Abstract The frequency of cosmetic use in this day and age, cosmetics are made by humans not only from natural ingredients but also artificial ingredients to enhance beauty. Herbal cosmetics are preferred by the public because they have several advantages over chemical cosmetics, including being safe for all skin types, minimal side effects, and for the environment. According to the Central Statistics Agency (BPS) in 2021 Indonesia produced 884,702 tons of rambutan fruit (Nephelium lappaceum L.), and rambutan fruit skin is still a waste that has not been managed properly. Based on the results of previous research, it shows that rambutan fruit peels have various secondary metabolite contents and antioxidant activities that are beneficial to the skin so that they can be formulated as body lotions. The design of this research is experimental research. The initial stage of the study was the preparation of rambutan fruit peel simplisia, then continued with the extraction process of rambutan fruit peel by maceration method, then the process of making body lotion with a concentration of rambutan fruit peel extract (Nephelium lappaceum L.) of 5% (F1) and 10% (F2) using the cold method. The second stage is to evaluate the preparation with phytochemical test, organoleptic test, and spreadability test, homogeneity test, pH test, emulsion type test, viscosity test, and adhesion test. The research was conducted at the Pharmaceutical Biology Laboratory of the Academy of Pharmacy Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo. This research was conducted between April 2024-August 2024. Based on the results of stability evaluation of body lotion preparations, rambutan fruit peel waste extract (Nephelium lappaceum L.) can be used for body lotion preparations, with all formulations that have met the requirements. Keywords: Body Lotion, Nephelium Lappaceum L., Physical Quality Test. Abstrak Frekuensi penggunaan kosmetik pada jaman sekarang ini, kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk meningkatkan kecantikan. Kosmetik herbal lebih disukai masyarakat karena memiliki beberapa kelebihan dari kosmetik kimia, diantaranya adalah aman bagi semua jenis kulit, minim efek samping, dan bagi lingkungan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 Indonesia menghasilkan 884.702 ton buah rambutan (Nephelium lappaceum L.), dan kulit buah rambutan masih menjadi limbah yang belum terkelola dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnnya menunjukkan bahwa kulit buah rambutan memiliki berbagai kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan yang bermaanfaat bagi kulit sehingga dapat diformulasikan sebagai body lotion. Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tahapan awal penelitian adalah pembuatan simplisia kulit buah rambutan, kemudian dilanjutkan dengan proses ekstraksi kulit buah rambutan dengan metode maserasi, selanjutnya dilakukan proses pembuatan body lotion dengan konsentrasi ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebesar 5% (F1) dan 10% (F2) menggunakan metode dingin. Tahapan kedua adalah dilakukan evaluasi sediaan dengan uji fitokimia, uji organoleptis, uji daya sebar, uji homogenitas, uji pH, uji tipe emulsi, uji viskositas, dan uji daya lekat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan antara bulan April 2024-Aguatus 2024. Berdasarkan hasil evaluasi stabilitas terhadap sediaan body lotion, Ekstrak limbah kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dapat digunakan untuk sediaan body lotion, dengan seluruh formulasi yang telah memenuhi persyaratan.