Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementation of Integrated Farming System Technology Towards Sustainable Agriculture in the Kemiren Tourist Village, Banyuwangi Parmawati S.P., M.E., Rita; Yanti, Indah; Ramadhani, Ayu Winna; Risvita, Wuwun; Achsin, Muhaimin Zulhair; Rahmawati, Nadhea Oktaviantina; Gunawan, Fahdynia Karnira; Ashari, Fadhil Muhamad
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2024.10.01.015

Abstract

Kemiren Village, Glagah District, Banyuwangi Regency is a tourist village where the majority of people work as farmers. Several problems arise starting from the narrowness of agricultural land which has been converted into lodging buildings and places to eat. The lack of farmers' knowledge of agricultural technology to process plants is a factor in reducing the production capacity of rice plants. The purpose of implementing this community service activity is to increase motivation to create healthy and sustainable agriculture and provide knowledge and skills in processing local resources into a system and product that has high economic value. The results obtained are integrated farming system as well as products from IFS such as chicken eggs, rice, vegetables and catfish which are healthy and of good quality because they use organic ingredients. 
Peran Penyuluh Pertanian Dalam Penerapan Teknologi Pertanian Ramah Lingkungan di Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Risvita, Wuwun; Nadhirah, Aulia; Fibrianingtyas, Alya
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i2.19723

Abstract

The effectiveness of the eco-friendly farming technology is highly dependent on how farmers view and assess the role of extension workers. This study aims to analyze farmers' perceptions of agricultural extension workers in the application of eco-friendly farming technology. This study used a survey method from the results of interviews through questionnaires to 50 farmers in Mojo District. The results showed that the environmentally friendly agricultural technology was in the high category except for the role of extension workers as facilitators. The role of agricultural extension workers had an influence on the application of environmentally friendly agricultural technology by 47.7%. The role of extension workers as motivators and consultants partially had a positive effect. The role of extension workers as educators had a negative effect. This shows that the higher the intensity of extension and the increase in the application of environmentally friendly agricultural technology, the lower the farmers' trust in agricultural extension workers. The variables of the role of extension workers as catalysts, communicators and facilitators partially do not affect. The process of implementing the latest technology is influenced by several driving factors at the farmer level, including farmer characteristics, the nature of technology and competition between extension workers.
Pengembangan Ekonomi Petani Bunga Rosella Dalam Peningkatan Pemasaran Produk Olahan Rosella Kecamatan Semen Adriani, Dwi Retno; Mulyadi, Fadli; Inggrida, Jedda Ayu; Nadhirah, Aulia; Purnama, Septian Maulana; Risvita, Wuwun
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 4 (2023): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i4.10711

Abstract

Industri makanan dan minuman merupakan industri hilir dari sektor pertanian yang berpeluang menyerap tenaga kerja dan pemakaian produk dalam negeri, salah satunya adalah tanaman bunga rosella memiliki potensi besar menjadi bahan baku inovasi dalam industri makanan dan minuman. Salah satu sentra produksi bunga rosella berada di Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, yang mana umumnya rosella hanya dipasarkan dalam bentuk bunga kering dan kurang memiliki diversifikasi produk. Selain itu terbatasnya pengetahuan, keterampilan dan fasilitas produksi menyebabkan kelompok tani tidak memiliki motivasi dalam mengembangkan produk olahan bunga rosella. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat akan memberikan pelatihan manajemen usaha dan pendampingan usaha kepada kelompok tani dengan tujuan meningkatkan nilai jual bunga rosella serta meningkatkan nila jual melalui diversifikasi produk berupa minuman siap konsumsi dan tea bag siap seduh. Hasil kegiatan lain adalah memperoleh izin usaha dan pengembangan pelatihan terkait promosi serta pemasaran produk olahan bunga rosella baik secara offline maupun online dengan membuat e-commerce pada situs-situs penjualan.
Pelatihan Pembuatan Elisitor Biosaka Di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri Risvita, Wuwun; Parmawati, Rita; Fajarwati, Santi Kusuma; Wati, Anif Mukaromah; Rizki Damaiyanti, Dewi Ratih
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v9i1.5352

Abstract

Kecamatan Mojo yang terletak di Kabupaten Kediri dengan luas wilayah sebesar 150,49 km. Permasalahan pupuk mahal dan pupuk langka ini menjadi salah satu permasalahan yang disampaikan dalam RPJM hasil musrenbang dari keseluruhan lokus desa tersebut di atas sejak tahun 2022 (kebijakan penghapusan subsidi pupuk).  Dari hasil tersebut masih banyak desa-desa yang belum mendapatkan kesempatan memperoleh pelatihan dari pemerintah daerah setempat. Justifikasi bersama pihak mitra yakni Kecamatan Mojo yang membawahi desa-desa lokasi serta di bawah binaan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Strategis Tahun 2023 ini dilaksanakan pada 25 Juli 2023 yang diikuti masyarakat khususnya petani sebagai perwakilan dari 8 desa lokasi tentang pelatihan dan pendampingan pupuk ramah lingkungan yang yang meliputi biosaka, pestisida nabati, dan maggot. Pelaksaan kegiatan dilaksanakan di kantor Kecamatan Mojo secara langsung dengan mengundang sebanyak 56 petani yang mewakili dari 8 desa lokus. Petani diberikan pelatihan membuat pupuk ramah lingkungan dengan sosialisasi terlebih dahulu meliputi persamaan persepsi tentang bahan-bahan pembuatan. Berikutnya petani diberi didampingi melakukan praktek baik pembuatan biosaka, pestisida nabati, maupun pupuk organic dari maggot. Sebelum dan sesudah pelatihan terlebih dahulu dilaksanakan pre test dan post test dengan membagikan kuesioner untuk melihat sejauh mana persepsi petani dalam memahami materi pelatihan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakan pelatihan sekitar 45% petani yang memahami materi tentang pupuk yang ramah lingkungan. Namun setelah mengikuti pelatihan sebanyak 87% petani sudah memahami.