Anemia defisiensi besi merupakan masalah kesehatan global yang sering terjadi pada remaja putri akibat kehilangan darah saat menstruasi dan kebutuhan zat besi yang meningkat. Tablet tambah darah (TTD) menjadi intervensi utama dalam pencegahan anemia, namun kepatuhan konsumsi masih rendah yang salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang tablet tambah darah pada remaja putri umur 19-20 tahun di Fakultas Keguruan PGSD Universitas Katolik Santo Thomas Medan tahun 2025. Metode Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel berjumlah 191 responden yang dipilih dengan teknik simple random sampling menggunakan rumus Slovin. Instrumen penelitian berupa kuesioner terstruktur yang terdiri dari 18 pertanyaan multiple choice untuk mengukur pengetahuan berdasarkan tiga aspek: definisi, manfaat, dan cara mengonsumsi tablet tambah darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang definisi tablet tambah darah mayoritas responden berada pada kategori cukup (47,1%), pengetahuan tentang manfaat tablet tambah darah mayoritas responden berpengetahuan baik (50,2%), sedangkan pengetahuan tentang cara mengonsumsi tablet tambah darah mayoritas responden berpengetahuan cukup (39,8%) dengan 33,5% berpengetahuan kurang. Aspek cara mengonsumsi menunjukkan hasil paling rendah dibandingkan aspek lainnya, mengindikasikan kurangnya pemahaman praktis tentang prosedur konsumsi yang benar. Kesimpulan Pengetahuan remaja putri tentang tablet tambah darah masih bervariasi dengan kecenderungan berada pada kategori cukup hingga baik. Meskipun pemahaman teoretis tentang manfaat relatif baik, namun pengetahuan aplikatif masih terbatas, sehingga diperlukan intervensi edukasi yang lebih komprehensif dari tenaga kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dalam upaya pencegahan anemia defisiensi besi