Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI MORFOLOGI BIDARA ( Ziziphus mauritiana ) DI WILAYAH SIDOARJO Sih Wahyuni Raharjeng; Anis Masliyah
AFAMEDIS Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Farmasi Indonesia Afamedis
Publisher : Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.827 KB)

Abstract

Bidara (Zizipus mauritania) merupakan tumbuhan yang mampu bertahan hidup pada lingkungan yang agak kering, dapat pula tumbuh dilahan tanah basa, tanah asin atau sedikit asam. Tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai, pohon bidara termasuk tanaman yang berduri, durinya terletak pada ranting yang simpang siur. Daunnya selalu hijau atau setengah meranggas, bidara termasuk ke dalam tanaman lengkap yang memiliki bunga, buah, batang, akar dan daun. Penelitian ini bertujuan mengetahui morfologi tanaman Bidara dalam wilayah Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik random sampling yaitu pengambilan secara acak Tanaman Bidara (Ziziphus mauritiana). Pengambilan sampel dilakukan di berbagai wilayah Sidoarjo, yaitu : 1).Desa Sedengan Mijen perum Griya Krian Residence, 2) Desa Lebo, 3). Desa Banjarkemuning, Sedati, 4). Desa Bypass Krian. Pengambil sampel batang, daun, bunga dan buah beserta bijinya tiap pohon pada masing-masing daerah kemudian mengamati dan mengukur parameter yang diamati yaitu, parameter morfologi batang, daun, bunga dan buah beserta bijinya. Sampel-sampel tersebut kemudian diamati sifat- sifat morfologinya dengan pedoman literatur. Hasil Penelitian tersebut menyatakan bahwa tanaman Bidara (Zizipus mauritiana) tidak memiliki perbedaan morfologi dari ke-4 wilayah Sidoarjo dalam satu spesies sesuai dengan parameter morfologi daun, batang, bunga, buah dan biji.
FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK EKSTRAK KULIT BUAH MELINJO (Gnetum gnemon L) SEDIAAN BLUSH ON CREAM SEBAGAI PEWARNA ALAMI sih wahyuni raharjeng
AFAMEDIS Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Indonesia: AFAMEDIS
Publisher : Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Make up adalah seni merias wajah atau mengubah bentuk asli dengan bantuan alat make up dan kosmetik yang bertujuan mempercantik serta menutupi kekurangan. Blush on dari bahan alami merupakan blush on yang dibuat dengan mencampurkan bahan alami sebagai pewarnanya. Salah satu tanaman yang dapat atau berpotensi sebagai pewarna dalam pembuatan blush on adalah tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang diambil kulit dari ekstrak kulit buah melinjo (Gnetum gnemon). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui warna yang dihasilkan oleh ekstrak kulit melinjo (Gnetum gnemon L) dan mengetahui formulasi ekstrak kulit melinjo (Gnetum gnemon L) dalam pembuatan sediaan blush on cream. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui uji kualitas fisik yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji kesukaan (Hedonic test) pada sediaan blush on cream. Hasil penelitian yang di dapat dari uji organoleptis sediaan blush on memiliki aroma mawar berwarna pink muda dan bertekstur halus. Pada uji homogenitas dihasilkan sediaan yang sudah homogen. Pada pengujian pH didapatkan pH 6,7 dan dapat disimpulkan sediaan tersebut aman untuk kulit. Pada pengujian daya sebar blush on cream memiliki hasil yang kurang baik dikarenakan konsistensi beeswax yang tinggi. Hasil dari daya lekat blush on cream memiliki warna yang pigmented, dan dari hasil uji kesukaan Make up adalah seni merias wajah atau mengubah bentuk asli dengan bantuan alat make up dan kosmetik yang bertujuan mempercantik serta menutupi kekurangan. Blush on dari bahan alami merupakan blush on yang dibuat dengan mencampurkan bahan alami sebagai pewarnanya. Salah satu tanaman yang dapat atau berpotensi sebagai pewarna dalam pembuatan blush on adalah tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang diambil kulit dari ekstrak kulit buah melinjo (Gnetum gnemon). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui warna yang dihasilkan oleh ekstrak kulit melinjo (Gnetum gnemon L) dan mengetahui formulasi ekstrak kulit melinjo (Gnetum gnemon L) dalam pembuatan sediaan blush on cream. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui uji kualitas fisik yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji kesukaan (Hedonic test) pada sediaan blush on cream. Hasil penelitian yang di dapat dari uji organoleptis sediaan blush on memiliki aroma mawar berwarna pink muda dan bertekstur halus. Pada uji homogenitas dihasilkan sediaan yang sudah homogen. Pada pengujian pH didapatkan pH 6,7 dan dapat disimpulkan sediaan tersebut aman untuk kulit. Pada pengujian daya sebar blush on cream memiliki hasil yang kurang baik dikarenakan konsistensi beeswax yang tinggi. Hasil dari daya lekat blush on cream memiliki warna yang pigmented, dan dari hasil uji kesukaan (Hedonic test) yang diambil dari 10 responden memiliki 4 orang mengatakan suka dengan warnanya, 2 orang mengatakan suka dengan bau, dan 4 orang mengatakan suka dengan tekstur blush on cream, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan blush on cream dari ekstrak kulit buah melinjo (Gnetum gnemon L) memiliki daya terima yang baik. Kesimpulan penelitian ini yaitu ekstrak kulit melinjo (Gnetum gnemon) dapat dijadikan sebagai pewarna alami pembuatan blush on cream dan formulasi sediaan blush on cream kulit melinjo sudah memenuhi syarat uji mutu fisik dan dapat digunakan untuk sediaan tersebut.
FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK BODY LOTION EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium Lappaceum L.) Sih Wahyuni Raharjeng; Purwati, Elly
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 7 No. 1 (2025): Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya 2025
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v7i1.4998

Abstract

Abstract The frequency of cosmetic use in this day and age, cosmetics are made by humans not only from natural ingredients but also artificial ingredients to enhance beauty. Herbal cosmetics are preferred by the public because they have several advantages over chemical cosmetics, including being safe for all skin types, minimal side effects, and for the environment. According to the Central Statistics Agency (BPS) in 2021 Indonesia produced 884,702 tons of rambutan fruit (Nephelium lappaceum L.), and rambutan fruit skin is still a waste that has not been managed properly. Based on the results of previous research, it shows that rambutan fruit peels have various secondary metabolite contents and antioxidant activities that are beneficial to the skin so that they can be formulated as body lotions. The design of this research is experimental research. The initial stage of the study was the preparation of rambutan fruit peel simplisia, then continued with the extraction process of rambutan fruit peel by maceration method, then the process of making body lotion with a concentration of rambutan fruit peel extract (Nephelium lappaceum L.) of 5% (F1) and 10% (F2) using the cold method. The second stage is to evaluate the preparation with phytochemical test, organoleptic test, and spreadability test, homogeneity test, pH test, emulsion type test, viscosity test, and adhesion test. The research was conducted at the Pharmaceutical Biology Laboratory of the Academy of Pharmacy Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo. This research was conducted between April 2024-August 2024. Based on the results of stability evaluation of body lotion preparations, rambutan fruit peel waste extract (Nephelium lappaceum L.) can be used for body lotion preparations, with all formulations that have met the requirements. Keywords: Body Lotion, Nephelium Lappaceum L., Physical Quality Test. Abstrak Frekuensi penggunaan kosmetik pada jaman sekarang ini, kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk meningkatkan kecantikan. Kosmetik herbal lebih disukai masyarakat karena memiliki beberapa kelebihan dari kosmetik kimia, diantaranya adalah aman bagi semua jenis kulit, minim efek samping, dan bagi lingkungan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 Indonesia menghasilkan 884.702 ton buah rambutan (Nephelium lappaceum L.), dan kulit buah rambutan masih menjadi limbah yang belum terkelola dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnnya menunjukkan bahwa kulit buah rambutan memiliki berbagai kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan yang bermaanfaat bagi kulit sehingga dapat diformulasikan sebagai body lotion. Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tahapan awal penelitian adalah pembuatan simplisia kulit buah rambutan, kemudian dilanjutkan dengan proses ekstraksi kulit buah rambutan dengan metode maserasi, selanjutnya dilakukan proses pembuatan body lotion dengan konsentrasi ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) sebesar 5% (F1) dan 10% (F2) menggunakan metode dingin. Tahapan kedua adalah dilakukan evaluasi sediaan dengan uji fitokimia, uji organoleptis, uji daya sebar, uji homogenitas, uji pH, uji tipe emulsi, uji viskositas, dan uji daya lekat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan antara bulan April 2024-Aguatus 2024. Berdasarkan hasil evaluasi stabilitas terhadap sediaan body lotion, Ekstrak limbah kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dapat digunakan untuk sediaan body lotion, dengan seluruh formulasi yang telah memenuhi persyaratan.