Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGETAHUAN PEMBUATAN CELANA SANTAI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM MADINATUL ILMI KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI Wesnina; Albar, Yoga Matin
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The creative industry is one of the industrial fields that has great opportunities to develop rapidly and make a significant economic contribution. The creative industry, which includes various forms of industry that prioritize the creativity and thinking abilities of the perpetrators, is closely related to the culture in that place. Indonesia's diverse cultural richness provides great potential for the development of creative industries. Based on efforts to collaborate for better education for people in the community who need knowledge and expertise in the field of fashion design, it is necessary to carry out community service activities in the form of skills training in Muara Gembong District, Bekasi Regency. The training that will be provided is knowledge and skills about making casual pants. This training aims to introduce the theory and practice of casual trousers to female students at Madinatul Ilmi Islamic Middle School, Muara Gembong District, Bekasi Regency. This activity aims to provide skills in the field of clothing, namely making simple casual trousers so that they are interested in making their own casual trousers. This activity is one of the dedications of an academic in the Tridharma in college. The output of this activity is manufacturing.manufacturing. Abstrak Industri kreatif adalah salah satu bidang industri yang memiliki peluang besar untuk berkembang pesat dalam memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan. Industri kreatif yang meliputi berbagai bentuk industri yang mengedepankan kreativitas dan kemampuan berpikir dari para pelakunya, memiliki kaitan yang erat dengan budaya yang ada di tempat tersebut. Kekayaan budaya di Indonesia yang sangat beragam memberikan potensi yang besar bagi pengembangan industri kreatif. Berdasarkan upaya melakukan kerjasama untuk pendidikan yang lebih baik bagi para masyarkat yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian di bidang tata busana, maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan keterampilan kepada Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Pelatihan yang akan diberikan adalah pengetahuan dan keterampilan tentang membuat celana santai. Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan teori dan praktek celana kasual kepada siswi SMP Islam Madinatul Ilmi Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam bidang busana yaitu membuat celana kasual sederhana agar mereka tertarik untuk membuat celana kasual sendiri. Kegiatan ini merupakan salah satu pengabdian seorang akademisi dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Luaran dari kegiatan ini adalah pembuatan.
Batik in Contemporary Fashion Design (Swimwear Case Study): Implications for Teaching and Learning in Fashion Education Wesnina; Yoga Matin Albar; Heru Miftakhudin
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 7 No. 7 (2025): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v7i7.7769

Abstract

This study investigates the incorporation of Batik into fashion design curricula, focusing on how it affects students' understanding of cultural heritage, sustainability, and ethical design practices. A qualitative technique was used to collect data, which included literature reviews, case studies, and semi-structured interviews with fashion educators and students. The findings reveal that educators incorporate Batik into curricula through theoretical modules on its cultural history, hands-on workshops teaching traditional Batik techniques, and projects exploring modern applications such as swimwear and sportswear design. Collaborations with local artisans further enhance students’ appreciation of Batik’s cultural and social significance, while assignments emphasizing ethical reflection help address concerns about cultural appropriation and responsible design. The findings show that 90% of students reported enhanced understanding of cultural history, with many expressing a greater appreciation for Batik's function in storytelling and identity preservation. Furthermore, Batik's eco-friendly production methods taught students about sustainability, which informed their ideas on slow fashion and natural colouring techniques. Despite its advantages, issues such as time limits, material adaptation difficulties, and limited availability to craftspeople were identified. The study emphasizes the significance of refining teaching methodologies to overcome obstacles and ensuring that cultural education stays fundamental to modern design innovation.
Optimalisasi Kemampuan Keterampilan Guru dalam Membuat Media Ajar Berbasis Media Tekstil Melalui Pelatihan Pembuatan Media Intervensi untuk Anak Gangguan Sensorik dengan Menggunakan Teknik Monumental Tekstil Vera Utami Gede Putri; Melly Prabawati; Rahayu Purnama; Wesnina
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 9 No. 3 (2025): Jurnal IKRAITH-ABDIMAS Vol 9 No 3 November 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v9i3.5633

Abstract

Program pengabdian Masyarakat yang diberikan untuk para guru di SMA Plus PutraMelati, Jonggol ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengembangkanmedia ajar berbasis tekstil sebagai intervensi bagi anak dengan gangguan pemrosesan sensorik(SPD). Kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan dengan pendekatan Project-Based Learning yangdipadukan dengan prinsip-prinsip pembelajaran informal seperti experiential learning, sociallearning, dan reflective practice. Tahapan kegiatan meliputi observasi kebutuhan mitra,perencanaan dan pembuatan prototipe, pelatihan guru, presentasi hasil karya, hingga tindak lanjutberupa pendampingan berkelanjutan.Hasil menunjukkan bahwa guru tidak hanya memperoleh keterampilan teknis dalammenerapkan teknik Monteks (Monumental Tekstil), tetapi juga mengalami proses belajar yangbersifat kolaboratif, kontekstual, dan reflektif. Hal ini memperkuat kapasitas guru dalammerancang media intervensi sensorik yang relevan dengan kebutuhan siswa inklusi. Program inisekaligus mendorong terbentuknya budaya belajar berkelanjutan di lingkungan sekolah danmasyarakat, serta membuka peluang pengembangan keterampilan berbasis tekstil sebagai bentukpemberdayaan komunitas.Dengan demikian, pelatihan berbasis tekstil ini dapat direplikasi sebagai model pengabdianyang mengintegrasikan pendekatan formal dan informal untuk mendukung pendidikan inklusifyang inovatif dan aplikatif.Kata kunci : pembelajaran informal, monumental tekstil, pendidikan inklusif, sensoryprocessing disorder, project-based learning