Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Usaha Sablon Balinese T- Shirt di Banjar Palak, Sukawati Kabupaten Gianyar Yasa, I Made Jamin; Amlayasa , Anak Agung Bagus; Soraya , Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi Vol. 3 No. 4 (2024)
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54099/jpma.v3i4.1098

Abstract

Balinese T-Shirt merupakan salah satu UMKM yang bergerak dibidang industri sablon yang berlokasi pada Banjar Palak Desa Sukawati Gianyar dan selanjutnya menjadi mitra dalam kegiatan PKM ini. Usaha ini dirintis oleh Bapak Wayan Asta Suarya sebagai pemilik pada tahun 2009, seiring dengan berkembangnya usaha sampai saat ini beliau dibantu oleh 5-6 orang pekerja. Usaha ini melakukan produksi atas dasar harian untuk dikirim sebagai souvenir di pasar seni, pesanan saat hari tertentu seperti misalnya tahun ajaran baru atau saat ada pawai ogoh-ogoh di Hari Nyepi. Hasil observasi menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di mitra. Mitra belum memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan usaha, dimana kondisi keuangan usaha masih belum tertata dengan baik, serta pemasaran produknya masih dari mulut ke mulut. Solusi yang dapat diberikan ialah 1) pendampingan di bidang manajemen pemasaran 2) pelatihan membuat pembukuan (buku kas, buku pembelian, buku penjualan 3) pendampingan menghitung harga pokok dan tingkat laba. 4) pendampingan/praktek langsung menghitung harga pokok dan menetapkan harga jual. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah mengembangkan rencana pemasaran yang lebih sistematis, termasuk segmentasi pasar, penetapan target, dan strategi promosi. Memberikan pelatihan mengenai cara mencatat transaksi keuangan dengan benar, termasuk buku kas untuk pencatatan transaksi tunai, buku pembelian untuk mencatat pembelian barang, dan buku penjualan untuk mencatat penjualan produk. Memberikan pelatihan dan pembimbingan lanjutan setelah implementasi awal, serta memantau dan mengevaluasi perkembangan usaha secara berkala. Pendampingan yang berkelanjutan akan membantu mitra menyesuaikan strategi sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan kebutuhan usaha.. Kata kunci: Pembukuan, pemasaran, UMKM, Gianyar
PEMBERDAYAAN BADAN USAHA MILIK DESA KERTI DANA DALAM MEWUJUDKAN DESA MANDIRI DI DESA ABANGSONGAN, KINTAMANI Yasa, I Made Jamin; Amlayasa, Anak Agung Bagus; Soraya, Dewi
JURNAL SEWAKA BHAKTI Vol 11 No 1 (2025): Sewaka Bhakti
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/brb7m667

Abstract

This community service activity was carried out at BUMDes Kerti Dana in Abangsongan Kintamani Village. Based on the results of initial observations with the Abangsongan village government apparatus, the biggest problem faced is the lack of synergy between the village government, village communities, business actors, and BUMDes in order to develop the village's economic potential. The poor cooperation between the village government, village communities, business actors and BUMDes can be seen from the lack of training and development programs for the community in terms of business management. The solutions given to these problems are (1) Providing counseling related to a more detailed and comprehensive description of the importance of strengthening BUMDes management in order to optimize BUMDes functions for the development of the potential of the village of Abangsongan. (2) Provide education regarding good Bumdes governance. (3) Providing training on basic budget preparation, SOP preparation, business innovation training that will be developed by Bumdes. BUMDes have an important role for the economy of the village government to improve the welfare of its citizens. The results of this PKM activity have a positive impact on increasing the understanding of BUMDes managers. Socialization, training and mentoring activities can increase the understanding and skills of BUMDes managers in the Abangsongan Kintamani village to fulfill administrative obligations, develop SOPs as activity guidelines.