Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBERIAN MATERI EDUKASI BEYOND USE DATE (BUD) KEPADA MASYARAKAT YANG BEROBAT DI RUMAH SAKIT Rosyadi, Anwar; Arifin, M. Zaenal; Fahri, Radifatu; Ramadhan, Diki
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/2j206a64

Abstract

Pengelolaan obat yang tidak tepat, khususnya dalam hal penyimpanan dan pembuangan, berkorelasi dengan risiko penggunaan obat yang telah melampaui batas kelayakannya. Aspek penting yang sering terabaikan adalah konsep Beyond Use Date (BUD), yang merupakan faktor penentu kelayakan penggunaan obat selain tanggal kadaluarsa. Upaya edukasi yang komprehensif mengenai BUD diperlukan untuk menjangkau pasien di RS yang umumnya menerima obat dalam jumlah yang cukup banyak. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mengedukasi pasien tentang obat yang telah disimpan melebihi jangka waktu konsumsi, serta membedakan BUD dengan tanggal kadaluarsa. Metode yang digunakan adalah pemberian edukasi menggunakan leaflet pada pasien di area RSU Siaga Medika Purbalingga. Kegiatan promosi Beyond Use Date (BUD) berhasil memberikan edukasi yang efektif kepada pasien dan keluarga pasien mengenai pentingnya memperhatikan batas waktu pemakaian obat. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas dan keamanan terapi obat melalui penerapan konsep Beyond Use Date. 
Profil Pengetahuan Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Terkait Beyond Use Date Rosyadi, Anwar; Ramadhan, Diki; Fahri, Radifatu
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka kesalahan penggunaan obat salah satunya disebabkan oleh kurangnya pemahaman tenaga kesehatan tentang batas waktu penggunaan obat. Meskipun banyak yang familiar dengan tanggal kedaluwarsa (expired date (ED)), masih sedikit yang memahami konsep Beyond Use Date (BUD). Padahal, BUD sangat penting untuk menentukan kapan suatu obat tidak boleh lagi digunakan, terutama setelah kemasan dibuka atau obat tersebut diracik Penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh mana tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut memahami konsep BUD. Diharapkan, semakin rendah pula risiko terjadinya kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan pendekatan observasional. Data dikumpulkan melalui pemberian kuesioner online melalui Google Form yang berisi 15 pertanyaan kepada responden Responden adalah karyawan tenaga kesehatan RSU Siaga Medika Purbalingga sebanyak 73 orang yang terdiri dari dokter umum, apoteker, TTK, Perawat dan bidan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tenaga kesehatan di RSU Siaga Medika Purbalingga mengenai BUD tergolong cukup baik, dengan persentase sebesar 56%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tingkat pengetahuan BUD di kalangan tenaga kesehatan RSU Siaga Medika Purbalingga cukup baik, namun masih terdapat kesalahpahaman bahwa tanggal kadaluarsa adalah satu-satunya acuan. Padahal, stabilitas obat dapat berubah setelah kemasan dibuka, sehingga BUD yang lebih pendek perlu diterapkan. Hal ini mengindikasikan pentingnya upaya lanjutan untuk meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang konsep BUD.
Gambaran Rasionalitas Peresepan Obat Di Apotek Prima Farma Tahun 2024 Agustina, Molida Reza; Rosyadi, Anwar; Yunarti, Kresensia Stasiana
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka penggunaan obat dalam peresepan, baik dari segi jumlah obat dalam satu resep maupun penggunaan antibiotik, menjadi isu penting dalam sektor kesehatan. Peresepan obat yang tidak rasional dapat berdampak negatif terhadap kondisi pasien, misalnya melalui pemberian obat yang tidak sesuai indikasi atau penggunaan obat secara berlebihan yang berpotensi menimbulkan efek samping pada organ tubuh lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat rasionalitas peresepan obat berdasarkan indikator dari World Health Organization (WHO) di wilayah Kota Purwokerto. Subjek penelitian adalah lembar resep yang masuk ke Apotek Prima Farma selama periode Januari hingga Desember 2024. Sampel yang dianalisis terdiri dari seluruh resep lengkap yang memenuhi kriteria inklusi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah retrospektif dengan teknik pengambilan sampel secara acak (random sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah item obat per lembar resep yang sudah sesuai adalah sebesar 94%, penggunaan obat generik sesuai Formularium Nasional (FORNAS) mencapai 46%, dan penggunaan antibiotik sebesar 60,5%. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa tidak seluruh peresepan di Apotek Prima Farma telah memenuhi kriteria rasional sesuai indikator WHO.
Perbandingan Medication Error Pada Resep Manual Dan Resep Elektronik Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSU PKU Muhammadiyah Banjarnegara Yulianto, Rudi; Yunarti, Kresensia Stasiana; Rosyadi, Anwar
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesalahan dalam penulisan resep masih menjadi permasalahan yang sering terjadi di dunia kesehatan. Keakuratan dalam penulisan resep sangat penting dikarenakan untuk memastikan pengobatan yang efektif dan aman bagi pasien. Teknologi Informasi yang ada di RSU PKU Muhammadiyah Banjarnegara juga mengalami perubahan dan perkembangan, salah satunya di bidang penulisan resep, dari resep manual beralih ke resep elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan perbedaan medication error pada resep manual dan resep elektronik. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan desain komparatif yang akan digunakan untuk membandingkan tingkat medication error pada resep manual dan resep elektronik di Farmasi Rawat Jalan RSU PKU Muhammadiyah Banjarnegara. Hasil penelitian ini bahwa tingkat medication error pada fase prescribing resep manual sebesar 23,44% lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat medication error prescribing pada resep elektronik yang sebesar 7,13%. Dengan nilai signifikansi 0,009 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil uji T test. Penggunaan resep elektronik juga berkontribusi pada pengurangan angka kesalahan pengobatan dalam penulisan resep, sehingga efektif untuk diterapkan dalam pelayanan kefarmasian.