Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALYSIS OF COASTAL VULNERABILITY IN AGAM REGENCY, WEST SUMATRA PROVINCE Prayitno, Betari Erlinda; Mubarak, Mubarak; Galib, Musrifin
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 5 No. 2 (2022): August
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Natural factors such as geomorphology, waves, tides, coastal building materials, and altitude can have an impact on marine vulnerability. Coastal vulnerability is impacted by human activities such as logging of mangrove trees, tourism object activities, and manufacturing, in addition to natural influences. This study was carried out in February 2021. The goal of this study was to calculate the rate of change of the Agam Regency coastline from 2010 to 2020, as well as to map the level of vulnerability of the Agam Regency shore. According to the findings of the study. Pesisir Subdistrict, Agam Regency is classified into five levels of vulnerability, namely very not vulnerable, not vulnerable, moderate, vulnerable and very vulnerable. Very low to high levels of vulnerability can be found along the coast of Agam Regency. The annual accretion rate ranges from 0.12 to 15.98 m. The erosion rate ranges from 0.07 to 10.21 meters per year.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KELOMPOK KONSERVASI LASKAR MANDIRI DALAM PENGOLAHAN BUAH DAN DAUN MANGROVE MENJADI BERANEKA MAKANAN DI DESA KAYU ARA PERMAI KECAMATAN SUNGAI APIT Efriyeldi, Efriyeldi; Nurrachmi, Irvina; Galib, Musrifin; M, Ridwan Rafsyanjani.; Khairunnisa, Khairunnisa; Savita, Dinda; Ani, Ani; Fitriani, Ersa; Sufaidah, Siti Nur; Zaki, Raihan; Alghani, Muhammad Roif; Prayitno, Betari Erlinda; Sari, Lita
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 3 No. 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi kelompok konservasi Laskar Mandiri yang mengelola kawasan mangrove Sungai Bersejarah Permai melalui pemanfaatan buah mangrove yang ada sebagai bahan baku beraneka ragam kue dan sirup di Desa Kayu Ara permai Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan praktek tentang semua rangkaian pengolahan buah dan daun mangrove untuk menjadi beraneka kue dan sirup dengan melibatkan secara langsung semua tim pengabdian meliputi dosen, mahasiswa Belukap Mangrove Club dan mahasiswa kukerta UNRI tahun 2021. Untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dilakukan evaluasi dengan meminta peserta mengisi kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan dan dibandingkan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dari awal sampai akhir. Peserta terlibat langsung dalam praktek membuat makanan dan minuman olahan buah mangrove. Peserta pengabdian dapat memahami tentang materi yang disampaikan dengan baik. Sebanyak 15% peserta sudah mengetahui bahwa buah pedada dapat diolah menjadi sirup, namun 100 % peserta belum pernah mengetahui bahwa buah api api dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti bolu dan klepon, demikian juga halnya dengan mengolah daun jeruju menjadi keripik. Seluruh peserta (100 %) sebelum adanya pengabdian dilakukan belum ada yang melakukan pengolahan buah mangrove, baik buah api api, buah pedada maupun daun jeruju. Artinya seluruh peserta (100 %) baru melakukan pengolahan buah mangrove melalui kegiatan pengabdian ini. Kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan baik yang ditandai dengan seluruh peserta dapat melakukan pengolahan buah mangrove langsung di bawah arahan tim pengabdian menjadi beraneka kue.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KELOMPOK KONSERVASI LASKAR MANDIRI DALAM PENGOLAHAN BUAH DAN DAUN MANGROVE MENJADI BERANEKA MAKANAN DI DESA KAYU ARA PERMAI KECAMATAN SUNGAI APIT Efriyeldi, Efriyeldi; Nurrachmi, Irvina; Galib, Musrifin; Rafsyanjani M, Ridwan; Khairunnisa, Khairunnisa; Savita, Dinda; Ani, Ani; Fitriani, Ersa; Sufaidah, Siti Nur; Zaki, Raihan; Alghani, Muhammad Roif; Prayitno, Betari Erlinda; Sari, Lita
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 3 No. 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan nilai ekonomi kelompok konservasi Laskar Mandiri yang mengelola kawasan mangrove Sungai Bersejarah Permai melalui pemanfaatan buah mangrove yang ada sebagai bahan baku beraneka ragam kue dan sirup di Desa Kayu Ara permai Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan praktek tentang semua rangkaian pengolahan buah dan daun mangrove untuk menjadi beraneka kue dan sirup dengan melibatkan secara langsung semua tim pengabdian meliputi dosen, mahasiswa Belukap Mangrove Club dan mahasiswa kukerta UNRI tahun 2021. Untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dilakukan evaluasi dengan meminta peserta mengisi kuisioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan dan dibandingkan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa seluruh peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dari awal sampai akhir. Peserta terlibat langsung dalam praktek membuat makanan dan minuman olahan buah mangrove. Peserta pengabdian dapat memahami tentang materi yang disampaikan dengan baik. Sebanyak 15% peserta sudah mengetahui bahwa buah pedada dapat diolah menjadi sirup, namun 100 % peserta belum pernah mengetahui bahwa buah api api dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti bolu dan klepon, demikian juga halnya dengan mengolah daun jeruju menjadi keripik. Seluruh peserta (100 %) sebelum adanya pengabdian dilakukan belum ada yang melakukan pengolahan buah mangrove, baik buah api api, buah pedada maupun daun jeruju. Artinya seluruh peserta (100 %) baru melakukan pengolahan buah mangrove melalui kegiatan pengabdian ini. Kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan baik yang ditandai dengan seluruh peserta dapat melakukan pengolahan buah mangrove langsung di bawah arahan tim pengabdian menjadi beraneka kue.