Dewi Asmarani
IAIN Tulungagung

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Junaidi, Moh; Zabidi, Mohammad Naufal; Sholihah, Ummu; Asmarani, Dewi
JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jp2m.v9i2.4400

Abstract

The research objectives were to: (1) Know the validity (2) Know the practicality (3) Know the effectiveness, the results of the development of guided discovery-based student worksheets to improve critical thinking skills on flat sided space material for class VIII MTsN 1 Blitar. In this study using research and development methods (Research and Development / R D). The model used by the ADDIE model consists of five stages, namely Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Based on the product development steps, the ADDIE model is more rational and more complete than other development models, one of which is the 4D mode. The location of this research is at MTsN 1 Blitar. Data collection techniques in this study consisted of validation, questionnaires and tests. The data analysis technique used qualitative data analysis techniques and quantitative data analysis techniques.The results of this study consist of: (1) The results of the validity of the product validity of teaching materials in the research and development (RD) assessment of media experts are indicated by the validity levels of 82% and 70%. Meanwhile, from the assessment of material experts, the level of validity is 81% and 73%. Both media expert and material expert validation test showed that the product met the validity criteria. (2) The results of practicality seen from the student response questionnaire used, obtained an average value of 84.4% so that guided discovery-based worksheets can be said to be practical. (3) The effectiveness is seen from the students' post test questions, the results of the analysis conducted in the experimental class showed an average score of 88.53 while the control class had an average score of 77.41. This shows that students who use LKPD with guided discovery learning approach have higher learning outcomes and are able to improve critical thinking skills compared to students who do not use LKPD with guided discovery learning approach.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA BERBASIS IT MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA SEMESTER IV IAIN TULUNGAGUNG MELALUI SIKLUS SELF REGULATED LEARNING Asmarani, Dewi
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 1 No. 3 (2018): October
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.536 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v1i3.2788

Abstract

IAIN Tulungagung sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesiaberkewajiban turut serta mewujudkan generasi muda yang cerdas, bermoral, berakhlak, kreatif,komunikatif, toleran dalam kehidupan dan tidak gagap teknologi. Semakin pesatnyakemajuanTeknologi dan Informasi (IT) sangat berpengaruh terhadap perubahan kurikulum diIAIN Tulungagung. Salah satu kurikulum yang telah berhasil diwujudkan adalah munculnyamatakuliah Pembelajaran Matematika Berbasis IT. Untuk mencapai tujuan dari matakuliahtersebut diperlukan strategi khusus dalam mengajar. Banyak kendala yang harus dihadapi olehdosen ketika mengajarkannya. Sebagai contoh kurangnya sikap kemandirian mahasiswa dalambelajar atau sering kita sebut dengan Self Regulated Learning (SRL). Rendahya SRLmahasiswa ini berdampak pada rendahnya keterampilan juga nilai akademik mahasiswa. Olehkarena itu tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan PembelajaranMatematika Berbasis IT mahasiswa melalui siklus SRL. Siklus tersebut terdiri dari beberapafase. Adapun fase-fase yang dimaksud adalah fase perencanaan (forethought), fasemenampilkan (performance), dan fase refleksi (reflection). Berdasarkan masalah di ataspenelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun subjek penelitiannya adalah mahasiswaSemester IV A Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung. Sedangkan instrumen yangdigunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah lembar observasi, lembar tugas, danlembar tes praktik. Dan hasil yang didapatkan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan semakinmeningkatnya kemampuan akademik dan terampilnya mahasiswa dalam mengoperasikanberbagai macam software baru seperti Maple, Autoplay, Geogebra, Lectora Inspire, dan SPSS.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA BERBASIS IT MAHASISWA TADRIS MATEMATIKA SEMESTER IV IAIN TULUNGAGUNG MELALUI SIKLUS SELF REGULATED LEARNING Asmarani, Dewi
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 1 No. 3 (2018): October
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.536 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v1i3.2788

Abstract

IAIN Tulungagung sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesiaberkewajiban turut serta mewujudkan generasi muda yang cerdas, bermoral, berakhlak, kreatif,komunikatif, toleran dalam kehidupan dan tidak gagap teknologi. Semakin pesatnyakemajuanTeknologi dan Informasi (IT) sangat berpengaruh terhadap perubahan kurikulum diIAIN Tulungagung. Salah satu kurikulum yang telah berhasil diwujudkan adalah munculnyamatakuliah Pembelajaran Matematika Berbasis IT. Untuk mencapai tujuan dari matakuliahtersebut diperlukan strategi khusus dalam mengajar. Banyak kendala yang harus dihadapi olehdosen ketika mengajarkannya. Sebagai contoh kurangnya sikap kemandirian mahasiswa dalambelajar atau sering kita sebut dengan Self Regulated Learning (SRL). Rendahya SRLmahasiswa ini berdampak pada rendahnya keterampilan juga nilai akademik mahasiswa. Olehkarena itu tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan PembelajaranMatematika Berbasis IT mahasiswa melalui siklus SRL. Siklus tersebut terdiri dari beberapafase. Adapun fase-fase yang dimaksud adalah fase perencanaan (forethought), fasemenampilkan (performance), dan fase refleksi (reflection). Berdasarkan masalah di ataspenelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun subjek penelitiannya adalah mahasiswaSemester IV A Jurusan Tadris Matematika IAIN Tulungagung. Sedangkan instrumen yangdigunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah lembar observasi, lembar tugas, danlembar tes praktik. Dan hasil yang didapatkan sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan semakinmeningkatnya kemampuan akademik dan terampilnya mahasiswa dalam mengoperasikanberbagai macam software baru seperti Maple, Autoplay, Geogebra, Lectora Inspire, dan SPSS.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika: Studi pada Siswa Kelas VIII pada Materi Relasi dan Fungsi Anna Fidhatun Nisa, Anna Fidhatun Nisa; Asmarani, Dewi
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 2 (2023): Matematika dan Pendidikan Matematika: Permasalahan dan Solusinya
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/proximal.v6i2.2883

Abstract

Kemampuan dalam hal memecahkan permasalahan adalah tahapan pertama bagi siswa untuk melakukan pengembangan berbagai macam gagasan terkait pembangunan sebuah wawasan yang belum pernah ia jumpai sebeumnya serta pengembangan terkait beberapa penguasaan konsep matematika lainnya. Namun temuan saat dilapangan bahwa ternyata kompetensi siswa dalam hal memecahkan permasalahan masih tergolong di bawah standar. Kajian yang diteliti oleh peneliti kali ini memiliki tujuan dalam hal memberikan pemaparan berupa deskripsi terkait kompetensi siswa untuk memecahkan permasalahan matematika dalam materi relasi serta fungsi. Peneliti memakai pendekatan penelitian kualitatif jenis studi kasus. Subjeknya yakni siswa kelas VIII-I MTsN 1 Tulungagung yang berjumlah tiga orang, yang mana satu siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, satu siswa yang mempunyai kemampuan standar, serta satu siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Terkumpulnya data diperoleh dari tes tertulis serta wawancara. Metode dalam menganalisis data termasuk tahap mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengisyaratkan bahwasannya siswa yang memiliki keterampilan dalam hal memecahkan permasalahan yang tinggi telah memenuhi keempat indikator pemecahan permasalahan yakni memahami permasalahan, menyusun perencanaan, menjalankan perencanaan, serta mengecek ulang. Bagi siswa berkemampuan standar telah memenuhi ketiga indikator pemecahan permasalahan yakni memahami permasalahan dengan menyerap seluruh informasi, menyusun perencanaan dengan membuat model matematika, dan menjalankan perencanaan. Sedangkan siswa berkemampuan rendah cukup memenuhi satu indikator pemecahan permasalahan yakni memahami permasalahan.
KARAKTERISTIK REPRESENTASI VISUAL, VERBAL, DAN SIMBOLIS MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR Musrikah, Musrikah; Asmarani, Dewi; Handoko, Agus Imam
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i3.6693

Abstract

Representasi merupakan bagian penting dalam proses matematis yang tidak dapat dipisahkan dari proses yang lain, sebab representasi dapat menjadi penghubung antara ide yang dimiliki seseorang dengan pengomunikasian ide tersebut. Representasi matematis pada mahasiswa cenderung lebih beragam sehingga perlu dilacak tipe dan proses konstruksinya dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi representasi matematis mahasiswa dalam memecahkan masalah perkalian pecahan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif yang melibatkan 98 mahasiswa sebagai partisipan dan dipilih 3 mahasiswa sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mampu menyelesaikan masalah dengan benar. Adapun tipe representasi matematis dari jawaban benar yang dihasilkan ada tiga yaitu: (1) tipe representasi visual, (2) tipe representasi verbal, (3) tipe representasi simbolik. Banyaknya mahasiswa setiap tipe, urutan dari yang terbanyak adalah representasi visual, simbolik, dan verbal. Namun jika dilihat dari pemahaman konsep dan prosedur yang paling bagus berturut-turut adalah tipe representasi simbolik, representasi verbal dan representasi visual. Kesimpulan, representasi matematis yang paling banyak dihasilkan oleh mahasiswa adalah represesntasi visual, namun representasi yang paling akurat adalah representasi simbolik.Representation is an important part of the mathematical process that cannot be separated from other processes, because representation can be a link between one's ideas and communicating those ideas. Mathematical representations of students tend to be more diverse, so it is necessary to track the types and construction processes in this study. The purpose of this study was to explore students' mathematical representations in solving multiplication fractions problems. This research was an exploratory qualitative study involving 98 students as participants and 3 students were selected as research subjects. The results showed that most of the students were able to solve problems correctly. There are three types of mathematical representation of the correct answers, namely: (1) type of visual representation, (2) type of verbal representation, (3) type of symbolic representation. The number of students for each type, the order from the most is visual, symbolic, and verbal representation. However, when viewed from the understanding of concepts and procedures, the types of symbolic representations, verbal representations and visual representations are the best respectively. In conclusion, the most mathematical representations produced by students are visual representations, but the most accurate representations are symbolic representations.
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN MICRO TEACHING UNTUK CALON GURU MATEMATIKA Asmarani, Dewi; Zahroh, Umi
ALGORITMA: Journal of Mathematics Education Vol 6, No 2 (2024): ALGORITMA Journal of Mathematics Education
Publisher : Faculty of Educational sciences, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajme.v6i2.42909

Abstract

Buku pedoman Micro Teaching memberikan kerangka kerja yang terstruktur serta menguraikan langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan pada sesi Micro Teaching. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan buku pedoman Micro Teaching yang valid untuk meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa calon guru matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D menggunakan model 4D dengan tahapan define, design, develop, dan disseminate. Penelitian ini belum sampai pada tahap disseminate. Subjek penelitian ini terdiri dari 2 orang dosen pendidikan matematika sebagai validator ahli dan 30 mahasiswa calon guru Matematika sebagai subjek uji coba. Instrumen yang digunakan berupa angket dan lembar penilaian praktik Micro Teaching. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa buku pedoman Micro Teachingdinyatakan valid. Hasil penilaian praktik Micro Teaching menujukkan peningkatan keterampilan mengajar para calon guru matematika. Buku pedoman Micro Teaching dapat digunakan sebagai panduan mahasiswa calon guru Matematika dalam melaksanakan praktik pembelajaran.
Pengembangan Media Uno Stacko yang Valid dan Praktis Dalam Pembelajaran Matematika Handini, Wheni Putri; Asmarani, Dewi
Jurnal Pendidikan Matematika VOLUME 11 NOMOR 1 JUNI 2024
Publisher : UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jpm.v11i1.9848

Abstract

Pembelajaran matematika sering kali dianggap sulit dan monoton oleh siswa. Hal tersebut menyebabkan siswa seringkali merasa bosan saat pembelajaran matematika. Oleh karena itu pengembangan media UNO stacko ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian R&D dengan model ADDIE ini telah diujikan kepada 38 peserta didik kelas X untuk materi vektor. Media pembelajaran UNO stacko ini dinyatakan valid dari aspek media dan materi yang berturut-turut memperoleh presentase 92,5% (sangat baik) dan 84,72% (baik), serta dinyatakan praktis sesuai kriteria kepraktisan yang diperoleh dari angket respon pendidik dan angket respon peserta yang berturut-turut memperoleh presentase sebesar 85,27% (sangat baik) dan 83,61% (baik). Berdasarkan kedua uji tersebut, maka media UNO stacko ini dinyatakan valid dan praktis digunakan dalam pembelajaran matematika.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika: Studi pada Siswa Kelas VIII pada Materi Relasi dan Fungsi Anna Fidhatun Nisa, Anna Fidhatun Nisa; Asmarani, Dewi
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 2 (2023): Matematika dan Pendidikan Matematika: Permasalahan dan Solusinya
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/proximal.v6i2.2883

Abstract

Kemampuan dalam hal memecahkan permasalahan adalah tahapan pertama bagi siswa untuk melakukan pengembangan berbagai macam gagasan terkait pembangunan sebuah wawasan yang belum pernah ia jumpai sebeumnya serta pengembangan terkait beberapa penguasaan konsep matematika lainnya. Namun temuan saat dilapangan bahwa ternyata kompetensi siswa dalam hal memecahkan permasalahan masih tergolong di bawah standar. Kajian yang diteliti oleh peneliti kali ini memiliki tujuan dalam hal memberikan pemaparan berupa deskripsi terkait kompetensi siswa untuk memecahkan permasalahan matematika dalam materi relasi serta fungsi. Peneliti memakai pendekatan penelitian kualitatif jenis studi kasus. Subjeknya yakni siswa kelas VIII-I MTsN 1 Tulungagung yang berjumlah tiga orang, yang mana satu siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, satu siswa yang mempunyai kemampuan standar, serta satu siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Terkumpulnya data diperoleh dari tes tertulis serta wawancara. Metode dalam menganalisis data termasuk tahap mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengisyaratkan bahwasannya siswa yang memiliki keterampilan dalam hal memecahkan permasalahan yang tinggi telah memenuhi keempat indikator pemecahan permasalahan yakni memahami permasalahan, menyusun perencanaan, menjalankan perencanaan, serta mengecek ulang. Bagi siswa berkemampuan standar telah memenuhi ketiga indikator pemecahan permasalahan yakni memahami permasalahan dengan menyerap seluruh informasi, menyusun perencanaan dengan membuat model matematika, dan menjalankan perencanaan. Sedangkan siswa berkemampuan rendah cukup memenuhi satu indikator pemecahan permasalahan yakni memahami permasalahan.
Development Instrument Evaluation Mathematics HOTS -Based for Prospective Junior High School Teachers Asmarani, Dewi; Zahroh, Umy
Journal of Education and Learning Mathematics Research (JELMaR) Vol 6 No 2 (2025): November 2025
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Wisnuwardhana University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/jelmar.v6i2.3840

Abstract

Higher-order thinking skills (HOTS) are essential for meeting the challenges of the 21st century. Therefore, these skills must be possessed by every individual engaged in the learning process. Students, as learners, need frequent practice to develop these skills. To facilitate this, prospective teachers should be capable of designing assessment instruments that foster higher-order thinking. However, in practice, teachers often struggle to create such instruments effectively, as it is a complex task. This study was initiated to address that challenge. It employed a research and development (R&D) approach using the 4D model: define, design, develop, and disseminate. The research subjects were 15 prospective mathematics teachers who developed HOTS-based test items, which were then tested on 79 seventh-grade students at Darul Akhwan International Junior High School. The developed items were evaluated for their validity and practicality through construct and empirical validity tests. The practicality was further assessed using reliability tests, item difficulty levels, and discrimination indices. The results showed that the instrument achieved 100% validity based on expert judgment. The reliability test yielded an rcount=0.659r_{count} = 0.659rcount​=0.659, which exceeds the rtable=0.2213r_{table} = 0.2213rtable​=0.2213; thus, the instrument is considered reliable. The discrimination index analysis revealed that 60% of the items were in the “fair” category, while the remaining 40% were categorized as “good.” Meanwhile, the difficulty level analysis showed that 15% of the items were “very difficult,” 65% were “difficult,” and 20% were “easy.” These results indicate that the instrument has an appropriate level of difficulty. In conclusion, the assessment instrument developed in this study is both valid and practical for evaluating students’ higher-order thinking skills.
PENGEMBANGAN BUKU PEDOMAN MICRO TEACHING UNTUK CALON GURU MATEMATIKA Asmarani, Dewi; Zahroh, Umi
ALGORITMA: Journal of Mathematics Education Vol. 6 No. 2 (2024): ALGORITMA Journal of Mathematics Education
Publisher : Faculty of Educational sciences, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajme.v6i2.42909

Abstract

AbstractThe Micro Teaching handbook provides a structured framework and outlines the steps for planning and implementing a Micro Teaching session. This study aimed to develop a valid Micro Teaching guidebook to improve the teaching skills of prospective mathematics teachers. The type of research used is R&D using the 4D model with the stages of define, design, develop, and disseminate. This research has not yet reached the disseminate stage. The subjects of this study consisted of 2 mathematics education lecturers as expert validators and 30 prospective mathematics teacher students as test subjects. The instruments used were questionnaires and Micro Teaching practice assessment sheets. The results showed that the Micro Teaching guidebook was declared valid. The results of the assessment of Micro Teaching practice showed an increase in the teaching skills of prospective mathematics teachers. The Micro Teaching guidebook can be used as a guide for prospective Mathematics teacher students in carrying out learning practices. AbstrakBuku pedoman Micro Teaching memberikan kerangka kerja yang terstruktur serta menguraikan langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan pada sesi Micro Teaching. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan buku pedoman Micro Teaching yang valid untuk meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa calon guru matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D menggunakan model 4D dengan tahapan define, design, develop, dan disseminate. Penelitian ini belum sampai pada tahap disseminate. Subjek penelitian ini terdiri dari 2 orang dosen pendidikan matematika sebagai validator ahli dan 30 mahasiswa calon guru Matematika sebagai subjek uji coba. Instrumen yang digunakan berupa angket dan lembar penilaian praktik Micro Teaching. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa buku pedoman Micro Teaching dinyatakan valid. Hasil penilaian praktik Micro Teaching menujukkan peningkatan keterampilan mengajar para calon guru matematika. Buku pedoman Micro Teaching dapat digunakan sebagai panduan mahasiswa calon guru Matematika dalam melaksanakan praktik pembelajaran.