Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gamifikasi Gamifikasi dalam Pendampingan Belajar Mata Pelajaran Matematika: - Ratna Mustika Dewi; Chandra Dewi Kurnianingtyas; Indah Sepwina Putri
Seminar Nasional Penelitian dan Abdimas Vol 2 No 1 (2024): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/senapas.v2i1.9285

Abstract

Salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik ialah pendidikan. Pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan atas, salah satu pelajaran yang diyakini sebagai cabang ilmu yang penting ialah matematika. Namun, seringkali pelajaran matematika membutuhkan usaha yang lebih banyak untuk dipelajari oleh beberapa anak. Maka, paroki Santo Mikael Pangkalan TNI AU Adisutjipto dan tim pengabdian masyarakat dari TI UAJY bekerja sama menyelenggarakan kegiatan pendampingan belajar mata pelajaran Matematika untuk siswa SD hingga SMA agar para siswa menjadi lebih paham dan semangat dalam belajar matematika. Adapun kegiatan dirancang dengan diskusi dan pengajaran langsung setiap minggunya dengan durasi 2 jam dan total 8 kali pertemuan. Tim mengawali 5 pertemuan awal dengan metode pengajaran konvensional sesuai kebutuhan siswa akan tugas dan materi yang belum dimengerti. Selanjutnya, 3 pertemuan terakhir diisi dengan metode pengajaran menggunakan penerapan konsep gamifikasi dengan platform Quizizz, dimana siswa diajak untuk secara bersama-sama menjawab soal yang berkesinambungan dan melibatkan semua kelas. Hasilnya menunjukkan bahwa pada bagian awal pengajaran konvensional, siswa terlihat aktif dalam bertanya dan berdiskusi dengan siswa lain yang berbeda sekolah. Sementara pada bagian penerapan gamifikasi, siswa terlihat semakin antusias dalam menjawab pertanyaan dan bahkan mencoba mengerjakan soal yang lebih advanced. Melalui gamifikasi, siswa secara efektif mampu untuk me-recall apa yang sudah dipelajari selama pertemuan yang lalu.  
Pelatihan Metode Ajar Efektif dan Pembuatan Modul Ajar pada Tenaga Volunter di Rumah Anak Pintar Indonesia (RAPI) Wiranata, F. Edwin Wiranata; Indah Sepwina Putri; Christina, Mikha Meilinda
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i2.6971

Abstract

Sejak pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia, banyak dampak yang terjadi terutama pada kegiatan pembelajaran. Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai diadaptasi. Namun, metode ini tidak sepenuhnya berjalan maksimal bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan dalam mengakses materi secara online sehingga anak-anak membutuhkan pihak ke-tiga untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya. RAPI merupakan lembaga yang menyediakan pelayanan pendidikan gratis bagi anak-anak yang membutuhkan. Kehadiran RAPI di tengah masyarakat dapat membantu tugas orang tua yang harus mendampingi pembelajaran anak selama di rumah. Para pengajar ataupun tutor yang bergabung ke dalam RAPI bersifat sukarela, sehingga memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Latar belakang pendidikan serta pengalaman mengajar yang bervariasi menyebabkan RAPI memerlukan penyegaran kembali tentang teknik mengajar. Modul pembelajaran juga menjadi kebutuhan para tenaga pengajar RAPI sebagai pedoman dalam mengajar tetapi hal ini juga belum dimiliki. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi teknik pengajaran serta pembuatan modul kepada tenaga pengajar di RAPI demi mendukung pembangunan bangsa dalam bidang akademik. Hasil pengabdian menunjukkan para tenaga pengajar yang mendapatkan materi dan mengikuti brainstorming dengan tim, mulai menemukan insight tentang langkah-langkah yang perlu dipersiapkan untuk membenahi sistem yang ada saat ini. Tenaga pengajar mendapatkan gambaran tentang mengsiasati permasalahan mengajar di lapangan yakni pos-pos pengajaran yang ada. Selain itu, tenaga pengajar menjadi paham cara memulai untuk membuat modul ajar sebagai pendamping bagi tutor dan siswa.
The Extended Theory of Planned Behavior (TPB) to Analyze the Batik Purchase Intention of Indonesian Millennials and Gen Z Indah Sepwina Putri; Annisa Dewi Akbari
International Journal of Industrial Engineering and Engineering Management Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/ijieem.v3i2.5546

Abstract

As the nation’s cultural heritage of Indonesia, batik has an important role in the Indonesian economy. This industry provides job opportunities that involve a lot of human resources in it and contributes to the country's foreign exchange through the export of national batik to big countries. Although the development of the batik industry has increased, there are still problems in marketing batik products in Indonesia. These problems can lead to more serious problems such as batik craftsmen leaving the business. These problems must be overcome so that the batik industry can maintain its existence. One of the possible solutions is to understand buying behavior characteristics of the existing consumer groups, which are Millennials and gen Z. Therefore, the purpose of this research is to use a theoretical framework based on the Planned Behavior Theory (TPB) model by Ajzen (1991) to analyze the relationship between experimental variables and the effect on Indonesian Millennials and Gen Z's intention to buy Batik. The focus area selected was Java Island because that is an area with the largest batik industry center in Indonesia. So, the potential to reach a larger consumer need to be explored. Considering the potential of the new generation's high buying power, Millennials and Gen Z were selected as the subject of this study. A total of 177 respondents from various provinces in Java were involved in filling out an online questionnaire containing measurement items related to the purpose of this study. The next step is processing the data using the Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM), which has been widely used in various research disciplines over the last two decades. The results show that the five of six hypotheses tested are acceptable: 1) Attitude towards behavior influences purchase intention; (2) Batik Brand Image influences Attitude towards behavior; (3) Perceived behavior control influences purchase intention; (4) Subjective norm influences purchase intention; (5) attitude mediates the relationship between brand image and purchase intention.
Pelatihan Metode Ajar Efektif dan Pembuatan Modul Ajar pada Tenaga Volunter di Rumah Anak Pintar Indonesia (RAPI) Wiranata, F. Edwin Wiranata; Indah Sepwina Putri; Christina, Mikha Meilinda
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i2.6971

Abstract

Sejak pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia, banyak dampak yang terjadi terutama pada kegiatan pembelajaran. Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai diadaptasi. Namun, metode ini tidak sepenuhnya berjalan maksimal bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan dalam mengakses materi secara online sehingga anak-anak membutuhkan pihak ke-tiga untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya. RAPI merupakan lembaga yang menyediakan pelayanan pendidikan gratis bagi anak-anak yang membutuhkan. Kehadiran RAPI di tengah masyarakat dapat membantu tugas orang tua yang harus mendampingi pembelajaran anak selama di rumah. Para pengajar ataupun tutor yang bergabung ke dalam RAPI bersifat sukarela, sehingga memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Latar belakang pendidikan serta pengalaman mengajar yang bervariasi menyebabkan RAPI memerlukan penyegaran kembali tentang teknik mengajar. Modul pembelajaran juga menjadi kebutuhan para tenaga pengajar RAPI sebagai pedoman dalam mengajar tetapi hal ini juga belum dimiliki. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi teknik pengajaran serta pembuatan modul kepada tenaga pengajar di RAPI demi mendukung pembangunan bangsa dalam bidang akademik. Hasil pengabdian menunjukkan para tenaga pengajar yang mendapatkan materi dan mengikuti brainstorming dengan tim, mulai menemukan insight tentang langkah-langkah yang perlu dipersiapkan untuk membenahi sistem yang ada saat ini. Tenaga pengajar mendapatkan gambaran tentang mengsiasati permasalahan mengajar di lapangan yakni pos-pos pengajaran yang ada. Selain itu, tenaga pengajar menjadi paham cara memulai untuk membuat modul ajar sebagai pendamping bagi tutor dan siswa.
Gamifikasi Gamifikasi dalam Pendampingan Belajar Mata Pelajaran Matematika: - Ratna Mustika Dewi; Kurnianingtyas, Chandra Dewi; Indah Sepwina Putri
Seminar Nasional Penelitian dan Abdimas Vol 2 No 1 (2024): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/senapas.v2i1.9285

Abstract

Salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik ialah pendidikan. Pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan atas, salah satu pelajaran yang diyakini sebagai cabang ilmu yang penting ialah matematika. Namun, seringkali pelajaran matematika membutuhkan usaha yang lebih banyak untuk dipelajari oleh beberapa anak. Maka, paroki Santo Mikael Pangkalan TNI AU Adisutjipto dan tim pengabdian masyarakat dari TI UAJY bekerja sama menyelenggarakan kegiatan pendampingan belajar mata pelajaran Matematika untuk siswa SD hingga SMA agar para siswa menjadi lebih paham dan semangat dalam belajar matematika. Adapun kegiatan dirancang dengan diskusi dan pengajaran langsung setiap minggunya dengan durasi 2 jam dan total 8 kali pertemuan. Tim mengawali 5 pertemuan awal dengan metode pengajaran konvensional sesuai kebutuhan siswa akan tugas dan materi yang belum dimengerti. Selanjutnya, 3 pertemuan terakhir diisi dengan metode pengajaran menggunakan penerapan konsep gamifikasi dengan platform Quizizz, dimana siswa diajak untuk secara bersama-sama menjawab soal yang berkesinambungan dan melibatkan semua kelas. Hasilnya menunjukkan bahwa pada bagian awal pengajaran konvensional, siswa terlihat aktif dalam bertanya dan berdiskusi dengan siswa lain yang berbeda sekolah. Sementara pada bagian penerapan gamifikasi, siswa terlihat semakin antusias dalam menjawab pertanyaan dan bahkan mencoba mengerjakan soal yang lebih advanced. Melalui gamifikasi, siswa secara efektif mampu untuk me-recall apa yang sudah dipelajari selama pertemuan yang lalu.  
The Extended Theory of Planned Behavior (TPB) to Analyze the Batik Purchase Intention of Indonesian Millennials and Gen Z Indah Sepwina Putri; Annisa Dewi Akbari
International Journal of Industrial Engineering and Engineering Management Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/ijieem.v3i2.5546

Abstract

As the nation’s cultural heritage of Indonesia, batik has an important role in the Indonesian economy. This industry provides job opportunities that involve a lot of human resources in it and contributes to the country's foreign exchange through the export of national batik to big countries. Although the development of the batik industry has increased, there are still problems in marketing batik products in Indonesia. These problems can lead to more serious problems such as batik craftsmen leaving the business. These problems must be overcome so that the batik industry can maintain its existence. One of the possible solutions is to understand buying behavior characteristics of the existing consumer groups, which are Millennials and gen Z. Therefore, the purpose of this research is to use a theoretical framework based on the Planned Behavior Theory (TPB) model by Ajzen (1991) to analyze the relationship between experimental variables and the effect on Indonesian Millennials and Gen Z's intention to buy Batik. The focus area selected was Java Island because that is an area with the largest batik industry center in Indonesia. So, the potential to reach a larger consumer need to be explored. Considering the potential of the new generation's high buying power, Millennials and Gen Z were selected as the subject of this study. A total of 177 respondents from various provinces in Java were involved in filling out an online questionnaire containing measurement items related to the purpose of this study. The next step is processing the data using the Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM), which has been widely used in various research disciplines over the last two decades. The results show that the five of six hypotheses tested are acceptable: 1) Attitude towards behavior influences purchase intention; (2) Batik Brand Image influences Attitude towards behavior; (3) Perceived behavior control influences purchase intention; (4) Subjective norm influences purchase intention; (5) attitude mediates the relationship between brand image and purchase intention.