Pada tahun 2023 lokus stunting di Kabupaten Sumbmawa mengalami peningkatan menjadi 12 lokus dari 11 lokus pada tahun 2022. Salah satu lokus stunting adalahh Desa Labuhan Sumbawa dengan angka kasus sebanyak 73 kasus. Desa lbuhan Sumbawa telah menjadi lokkus stunting dari tahun 2021 sampai dengan awal 2024 ini. Urgensi dalam penelitian ini adalah 1) Desa Labuhan Sumbawa terus menjadi lokus stunting selama empat tahun berturut-turut, 2) Kurangnya kolaboorasi berbagai profesi dalam upaya penanganan kasus stunting, 3) kurangnya pengetahuan tentang pola asuh yang baik, dan 4) kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap perilaku pencegahann dan penanganan stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata perubahan perilaku PHBS, CTPS, Konsumsi buah dan sayur pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment dengan rancangan non-equivalent control group design yang menggunakan 2 kelompok perlakuan denga teknik systematic random sampling. Analisis data univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata pengathuan PHBS (p value=0,000 <0,05), perilaku CTPS (p value=0,014 <0,05), perilaku konsumsi sayur buah (p value=0,038 <0,05) pada kelompok control dan kelompok eksperimen setelah pemebrian intervensi. Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat perbedaan perubahan pengetahuan PHBS dan perilaku Pola asuh setalah dilakukan penerapan bina suasana dengan pendekatan interprofesional collaboration dalam pola asuh penenaganan stunting.