Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DI POSYANDU DESA CANDISARI, KECAMATAN PURWODADI Pramesthi, Shefilla Cahya; Prihandani, Oky Rahma; Ratnaningrum, Kanti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 10 (2023): volume 10 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i10.10682

Abstract

Abstrak: Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian Imunisasi Pada Anak Usia 0-24 Bulan di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi. Imunisasi pada anak bertujuan untuk mencegah penularan penyakit tertentu. Menurut UNICEF mengemukakan bahwa imunisasi dapat menurunkan tingkat kematian 2-3 juta anak dari penyakit mematikan setiap tahunnya. Banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan imunisasi, diantaranya pengetahuan dan pendidikan ibu yang kurang. Seorang ibu berperan penting didalam program imunisasi seperti halnya pengetahuan dan pendidikan ibu. Berdasarkan data monografi, pendidikan penduduk di desa Candisari Sebagian besar memiliki pendidikan terakhir SD. Menganalisis hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi pada anak usia 0-24 bulan di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi, Jawa Tengah. Penelitian ‘observasional analitik’ dengan pendekatan ‘cross sectional’ dengan menggunakan teknik ‘purposive sampling’. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Desa Candisari Kecamatan Purwodadi. Sampel merupakan ibu dengan anak berusia 0-24 bulan. Data penelitian menggunakan data primer dengan instrument questioner dan data sekunder dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Data yang di peroleh dianalisa menggunakan uji fisher exact. Hasil menunjukkan adanya hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi anak di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi dengan nilai p = 0,002 (p<0,05), serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi anak dengan nilai p = 0,121 (p 0,05). Terdapat  hubungan pengetahuan ibu dengan  kepatuhan pemberian imunisasi pada anak usia (0-24 bulan) di Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi, serta tidak terdapat hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi pada anak (usia 0-24 bulan) di Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi.
Hubungan Antara Riwayat ASI, MPASI, dan Kesulitan Makan terhadap Pertumbuhan Anak Usia 24-36 Bulan Kusumawati, Dian Arya; Prihandani, Oky Rahma; Saptanto, Agus; Anggraheny, Hema Dewi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.2.146-156

Abstract

Gangguan pertumbuhan anak merupakan suatu masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian oleh negara hampir di seluruh dunia. Faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak yaitu pendidikan ibu, pendapatan orang tua, riwayat ASI, MPASI dan Kesulitan Makan. Pemantauan pertumbuhan anak di Indonesia menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling dengan jumlah responden 39 orang. Data primer diperoleh dari wawancara terhadap ibu yang memiliki anak usia 24-36 bulan dan data sekunder diperoleh dari KMS. Analisis data menggunakan chi-square bila tidak memenuhi syarat akan digunakan uji fisher exact. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara riwayat MPASI (p-value = 0,04) dan kesulitan makan (p-value = 0,03) terhadap pertumbuhan anak usia 24-36 bulan sedangkan riwayat ASI (p-value = 0,08) tidak memiliki hubungan terhadap pertumbuhan anak usia 24-36 bulan. Variabel perancu memiliki hubungan terhadap pertumbuhan anak yaitu pendapatan orang tua (p value = 0,001) dan pendidikan ibu (p value = 0,001). Anak dengan MPASI yang sesuai pedoman, serta tidak mengalami kesulitan makan mengalami pertumbuhan yang baik.
The Correlation between Hematological Profiles with Types of Febrile Seizures in Children at RSUD dr. Adhyatma, MPH Semarang Prayoga, Rizka Margiana; Ramaningrum, Galuh; Ratnaningrum, Kanti; Prihandani, Oky Rahma
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 25 No. 1 (2025): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v25i1.23524

Abstract

Seizures known as febrile seizures occur in children between the ages of six months and five years when they have an increase in body temperature (any temperature above 38 degrees Celsius), which is not brought on by an intracranial process. The research aims to determine the correlation between hematological profile, temperature, and nutritional status with the type of children’s febrile seizure at RSUD dr. Adhyatma, MPH Semarang. This study used an analytical observational method with a cross-sectional approach and total sampling technique. Accordingly, medical records at RSUD dr. Adhyatma MPH Semarang became the source of data in this study. Moreover, analysis of the study’s data utilized the Chi-square test. Based on bivariate analysis, it was found that a p-value of 0.511 between temperature and type of febrile seizure, a p-value of 0.624 between nutritional status and type of febrile seizure, a p-value of 0.100 between hemoglobin levels and type of febrile seizure, and p-value of 0.026 number of leukocytes was related to the type of febrile seizure. There is a relationship between the number of leukocytes and the type of febrile seizure.
ANALISIS FAKTOR RISIKO TERJADINYA DENGUE SHOCK SYNDROME (DSS) PADA PASIEN DBD ANAK RISK FACTORS ANALYSIS FOR DENGUE SHOCK SYNDROME (DSS) IN CHILDHOOD DHF PATIENTS Putri, Wikan Ikhsani; Ramaningrum, Galuh; Ratnaningrum, Kanti; Prihandani, Oky Rahma
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.42746

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan dan berpotensi mengakibatkan Dengue Shock Syndrome (DSS). Kondisi DSS meningkatkan angka mortalitas pada kasus DBD anak, namun studi yang menganalisis faktor risiko DSS masih terbatas. Studi ini memiliki tujuan untuk menganalisis faktor risiko DSS pada pasien DBD anak. Penelitian ini memakai metode studi observasional analitik dengan pendekatan case control dengan perbandingan sampel kasus:kontrol sejumlah 1:1. Jumlah sampel yaitu 90 orang. Sampel diambil menggunakan total sampling dan simple random sampling. Data sekunder diperoleh dari rekam medis RSUD dr. Adhyatma, MPH Provinsi Jawa Tengah. Variabel yang diteliti meliputi jenis kelamin, usia, status gizi, hemokonsentrasi, terombosit, leukosit, dan lama demam sebelum masuk rumah sakit. Analisis data menerapkan uji chi-square serta analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis bivariat dengan uji chi-square faktor risiko yang terbukti mempengaruhi kejadian DSS yaitu hemokonsentrasi (p=0,000;OR=18,81;CI=4,05-87,22), status gizi (p=0,004;OR=4,18;CI=1,64-10,66), dan lama demam sebelum masuk rumah sakit (p=0,011;OR=3,37;CI=1,40-8,08). Sedangkan faktor risiko usia, jenis kelamin, trombosit, dan leukosit tidak berpengaruh terhadap DSS. Hemokonsentasi, status gizi, dan lama demam sebelum masuk rumah sakit meningkatkan risiko DSS.
Edukasi Pengetahuan Stunting Melalui Media Audiovisual Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Putri, Intan Rosa Hana; Prihandani, Oky Rahma; Tajally, Arief; Rohmani, Afiana
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.253

Abstract

Latar Belakang: Stunting atau tubuh pendek adalah kondisi yang menunjukan balita dengan panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Pada tahun 2022 Jawa Tengah menempati urutan ke-20 dari 34 provinsi di Indonesia dengan persentase balita stunting 20,8%. Puskesmas Kedungmundu merupakan salah satu puskesmas di Kota Semarang yang memiliki peran menurunkan angka stunting dan underweight di kota Semarang. Berdasarkan data yang di dapatkan di Puskesmas Kedungmundu diketahui terdapat 26 balita stunting dan balita underweight sebanyak 40 balita. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media edukasi audiovisual terhadap pengetahuan stunting pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas kedungmundu. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan pemberian edukasi terkait stunting kepada masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu pada Maret 2023. Kegiatan ini diberi intervensi yang diawali dengan pre-test, dilanjutkan pemberian materi edukasi, dan dilakukan post-test pada akhir sesi. Target sasaran untuk kegiatan ini adalah seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu terutama masyarakat Kelurahan Tandang. Evaluasi secara kuantitatif kegiatan dilakukan menggunakan lembar pre-test dan post-test. Analisis peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah kegiatan menggunakan wilcoxon test. Hasil: Pada intervensi, didapatkan adanya peningkatan hasil rata-rata dari pre-test ke post-test dengan p-value 0.033 yang berarti terdapat adanya hubungan yang bermakna secara statistik. Kesimpulan: Terdapat adanya keterkaitan efektivitas media edukasi audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting di Puskesmas Kedungmundu.
Efektivitas Edukasi Imunisasi Measles-rubella Lanjutan via Whatsapp terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Baduta Tatius N, Bintang; Kristyani, Ivo Devi; Prihandani, Oky Rahma; Meivitaningrum, Rahmawati Nur
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.266

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data Puskesmas Bandarharjo Semarang periode Maret 2023, capaian imunisasi measles rubella lanjutan pada baduta mencapai angka 17,74% dari target yang sudah di tentukan yaitu 100%. Masih terdapat baduta yang belum mendapatkan imunisasi measles rubella lanjutan. Berdasarkan studi sebelumnya, sebagian Ibu baduta mengaku tidak tahu kapan perlu dilakukan imunisasi measles rubella lanjutan bahkan ada yang lupa. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya imunisasi merupakan masalah penting, sehingga diperlukan suatu intervensi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi measles rubella serta menilai efektivitasnya. Metode: Merupakan kegiatan pengabdian yang berbasis penelitian quasi eksperimental dengan pre dan post test group design. Waktu dan lokasi kegiatan yakni pada bulan Mei 2023 di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang. Sasaran kegiatan adalah Ibu baduta yang belum memberikan anaknya imunisasi measles rubella lanjutan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Pengabdian ini dilakukan pada 23 ibu baduta yang ditentukan melalui purposive sampling. Hasil: Hasil uji Wilcoxon didapatkan p value 0.000 (<0.05) yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara nilai pre test dan post test setelah dilakukan intervensi berupa edukasi dengan media broadcasting via whatsapp. Kesimpulan: Intervensi berupa edukasi dengan broadcast via Whatsapp berhasil meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu baduta ditinjau dari meningkatnya nilai post test dibandingkan pre test.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 24-36 BULAN Yudhistira, M Abrian; Saptanto, Agus; Prihandani, Oky Rahma
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27060

Abstract

Keterlambatan bicara merupakan hambatan dan gangguan perkembangan bahasa pada anak-anak, bila dibandingkan dengan anak-anak sesuai usianya. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan bahasa anak ialah faktor internal yaitu meliputi fenotipe, kelainan genetik dan jenis kelamin anak, serta faktor eksternal yang meliputi status ekonomi, lingkungan pengasuhan, dan perilaku petugas kesehatan. Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia 24-36 bulan di kelurahan banyumanik. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling. Data tingkat pengetahuan dan sikap ibu didapatkan dari pengisian kuisioner oleh ibu di Kelurahan Banyumanik. Analisis data tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia 24-36 bulan memakai uji statistika chi-square. Hasil uji statistika chi-square antara tingkat pengetahuan ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia 24-36 bulan yaitu p = 0,04 dan Hasil uji statistika antara sikap ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia 24-36 bulan yaitu p = 0,01. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap perkembangan bahasa anak. Terdapat hubungan antara sikap ibu terhadap perkembangan bahasa anak. Saran peneliti untuk peneliti selanjutnya yaitu peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada factor yang menyebabkan gangguan perkembangan bahasa selain pengetahuan ibu dan sikap.