Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Relationship between Body Mask Index (BMI) and Titer C-Reactive Protein in Women Hari Saktiningsih; Sulasmi; Mastuti Widi Lestari
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v7i2.1053

Abstract

Abstract Background: The prevalence of metabolic syndrome is certainly likely to increase with the increasing prevalence of obesity. A reliable indicator and easy-to-use for measuring body fat is body mass index (BMI), in the state of obesity there is a disruption of adiposity balance that is released and as an early marker of inflammation and triggers the formation of C-Reactive protein in the liver. Objectives: The goal of the study was to analyze the relationship between BMI and Titer C-Reactive Protein in women.. Research Metodes: This study is an observational analytical study with a cross sectional approach. The population in this study was women aged 25-65 years. A total of 39 samples were conducted in quota sampling. The data was analyzed with Kendal's tau non parametric test. Findings: The results of the study obtained a value of significance or Sig. (2-tailed) 0.908 > 0.05, This result states that there is no relationship between body mass index and titer C-Reactive protein. Correlation coefficient value is -0.015, express a very weak linear relationship. Negative values indicate the opposite direction of the relationship, where the higher the BMI, the lower the C-Reactive protein titer. Conclusion: Statistical test results obtained a value of p (0.908) > α (0.05), it states that no significant association between BMI and Titer C-Reactive Protein in women
HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA WANITA PREDIABETES Hari Saktiningsih; Anastasia Rina Sulistyowati
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 8 No. 1, Januari 2017
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.622 KB)

Abstract

ABSTRAK Prediabetes adalah subyek yang mempunyai kadar glukosa plasma meningkat akan tetapi peningkatannya masih belum mencapai nilai minimal untuk kriteria diagnosis diabetes mellitus. Kriteria prediabetes adalah individu yang tergolong Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yakni Glukosa puasa 100-125 mg/dl dan glukosa 2 jam post prandial (GD2PP) 140- 199 mg/dl. Metode penelitian adalah metode analitik observasional dengan pendekatan cros-sectional. Instrumen penelitian menggunakan UASure Blood Uric Meter untuk pemeriksaan kadar asam urat dan glukoSure Blood Gluko Meter untuk pemeriksaan kadar glukosa darah. Hasil penelitian diuji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0.008, atau lebih kecil sama dengan α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan kadar asam urat dengan kadar glukosa darah pada wanita prediabetes. Peningkatan kadar glukosa darah sejalan dengan peningkatan kadar asam urat.   Kata kunci: Prediabetes, asam urat, glukosa darah.       ABSTRACT Prediabetes is subject with increased plasma glucose level but not high enough to reach minimal level for criteria of diabetes mellitus diagnosis. Prediabetes criteria are those who classified as Impaired Fasting Blood Glucose (IFBG) and Impaired Glucose Tolerance (IGT) with Fasting Glucose of 100-125 mg/ dl and 2-hours postprandial glucose of 140-190 mg/dl. The method was conducted by using analytical observational with cross sectional approach. Instruments used in this study were UASure Blood Uric Meter to examine uric acid level and glucoSure Blood Glucose Meter to examine blood glucose level. The results of this study tested with Spearman’s correlation test which showed p value = 0,008, because p value was less than or equal to α (0,05) therefore Ho was rejected and H1 was accepted. There was significant association between uric acid level and blood glucose level in prediabetes women. The increase of blood glucose level was in line with uric acid level.   Keywords: prediabetes, uric acid, blood glucose
HUBUNGAN APOLIPOPROTEIN B DENGAN TRIGLISERIDA PADA PASIEN DISLIPIDEMIA DI LABORATORIUM KLINIK PRODIA WONOGIRI Tri Handayani; Hari Saktiningsih
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i2.392

Abstract

APO-B merupakan apolipoprotein terbesar dari fraksi Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Hipertrigliseridemia membuat hati memproduksi lebih banyak VLDL dan LDL kaya trigliserida yang akan dihidrolisis untuk menghasilkan LDL padat yang lebih kecil (sd-LDL) melalui Cholesterol ester transfer protein (CETP) dan lipase hati. Sekitar 90% dari APO-B adalah LDL, membuat rasio K-LDL/APO-B sebagai indikator partikel LDL. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia Wonogiri. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel kuota dilakukan untuk memilih 31 sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang diperoleh data koefisien korelasi antara trigliserida dengan APO-B sebesar 0,135 dan trigliserida dengan rasio K-LDL/APO-B sebesar 0,819. Nilai sig trigliserida dengan APO-B adalah 0,469 dan trigliserida dengan rasio K-LDL/APO-B adalah 0,000. Trigliserida tidak ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan APO-B, namun trigliserida sangat berkorelasi dengan rasio K-LDL/APO-B. Sedangkan arah hubungan trigliserida dengan APO-B dan dengan rasio K-LDL/APO-B adalah negatif.
Differences Of COVID-19 Antibody Titer In The Group After The Two Sinovac Vaccine And The Three Moderna Of Prodia Employees Yogyakarta Elisabeth Yann Tri Undari; Hari Saktiningsih
Jurnal Teknologi Kesehatan (Journal of Health Technology) Vol. 19 No. 2 (2023): September
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jtk.v19i2.1321

Abstract

This study compared antibody levels in individuals after receiving the second dose of the Sinovac vaccine and the third dose of the Moderna vaccine. Sinovac, developed in China, uses the inactivated virus method, meaning it contains no live virus. In contrast, the Moderna vaccine, created in the United States, is an mRNA vaccine that prompts the immune system to produce spike proteins, leading to antibody production without using a live virus. Conducted on Prodia employees in Yogyakarta, this observational research used a cross-sectional approach to measure antibody titers after vaccination. The results, analyzed using the Wilcoxon signed test, showed a significant difference in COVID-19 antibody levels between the two groups.
HUBUNGAN APOLIPOPROTEIN B DENGAN TRIGLISERIDA PADA PASIEN DISLIPIDEMIA DI LABORATORIUM KLINIK PRODIA WONOGIRI Tri Handayani; Hari Saktiningsih
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v13i2.392

Abstract

APO-B merupakan apolipoprotein terbesar dari fraksi Very Low Density Lipoprotein (VLDL). Hipertrigliseridemia membuat hati memproduksi lebih banyak VLDL dan LDL kaya trigliserida yang akan dihidrolisis untuk menghasilkan LDL padat yang lebih kecil (sd-LDL) melalui Cholesterol ester transfer protein (CETP) dan lipase hati. Sekitar 90% dari APO-B adalah LDL, membuat rasio K-LDL/APO-B sebagai indikator partikel LDL. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Klinik Prodia Wonogiri. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel kuota dilakukan untuk memilih 31 sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang diperoleh data koefisien korelasi antara trigliserida dengan APO-B sebesar 0,135 dan trigliserida dengan rasio K-LDL/APO-B sebesar 0,819. Nilai sig trigliserida dengan APO-B adalah 0,469 dan trigliserida dengan rasio K-LDL/APO-B adalah 0,000. Trigliserida tidak ditemukan memiliki hubungan yang signifikan dengan APO-B, namun trigliserida sangat berkorelasi dengan rasio K-LDL/APO-B. Sedangkan arah hubungan trigliserida dengan APO-B dan dengan rasio K-LDL/APO-B adalah negatif.
Edukasi Bioteknologi Aedes Ber-Wolbachia Dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue: Kajian Hukum Kesehatan di Kelurahan Gajahan Solo Dahlan Sitohang; Hari Saktiningsih
ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/aspirasi.v3i2.1526

Abstract

Cases of dengue fever (DBD) in Solo, including in Gajahan Village, have increased quite significantly. Until the beginning of the year, there were 1,010 cases of DBD recorded throughout Central Java, with 34 cases resulting in death. The purpose of this Community Service Priority problems in this caseconsist of two aspects, including health, law, Health problems include how the community can prevent the spread of Dengue Fever (DBD). While in terms of Law, it discusses community protection related to Aedes Biotechnology with Wolbachia in Handling Dengue Fever. The method of implementing the community service with a pre-test, then the presentation of material on "Education of Aedes Biotechnology with Wolbachia in Handling Dengue Fever: Health Law Study" is carried out offline, with lecture methods, demonstrations, and Q&A discussions. At the end of the material presentation session, a demonstration of making anti-mosquito spray products will be held and ended with a question andanswer session and post-test. The results of the Community Service show that there is a significant difference in the amount of income, the amount of pretest scores before receiving material exposure and the posttest scores after receiving the material.
Bahaya Formalin, Rhodamin B, dan Borak Pada Makanan terhadap Kelangsungan Fungsi Organ Hari Saktiningsih; Cahaya Anindya Putri; Maulana Fikri Andriansyah; Seftika Dwi Niaga; Yosefin Christina Ningsih
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jpk.v2i02.36

Abstract

Formalin, Boraks, dan Rhodamin B merupakan bahan tambahan pangan yang berbahaya terhadap organ tubuh apabila dikonsumsi dalam jangka Panjang. Kegiatan Praktik Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) dengan tema “Bahaya Formalin, Borak, Dan Rhodamin B Pada Makanan Terhadap Kelangsungan Fungsi Organ” di Kelurahan Jetis, Baki, Sukoharjo yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 dengan peserta berjumlah 12 Orang yang terdiri dari ibu-ibu PKK di Desa Jetis, Baki, Sukoharjo. Menggunakan beberapa metode antara lain: mengerjakan soal pretest, presentasi materi, penayangan video demostrasi cara pembuatan pengganti jajanan yang kurang sehat, dan ditutup dengan postes.Pengetahuan Ibu Ibu PKK di Desa Jetis, Baki, Sukoharjo mengenai Bahaya Formalin, Borak, Dan Rhodamin B serta pencegahannya, peserta mendapatkan solusi olahan pangan alternatif yang sehat sebagai pengganti jajanan yang mengandung formalin, rhodamine B, dan borak.
EDUKASI PEMERIKSAAN PAPSMEAR PADA WANITA USIA SUBUR SEBAGAI UPAYA MENJAGA KESEHATAN WANITA Sayekti, Fitria Diniah Janah; Tasrif Ahmad; Hari Saktiningsih
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 3 No 01 (2024): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papsmear merupakan suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap sel-sel yang diperoleh dari apusan serviks untuk mendeteksi dini perubahan atau abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker. Papsmear hendaknya mutlak dilakukan pada setiap wanita yang sudah menikah atau yang sudah pernah melakukan hubungan seksual aktif. Kesadaran wanita yang masih rendah tentang deteksi dini merupakan faktor resiko terjadinya kanker serviks. Sebagian besar penderita baru memeriksakan diri bila sudah ada rasa nyeri atau perdarahan yang cukup banyak, yang tentunya sudah ada pada stadium lanjut. Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan wanita khususnya pemeriksaan papsmear. Kegiatan dilaksanakan di Langenharjo RT 004/RW 002, Grogol, Sukoharjo. Edukasi diberikan secara promotif dengan memberikan penyuluhan dan diskusi interaktif terkait kanker serviks dan deteksi dini dengan pemeriksaan papsmear. Hasil pengolahan pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan rata-rata dari 5,29 menjadi 7,71 yang berarti pengetahuan peserta meningkat. Hasil analisis menggunakan uji-t berpasangan menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan.