Program pengabdian Masyarakat yang diberikan untuk para guru di SMA Plus PutraMelati, Jonggol ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengembangkanmedia ajar berbasis tekstil sebagai intervensi bagi anak dengan gangguan pemrosesan sensorik(SPD). Kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan dengan pendekatan Project-Based Learning yangdipadukan dengan prinsip-prinsip pembelajaran informal seperti experiential learning, sociallearning, dan reflective practice. Tahapan kegiatan meliputi observasi kebutuhan mitra,perencanaan dan pembuatan prototipe, pelatihan guru, presentasi hasil karya, hingga tindak lanjutberupa pendampingan berkelanjutan.Hasil menunjukkan bahwa guru tidak hanya memperoleh keterampilan teknis dalammenerapkan teknik Monteks (Monumental Tekstil), tetapi juga mengalami proses belajar yangbersifat kolaboratif, kontekstual, dan reflektif. Hal ini memperkuat kapasitas guru dalammerancang media intervensi sensorik yang relevan dengan kebutuhan siswa inklusi. Program inisekaligus mendorong terbentuknya budaya belajar berkelanjutan di lingkungan sekolah danmasyarakat, serta membuka peluang pengembangan keterampilan berbasis tekstil sebagai bentukpemberdayaan komunitas.Dengan demikian, pelatihan berbasis tekstil ini dapat direplikasi sebagai model pengabdianyang mengintegrasikan pendekatan formal dan informal untuk mendukung pendidikan inklusifyang inovatif dan aplikatif.Kata kunci : pembelajaran informal, monumental tekstil, pendidikan inklusif, sensoryprocessing disorder, project-based learning