teoretik maqâshid al-Qur’ân Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat penggunaan media sosial. Artikel ini sampai pada kesimpulan bahwa menurut Quraish Shihab ada enam unsur gugusan besar tujuan universal al-Qur’ân yaitu penguatan akidah, manusia sebagai khalifah, kitab pemersatu, penegakan hukum, penyeru kepada ummatan wasathan, dan menguasai peradaban dunia. Kualitas informasi terletak pada kekuatan dimensi tauhid yang merupakan puncak tertinggi dari maqâshid Alquran. Quraish Shihab menawarkan enam diksi pilihan Alquran yang sesuai dengan kondisi penerima informasi dalam berinteraksi di media sosial. Demikian, bertujuan mengantarkan pada pengetahuan dan pemahaman terhadap apa yang disampaikan dalam menjalankan misi manusia sebagai khalifah, pemberi pencerahan lewat lisan dan tulisan, penegakan hukum, pemersatu umat manusia dan alam semesta menuju ummatan wasathan dan penguasaan peradaban dunia.
Maqâshid Al-Qur’ân Dalam Ayat Penggunaan Media Sosial Menurut Penafsiran M. Quraish Shihab Arifin, Johar
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6078

Abstract

Artikel ini mengulas penafsiran Quraish Shihab terhadap ayat-ayat penggunaan media sosial dalam perspektif maqâshid al-Qur’ân. Tulisan ini hendak menjawab dua persoalan utama terkait bagaimana perspektif maqâshid al-Qur’ân Quraish Shihab dan bagaimana aplikasi teoretik maqâshid al-Qur’ân Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat penggunaan media sosial. Artikel ini sampai pada kesimpulan bahwa menurut Quraish Shihab ada enam unsur gugusan besar tujuan universal al-Qur’ân yaitu penguatan akidah, manusia sebagai khalifah, kitab pemersatu, penegakan hukum, penyeru kepada ummatan wasathan, dan menguasai peradaban dunia. Kualitas informasi terletak pada kekuatan dimensi tauhid yang merupakan puncak tertinggi dari maqâshid Alquran. Quraish Shihab menawarkan enam diksi pilihan Alquran yang sesuai dengan kondisi penerima informasi dalam berinteraksi di media sosial. Demikian, bertujuan mengantarkan pada pengetahuan dan pemahaman terhadap apa yang disampaikan dalam menjalankan misi manusia sebagai khalifah, pemberi pencerahan lewat lisan dan tulisan, penegakan hukum, pemersatu umat manusia dan alam semesta menuju ummatan wasathan dan penguasaan peradaban dunia.
Aksi Sosial Pencegahan Pernikahan Usia Dini dan Penurunan Pengangguran Di Kampung KB Bersimpul Pamulihan Kabupaten Sumedang Arifin, Johar; Hadianto, Ferry; Umi Halwati
ICODEV: Indonesian Community Development Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Da'wa Faculty UIN Saizu Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/icodev.v5i1.11531

Abstract

Partisipasi Kampung KB Bersimpul Kecamatan Pamulihan dan kolaborasinya dalam pentaheliks dalam mewujudkan delapan fungsi keluarga dirumuskan dengan pembentukan satuan tugas oleh kelompok PIK-R (Pusat Informasi Konselor Remaja). Tujuan dari penelitian ini adalah pembentukkan satuan tugas bernama Satgas Pencegahan Penikahan Usia Dini dan Satgas Penurunan Pengangguran,  merancang program kerja satgas tersebut  dalam satu tahun dan menyusun hasil kinerja satgas dalam penurunan jumlah pernikahan usia dini dan pengangguran selama enam bulan di Desa/Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Metode Penelitian ini mengggunakan pendekatan penelitian tindakan (riset aksi).  Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, Focus Group Discussion untuk merumuskan permasalahan aksi, merancang program kerja, melakukan kerja dan tindakan sosial serta mengevaluasi hasil kerja. Hasil riset aksi ini menunjukkan bahwa Kampung KB Bersimpul Kecamatan Pamulihan mampu membentuk Satgas Pencegahan Pernikahan Usia Dini dan Satgas Penurunan Penganggguran, mampu merancang program dan melaksanakan program tersebut dalam aksi sosial melalui  layanan konsultasi remaja. Kesimpulan dari riset aksi ini adalah kemampuan PIK-R dalam membentuk dua satgas mampu menurunkan jumlah pernikahan usia dini sampai 100 persen dalam enam bulan, namun belum mampu menurunkan jumlah pengangguran melalui program yang dibuat di Kampung KB Bersimpul Kecamatan Pamulihan.  
QUALITATIVE CHARACTERISTIC OF DEWLAP, HORNS, AND DOUBLE MUSCLE OF PERANAKAN ONGOLE AND BELGIAN BLUE CROSSBRED IN WEST JAVA Bestyan, Adam; Arifin, Johar; Edianingsih, Primiani
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 5, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v5i1.43715

Abstract

ABSTRACTThe Purpose of this study was to determine qualitative characteristic of dewlap, horns, and double muscle point of Peranakan Ongole and Belgian Blue crossbred in west java. This study was carried out in April – May 2022. This crossbred is spread across all four boroughs in West Java, other things: Ciamis Regency, Tasikmalaya Regency, Garut Regency and Purwakarta Regency. The method used is descriptive exploratory. The number of samples was 18 aged 1-9 months. Data collected: exist or doesn’t exist of dewlap, exist or doesn’t exist of horn’s, and exist or doesn’t exist of double muscle. The data obtained were analyzed using relative frequency. Relative frequency table shows that Belgian Blue Cattle and their crosses with Peranakan Ongole have 100 % dewlap are exist, 77,7 % horn are exist and 16,67 % double muscle are exist.
Estimation of Heritability and Breeding Value of Weaning Weight Garut Sheep (Case Study at UPTD-BPPTDK Margawat Garut) Fauzan, Lutfi Ahmad; Dudi, Dudi; Arifin, Johar
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 5, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v5i1.47172

Abstract

Sheep are one type of livestock that has great potential to be developed in Indonesia.  One of the sheep raised by Indonesian people is Garut sheep which is a Livestock Genetic Resource (SDGT) of West Java.  Researvh on estimating the breeding value of weaning weights of Garut sheep at Technical Implementation Unit of the Margawati Garut Sheep and goat Development Center (UPTD-BPPTDK) has been carried out on January 10-16, 2022. The study aims to estimate the heritability and breeding value of weaning weight of Garut Sheep at UPTD-BPPTDK Margawati Garut. The research objects used were 89 data from 25 males and 75 femaes.  The method used is descriptive analytic using analysis of the variety of the half-sib.  The fixed effects included in this analysis were sex and birth type as well as additionla parental age correction factors.  The results showed that the alleged heritability value of weaning weight 0.84 ± 0.34 was included in the high category.  The highest alleged weaning weight breeding values was obtained by sheep with ID No 11181782 of 4.654 foe male sheep and ID No 1810720 of 4.131 for female sheep.
KAJIAN KRANIOMETRI PERSILANGAN SAPI BELGIAN BLUE DENGAN SAPI PERANAKAN ONGOLE DI JAWA BARAT Aditya, Natasha Ramanda; Dudi, Dudi; Arifin, Johar
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 5, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v5i1.42413

Abstract

Research on the craniometric size of crosses of Belgian Blue cattle and Peranakan Ongole was carried out from April to June 2022.  The purpose of this study was to determine the distribution and craniometric size of crosses of Belgian Blue cattle and Peranakan Ongole in West Java.  This study used 18 crosses of Belgian Blue cattle and Ongole cattle, aged 1 – 9 months.  The method used in this research is descriptive exploratory, with census data collection.  The variables measured were 11 cranium size parameters consisting of Profile length, Median frontal length, Length of the nasals, Foramen gums length, Condilo basal length, the Greatest breadth of the skull, Least Breadth between the basses of the horn cores, Least frontal breadth, Least breadth between supraorbital foramina, Least breadth between the orbits and Breadth between infraorbital foramina.  The results of statistical analysis showed uniform and various coefficients of variation, meaning that the diversity was caused by the effect of heterosis
Karakteristik Kualitatif Pola Warna Tubuh Pada Sapi Hasil Persilangan Peranakan Ongole dan Belgian Blue di Jawa Barat Widyarini, Fadhila Dwi; Arifin, Johar; Edianingsih, Primiani
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.56998

Abstract

Penelitian tentang pola warna hasil persilangan sapi peranakan ongole dan sapi Belgian blue merupakan salah satu upaya untuk mengetahui sifat kualitatif pada sap jenis baru di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini melibatkan 18 ekor sapi hasil persilangan sapi peranakan ongole dan sapi Belgian blue yang berumur 1 – 9 bulan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif eksploratif dengan pengambilan data secara sensus. Data yang diteliti yaitu pola warna pada bagian kepala, leher, gelambir, tubuh, abdomen, moncong, ekor, dan kaki bawah serta melihat adanya bercak atau tidak. Hasil data menunjukan pola warna pada bagian tubuh mempunyai warna yang sesuai dengan ketentuan keturunan F1 tanpa penyimpangan dengan rasio 50%:50% dari pejantan dan indukannya. Warna dominasi yang muncul adalah warna hitam dengan frekuensi relative lebih dari 50% dengan jumlah yang berbeda-beda pada setiap bagian tubuh. Selain warna hitam, muncul warna putih yang pada hasil persilangan tersebut dengan jumlah frekuensi relative 0% hingga kurang dari 50% pada setiap bagian tubuh.