Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Lama Penggunaan KB Suntik 3 Bulan dengan Kadar Gula Darah Sewaktu pada WUS Khilda Durrotun Nafisah; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 1 (2022): Februari 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i1.858

Abstract

KB suntik 3 bulan merupakan metode kontrasepsi efektif yang mempunyai efektifitas pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana lainnya. Kontrasepsi suntik 3 bulan sering menyebabkan perubahan kadar glukosa darah karena mengandung hormon steroid dengan anti insulin rendah sehingga meningkatkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan kadar gula darah sewaktu pada wanita usia subur di PMB Pisxi Omelia Desa Lawang Agung. Penelitian merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 38 akseptor KB suntik 3 bulan yang diambil dengan teknik random sampling dengan uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lama penggunaan KB suntik ³2 tahun sebanyak 30 orang (78,9%), mengalami peningkatan gula darah sewaktu ³ 180 mg/dl sebanyak 18 orang (47,4%), dan ada hubungan lama penggunaan KB Suntik 3 bulan dengan kadar gula darah sewaktu pada wanita usia subur di PMB Pisxi Omelia dengan p-value = 0,00. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan KIE dan konseling tentang berbagai jenis kontrasepsi dan kemungkinan efek sampingnya, sehingga calon akseptor KB dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memilih alat kontrasepsi dan menerima efek samping yang terjadi.
Hubungan Lama Penggunaan KB Suntik 3 Bulan dengan Kadar Gula Darah Sewaktu pada WUS Khilda Durrotun Nafisah; Sri Hadi Sulistiyaningsih
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 1 (2022): Februari 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i1.858

Abstract

KB suntik 3 bulan merupakan metode kontrasepsi efektif yang mempunyai efektifitas pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana lainnya. Kontrasepsi suntik 3 bulan sering menyebabkan perubahan kadar glukosa darah karena mengandung hormon steroid dengan anti insulin rendah sehingga meningkatkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan kadar gula darah sewaktu pada wanita usia subur di PMB Pisxi Omelia Desa Lawang Agung. Penelitian merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 38 akseptor KB suntik 3 bulan yang diambil dengan teknik random sampling dengan uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lama penggunaan KB suntik ³2 tahun sebanyak 30 orang (78,9%), mengalami peningkatan gula darah sewaktu ³ 180 mg/dl sebanyak 18 orang (47,4%), dan ada hubungan lama penggunaan KB Suntik 3 bulan dengan kadar gula darah sewaktu pada wanita usia subur di PMB Pisxi Omelia dengan p-value = 0,00. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan KIE dan konseling tentang berbagai jenis kontrasepsi dan kemungkinan efek sampingnya, sehingga calon akseptor KB dapat mengambil keputusan yang tepat dalam memilih alat kontrasepsi dan menerima efek samping yang terjadi.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah Nafisah, Khilda Durrotun; Wulansari, Kurnia Retno; Hadi, Yuni Riska
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 12 No 1 (2025): Januari
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v12i1.262

Abstract

Kemandirian didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengelola tindakan, waktu, keputusan, resiko, dan semua kegiatan secara mandiri tanpa mendapat bimbingan dari orang lain. Pola asuh orang tua adalah bagian penting dari kemandirian seorang anak. Dan terbentuknya karakter pada anak prasekolah sangat dipengaruhi oleh pola asuh. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pola asuh orang tua, mengidentifikasi tingkat kemandirian anak dan menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak prasekolah. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase kemudian dianalisis dengan menggunakan uji sperman rank. Cara pengambilan sample dengan cara total sampling. Sample yang digunakan sejumlah 100 orang tua siswa. Hasil penelitian diperoleh pola asuh orang tua yang mendominasi yaitu pola asuh demokratis menunjukkan 63%, kemandirian anak menunjukkan yang paling banyak yaitu tingkat rendah 52%. Dengan hasil uji analisis sperman rank didapat hasil signifikasi 0,673 (p 0,05). Maka menunjukkan tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak prasekolah.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA di RSUD KOTA PRABUMULIH Ratnasari, Desi; Dwi Viola, Citta; Durrotun Nafisah, Khilda
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Bimtas: Jurnal Kebidanan Umtas
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/bimtas.v8i2.5636

Abstract

Preeklampsia merupakan gangguan peningkatan tekanan darah pada kehamilan yang spesifik biasanya timbul setelah umur 20 minggu kehamilan, terjadi secara progresif cepat yang ditandai dengan hipertensi serta protein dalam urin. Tujuan penelitian mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih Tahun 2023. Metode penelitian menggunakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi yang digunakan seluruh ibu hamil yang dirawat di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih sebanyak 1211 orang, teknik pengambilan sampel dengan teknik random sampling dengan sampel sebanyak 300 orang. Hasil analisa bivariat didapatkan ada hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia dengan uji chi-square p-value 0,000 < 0,05. Ada hubungan yang bermakna antara riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia dengan uji chi-square p-value 0,000 < 0,05. Ada hubungan yang bermakna antara riwayat preeklampsia dengan kejadian preeklampsia dengan uji chi-square p-value 0,000 < 0,05.
PENERAPAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TERHADAP BAHAYA DEBU KAYU PADA PEKERJA GERGAJI KAYU: LITERATURE REVIEW Roiful Fatah; Khilda Durrotun Nafisah
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v16i01.378

Abstract

Kecelakaan kerja merupakan masalah yang sangat penting karena dapat merugikan pekerja dan perusahaan. Pekerja dirugikan akibat cacat, sakit, bahkan kematian, sedangkan perusahaan mengalami kerugian pada sumber daya manusia, peralatan, bahan, dan lingkungan kerja yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan APD dapat melindungi pekerja gergaji kayu. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah tinjauan literatur. Penelusuran literatur dilakukan melalui database elektronik seperti PubMed, Google Scholar, dan Scopus. Tinjauan literatur mengacu pada jurnal internasional yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir, tersedia dalam bentuk full text, dan bukan hasil review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan APD oleh pekerja sudah menjadi kebiasaan rutin. Namun, saat berbicara atau menerima pesanan, APD sering dilepas, yang meningkatkan risiko terpapar debu. Kebersihan masker yang digunakan pekerja sudah baik karena masker yang digunakan bersifat sekali pakai. Penggunaan APD berpengaruh terhadap perkembangan gejala pernapasan. Meskipun mayoritas pekerja menggunakan APD, masih ada yang tidak menggunakannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pengawasan (sweeping) untuk meningkatkan kedisiplinan pekerja dalam penggunaan APD. 
Manajemen asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia defisiensi besi: Studi kasus pada Ny. ‘’C’’ umur 28 tahun di Puskesmas Panekan Permatasari, Ineke; Nafisah, Khilda Durrotun; Fatah, Roiful
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i2.1471

Abstract

Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil dan dapat berdampak serius terhadap kesehatan ibu maupun janin. Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia defisiensi besi di Puskesmas Panekan. Subjek studi adalah Ny. C, umur 28 tahun, dengan diagnosa anemia defisiensi besi pada kehamilan trimester kedua. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan kebidanan komprehensif meliputi pengkajian, diagnosa kebidanan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil asuhan menunjukkan bahwa intervensi berupa pemberian suplementasi zat besi, edukasi gizi, dan pemantauan rutin berhasil meningkatkan kadar hemoglobin Ny. X dari 9,5 g/dL menjadi 11 g/dL dalam waktu 4 minggu. Studi ini menyimpulkan bahwa manajemen asuhan kebidanan yang tepat dan komprehensif dapat efektif dalam menangani anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Diperlukan kolaborasi antara tenaga kesehatan dan pasien untuk mencapai hasil yang optimal.
Improving parenting skills to prevent negative discipline in children: A scoping review Nafisah, Khilda Durrotun; Rokhmah, Islamiyatur; Astuti, Andari Wuri; Kit, Ayano
JHeS (Journal of Health Studies) Vol. 9 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jhes.3608

Abstract

Introduction: Negative discipline is a violation of children's rights to respect for their physical integrity and human dignity, health, development, education and protection from violence. For children, negative discipline can increase the risk of bad outcomes, namely problematic social and parental relationships, weak moral internalization, stress responses, and mental health problems. Purpose: This study aims to improve parenting skills to prevent negative discipline in children. Method: This scoping review aims to identify the latest scientific evidence related to negative discipline in children. The article search used relevant databases such as PubMed, ScienceDirect, and Wiley Online Library. The article search obtained 11 articles for further analysis. The analysis was based on the Joanna Briggs Institute (JBI). The search used some keywords, namely Parenting* OR Parenting style* OR Child Rearing* AND discipline* OR harsh discipline* OR punitive violence* OR Corporal punishment* OR physical punishment*. The author used filters, namely articles published in English, articles published from 2019-2023; and articles about parenting skills to prevent negative discipline in children. Conclusion: Negative discipline can cause psychological problems in children. Children who frequently get negative discipline will experience anxiety. In addition, negative discipline can disrupt children's emotional development causing aggressive behavior and disrupting mental health.
Maternal Characteristics Associated with stunting Incidence: A Cross-Sectional Study nafisah, khilda durrotun; Christiana, Indah
Women, Midwives and Midwifery Vol. 5 No. 2 (2025): Women, Midwives and Midwifery journal
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36749/wmm.5.2.48-59.2025

Abstract

Background: In Indonesia, stunting remains a very serious challenge for public health development. Nationally, the stunting prevalence in 2023 was 21.6% which was still above the threshold set by WHO. Purpose: This study aimed to analyze maternal characteristics with stunting occurrence at Puskesmas Air Periukan. Methods: The study used a quantitative analytical approach with a cross-sectional design. The target population comprised all mothers with toddlers aged between 6 and 59 months. The sample were 65 mothers that were selected using purposive sampling technique. Questionnaire, that its validity and reliability had been previously established by the research team, was used in collecting the data. The data then analyzed using the chi-square test and multinomial logistic regression. Results: A highly significant correlation was observed for maternal age, parity, and family income. Conversely, the variables of education, occupation, and maternal knowledge had no significant correlation. The multivariate test results showed that age could increase the stunting occurrence by 1.084 times (OR = 1.084, 95%CI: 0.256-97.697), while the income factor increased the stunting risk by 2.153 times (OR = 2.153, 95%CI: 0.056-8.822). Conclusion: Stunting in children under five is influenced by maternal age, parity, and family economic status. Healthy reproductive age and having fewer children reduce the risk of stunting. Conversely, maternal education, knowledge, and employment do not have a significant impact. Low economic conditions are the primary factor increasing the risk of stunting.
ANALISIS HAMBATAN, HARAPAN DAN KEBUTUHAN CALON ORANG TUA UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN POLA ASUH : - Fatah, Roiful; Nafisah, Khilda Durrotun
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45051

Abstract

Pola asuh anak merupakan fondasi penting dalam proses tumbuh kembang individu sejak usia dini, namun masih banyak calon orang tua yang belum memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi, hambatan, harapan, dan kebutuhan calon orang tua dalam meningkatkan keterampilan pola asuh anak, khususnya dalam konteks bimbingan pranikah. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 10 calon pengantin, 2 penyuluh KUA, dan 1 kepala KUA di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, menjadi partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan dianalisis melalui tahapan reduksi, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama yang dihadapi calon orang tua meliputi kurangnya pengetahuan tentang pola asuh, ketidaksiapan mental, dan keterbatasan waktu. Meskipun demikian, partisipan menunjukkan motivasi tinggi untuk belajar melalui pelatihan parenting yang mudah diakses, termasuk melalui media digital. Simpulan: program edukasi pola asuh yang berbasis kebutuhan, kontekstual, dan didukung oleh teknologi serta lingkungan sosial sangat penting untuk mempersiapkan calon orang tua dalam menjalankan peran pengasuhan secara positif dan efektif.
Enhancing Parenting to Prevent Negative Discipline in Yogyakarta: Mixed Methods Study Nafisah, Khilda Durrotun; Astuti, Andari Wuri; Rokhmah, Islamiyatur; Warsiti, Warsiti; Kit, Ayano
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 18 No. 2 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v18i2.8808

Abstract

Data show that 60% of children aged 2 to 14 have experienced physical punishment from their parents. Based on data from the Simfoni PPA KemenPPPA (Online Information System for the Protection of Women and Children), in 2023, there were 29,884 cases of violence recorded throughout Indonesia. Objective: This study aimed to enhance the parenting skills of prospective parents in the Bantul region to prevent the use of negative disciplinary methods on children. This study employed a mixed-methods design with a Sequential Explanatory approach. The quantitative phase used a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest design, involving 37 prospective parents as the sample. The qualitative phase utilised Participatory Action Research, recruiting a sample of 5 couples of prospective parents, 2 counsellors, and 1 policy maker. The average attitude score of prospective parents before the intervention was 62.11, which increased to 80.38 after the intervention. A significant p-value of 0.000 < 0.05 indicates the rejection of the null hypothesis. This implies that the intervention concerning negative disciplinary measures on children has a significant impact on the attitudes of prospective parents. Conclusion: Several challenges faced by prospective parents in enhancing parenting skills include a lack of experience in child-rearing, mental unpreparedness for parenthood, and limited time due to work and other activities. The government needs to formulate policies that encourage positive parenting approaches and non-violent discipline, and launch awareness campaigns to educate the public about the dangers of negative disciplinary measures and the importance of positive parenting methods.