Syahputra, Refi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Etos Kerja Guru Syahputra, Refi; Baginda, Baginda
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3481

Abstract

Konsep hirarki kepemimpinan di lembaga pendidikan, kepala sekolah adalah diantara pemimpin di tingkat mikro, skop kapasitas kepemimpinanya berada di tingkat sekolah. Sebagai pemimpin yang levelnya langsung bersentuhan dengan masyarakat, sejatinya mampu memerankan berbagai strategi dikehidupan sosal masyarakat. Kecakapan komunikasi, interaksi dan kolaborasi terhadap kehidupan di masyaraka adalah suatu keharusan. Namun demikian, tugas fokok utama kepala sekolah, tentunya masyarakat yang ada di sekolah itu sendiri, seperti para dewan guru, staf, peserta didik sampai dengan mitra kerjanya yaitu komite pendidikan. Sebagai penanggung jawab keberhasilan para peserta didik, memperoleh ilmu pengetahuan, yang bermuara pada output siswa, kunci keberhasilan utama kepala sekolah adalah mencitptakan guru yang profesional dan bermutu. Untuk merealisasikan hal tersebut kepala sekolah jangan trpaku pada rutinitas semata, namun penting technical skills dan strategi yang mumpuni. Pemikiran strategis adalah kompetensi melihat peluang pasar, ancaman, kelemahan serta kekuatan yang dimiliki adalah suatu keniscayaan kompetensi kepala sekolah. Kebutuhan potensi tersebut sebagai wujud keseriusan dalam mengabdikan diri sebagai seorang ladear di suatu instansi, karena boleh jadi atau tidak menutp kemungkinan, orang-orang yang dipimpin, dalam hal ini para dewan guru khususnya, etos kerja mereka menjadi stagnan bahkan depresiasi. Maka untuk mengantisipasi hal sedemikian, etos kerja perlu digalakkan dengan berbagai strategi alternatif dan menciptakan brbagai variasi, seperti kompensasi reward and recognition, pola komunikasi interpersonal, bahkan sampai memperhatikan kehidupan pesonal pribadi mereka. Untuk objektivitas strategi dengan membuat pelatihan, workshop untuk pengembangan secara kontinuitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1). Persoalan kepala sekolah abai dalam memperhatikan kebutuhan personal para guru, 2). Kepala sekolah apatis mengasah wawasan strategi membngun etos kerja guru, 3). Memberikan konvensasi (reward and recognition) responsif meningkatkan etos kerja guru.
MANAJEMEN PENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN BERBASIS MADRASAH simatupang, wandana; Syahputra, Refi; nasution, Baginda
Ekonomi : Jurnal Perbankan Syariah Vol. 2 No. 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : STAI Bahriyatul Ulum Pandan, Indonesia  

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research purposes; This research elaborates the theory of educational quality with educational management theory which is then oriented towards improving the quality of education in madrasah institutions by integrating several regulations regarding the parallels between national (general) education and madrasah (religious) education. Approach Method; The method used is literature study with descriptive analysis techniques. The data used is quantitative data. Analyzing data by reducing data, presenting data, and concluding and checking research results continuously in the research process. Results and Conclusions; (1) Islamic education is the same and equivalent to national education with the issuance of SKB 3 Ministers on March 24 1975, in an effort to overcome the backwardness of religious education. (2) The integration of madrasas into the National Education system is strengthened by PP No. 28 of 1990 and Decree of the Minister of National Education No. 0478/U/1992 and No.054/U/1993. Minister of Religion Decree No. 368 and 369 of 1993 concerning the implementation of MI and MTs. MA PP level. No. 29 of 1990, Minister of National Education Decree no. 0489/U/1992 and Decree of the Minister of Religion No. 370 of 1993. (3) School Based Management (SBM). The English terminology is called SBM, which is a management model that provides autonomy or independence to madrasas in encouraging participatory decision making that directly involves all madrasah residents in accordance with service standards set by the Central, Provincial, Regency and City Governments.