HUTTNI, LITA OKTAFIANA
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH WARNA BUNGA TANAMAN KENIKIR TERHADAP KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.) RAHMAN, ABDUL; PAKKI, TERRY; ULFA, NUR ISNAINI; HUTTNI, LITA OKTAFIANA
Jurnal Agroteknos Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Jurnal Agroteknos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Excessive use of insecticides will have a negative impact on the development of ecosystem and the environment, kill non-target insects and kill natural enemies and pollinating insects. One solution to control pests on chili plants is to engineer ecology using refugia plants. Kenikir is a refugia plant that plays an important role in increasing the population of useful insects such as predators and pollinators. This study aims to determine the effect of flower color of kenikir plants on insect diversity in chili plants (Capsicum annum L.). This research was observed on kenikir plants planted around chili plants with the color treatment of kenikir flowers, namely yellow kenikir (C1), orange kenikir (C2) and pink kenikir (C3). The treatment was repeated 6 times so that there were 18 units of observation plots. The variables observed were the number of insect species and their roles, diversity index, species dominance index and evenness index. Observational data were analyzed by simple tabulation to see differences between tretments. The results showed that there were various types of insects that landed on the kenikir flower in different flower colors, but the diseversity index value is in the low category or ≤ 2. The highest index value of diversity and insect population was obtained in the treatment of yellow flowers, then orange and the lowest was in pink flowers.
Potensi teknik proteksi silang terhadap jumlah stomata dan luas daun yang terinfeksi virus gemini pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) Huttni, Lita Oktafiana; Taufik, Muhammad; HS, Gusnawaty; Hasan, Asmar; Botek, Muhammad
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.749

Abstract

Virus gemini merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang menyerang beberapa komoditas sayuran termasuk tanaman cabai. Penyakit ini disebabkan oleh Pepper yellow leaf curl virus (PepYLCV) yang masuk dalam genus Begomovirus dari famili Geminiviridae. Penularan virus sangat efisien terjadi melalui perantara serangga vektor kutukebul (Bemisia tabaci) secara persisten. Penyakit virus gemini dapat menimbulkan kerugian yang besar bahkan gagal panen jika tanaman terinfeksi pada waktu masih sangat muda. Salah satu pengendalian virus gemini yang efektif adalah dengan melakukan teknik proteksi silang. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kemampuan teknik proteksi silang untuk mengurangi keparahan penyakit virus gemini. Lokasi penelitian di Desa Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 10 unit perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati adalah masa inkubasi virus gemini, jumlah stomata dan luas daun. Strain lemah mampu menekan laju infeksi strain kuat berdasarkan jumlah stomata dan luas daun sehingga teknik proteksi silang dapat mengurangi keparahan penyakit. Jumlah stomata pada setiap gejala bervariasi tergantung gejala yang ditimbulkan. Daun yang bergejala berat maka jumlah stomatanya lebih sedikit dibandingkan dengan daun yang bergejala sedang dan ringan. Luas daun yang diinokulasi virus dengan strain lemah dengan 1 dan 5 ekor serangga vektor yang disusul dengan virus strain kuat (proteksi silang) memiliki nilai tertinggi yaitu 875,93 cm2 dan 708,37 cm2 dibandingkan dengan luas daun yang diinokulasi virus dengan strain kuat dengan 1 dan 5 ekor serangga vektor yang disusul dengan virus strain lemah yang hanya memiliki nilai 563,50 cm2 dan 556,17 cm2.
Pengukuran keparahan gejala penyakit kuning dan kandungan nitrogen tanaman cabai terinfeksi virus gemini berbasis spektral biosensor Ayu, Sukma; Taufik, Muhammad; M, Rahayu; Hasan, Asmar; Widodo, Catur Joko; Botek, Muhammad; Huttni, Lita Oktafiana
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.832

Abstract

Virus gemini penyebab penyakit keriting daun kuning pada tanaman cabai dikenal dengan Pepper yellow leaf curl virus. Infeksi virus mengakibatkan kerusakan morfologi seperti, malformasi daun, daun kecil, leaf cupping, dan tanaman kerdil. Bukan hanya gangguan morfologi tetapi juga gangguan fisiologi seperti kandungan nitrogen dan klorofil daun tanaman cabai. Seiring dengan perkembangan teknologi digital maka penilaian keparahan gejala, pengukuran kandungan klorofil dan nitrogen dan luas daun terinfeksi virus gemini dapat dilakukan dengan teknik spektral biosensor. Metode ini merekam reflektansi cahaya merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue/RGB) dari objek tanaman cabai. Tujuan penelitian adalah mengukur kandungan nitrogen dan klorofil tanaman cabai terinfeksi virus gemini dan luas daun terinfeksi virus gemini. Metode yang digunakan untuk mengukur reflektansi RGB adalah spektral biosensir dengan menggunakan software ImageJ processing. Pengambilan sampel tanaman cabai terinfeksi virus gemini ditentukan secara acak berdasarkan gejala pada pertanaman cabai di pulau Muna dan Buton. Variabel yang digunakan adalah gejala dan keparahan gejala virus gemini, kandungan nitrogen dan klorofil tanaman cabai terinfeksi virus gemini, luas daun terinfeksi virus gemini. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menggunakan metode citra digital software ImageJ menunjukkan bahwa gejala bervariasi berpengaruh pada keparahan gejala tertinggi Lakanaha sebesar 95,56%, dan rendah Suka Damai sebesar 33,33%. Kandungan nitrogen meningkat Suka Damai sebesar 49,90 dan rendah Lambiku 10,42, Kandungan klorofil tertinggi Pentiro sebesar 24,21 dan rendah Lakanaha sebesar 1,12. Luas daun tertinggi Pentiro sebesar 4,727 cm2, dan rendah Labukolo 1,243 cm2.