Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Elisitor Biosaka Di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri Risvita, Wuwun; Parmawati, Rita; Fajarwati, Santi Kusuma; Wati, Anif Mukaromah; Rizki Damaiyanti, Dewi Ratih
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v9i1.5352

Abstract

Kecamatan Mojo yang terletak di Kabupaten Kediri dengan luas wilayah sebesar 150,49 km. Permasalahan pupuk mahal dan pupuk langka ini menjadi salah satu permasalahan yang disampaikan dalam RPJM hasil musrenbang dari keseluruhan lokus desa tersebut di atas sejak tahun 2022 (kebijakan penghapusan subsidi pupuk).  Dari hasil tersebut masih banyak desa-desa yang belum mendapatkan kesempatan memperoleh pelatihan dari pemerintah daerah setempat. Justifikasi bersama pihak mitra yakni Kecamatan Mojo yang membawahi desa-desa lokasi serta di bawah binaan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Strategis Tahun 2023 ini dilaksanakan pada 25 Juli 2023 yang diikuti masyarakat khususnya petani sebagai perwakilan dari 8 desa lokasi tentang pelatihan dan pendampingan pupuk ramah lingkungan yang yang meliputi biosaka, pestisida nabati, dan maggot. Pelaksaan kegiatan dilaksanakan di kantor Kecamatan Mojo secara langsung dengan mengundang sebanyak 56 petani yang mewakili dari 8 desa lokus. Petani diberikan pelatihan membuat pupuk ramah lingkungan dengan sosialisasi terlebih dahulu meliputi persamaan persepsi tentang bahan-bahan pembuatan. Berikutnya petani diberi didampingi melakukan praktek baik pembuatan biosaka, pestisida nabati, maupun pupuk organic dari maggot. Sebelum dan sesudah pelatihan terlebih dahulu dilaksanakan pre test dan post test dengan membagikan kuesioner untuk melihat sejauh mana persepsi petani dalam memahami materi pelatihan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakan pelatihan sekitar 45% petani yang memahami materi tentang pupuk yang ramah lingkungan. Namun setelah mengikuti pelatihan sebanyak 87% petani sudah memahami.  
Diseminasi Teknologi Steamer Untuk Optimalisasi Sterilisasi Baglog Pada Kelompok Budidaya Jamur Tiram Di Desa Sanenrejo, Kabupaten Jember Hawa, La Choviya; Mustaniroh, Siti Asmaul; Yulianingsih, Rini; Rizki Damaiyanti, Dewi Ratih; Azizah, Devi Farah; Lailani Irsyada, Siti Armilda; Zamzam, Muhamad Adam; Rifki Hidayat, Mohamad; Fauz Navilatusyahara, Rona Niswaturojwa; Amalia, Isdyana Fitri; Hajar, Kania Syafi’atul; Sawali, Rizka Khairunnisa; Kamila, Jasmine Salma
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 10, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v10i3.7535

Abstract

Kelompok Pelita Berkarya di Desa Sanenrejo, Kabupaten Jember menghadapi kendala dalam proses sterilisasi baglog jamur tiram yang masih menggunakan drum bekas dengan kapasitas terbatas dan efisiensi rendah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melakukan diseminasi teknologi steamer berbasis Teknologi Tepat Guna (TTG) guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi sterilisasi baglog. Metode yang digunakan meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap persiapan mencakup survei dan identifikasi kebutuhan mitra. Tahap pelaksanaan terdiri dari implementasi mesin steamer, penyusunan SOP, pelatihan teknis, dan pendampingan intensif selama tiga kali uji coba. Tahap evaluasi dilakukan melalui monitoring performansi mesin dan survei kepuasan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas produksi dari 110-115 baglog menjadi 280-300 baglog per siklus dengan waktu sterilisasi optimal 6-7 jam pada suhu 100-121°C dan tekanan 1-1,5 bar. Tingkat kecacatan baglog menurun hingga 5% dengan hasil sterilisasi yang lebih merata. Survei kepuasan menunjukkan 100% peserta memahami cara kerja mesin dan 95% mampu mengoperasikannya secara mandiri. Diseminasi teknologi steamer berhasil meningkatkan produktivitas hampir tiga kali lipat, mendukung keberlanjutan usaha budidaya jamur tiram, dan berkontribusi pada upaya konservasi Taman Nasional Meru Betiri melalui penyediaan alternatif ekonomi bagi mantan pelaku illegal logging.