Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Local wisdom of To Cerekang customary law community in preservation of natural resources Sulistianingsih, Erma; Hijjang, Pawennari; Busthanul, Nurbaya
ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Department of Anthropology, Faculty of Social and Political Sciences, Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/etnosia.v7i1.14203

Abstract

One of the exciting and unique things about To Cerekang Customary Law Community is local wisdom in preserving natural resources. This research aims to analyze the form of local wisdom of To Cerekang Customary Law Community in preserving natural resources. The type of this research used a qualitative method with a phenomenological approach. Data was collected through in-depth interviews, observation, and documentation. The determination of informants is done by the purposive sampling technique. The results of the study indicated that the knowledge system of To Cerekang Customary Law Community includes knowledge of the forest; division of territory according to adat, collective ownership of the forest; forest ecology; protection of biodiversity; and knowledge of rivers. To Cerekang Customary Law Community in, preserving natural resources cannot be separated from the teachings of Batara Guru. The belief reinforces the conservation of natural resources in places that are considered sacred and customary rules that contain prohibitions, including the ban on entering the forest without Pua's permission, cutting down trees, polluting rivers, and killing crocodiles. Thus, the life of To Cerekang Customary Law Community has high respect for nature which is an inseparable part of their lives. Their respect for nature is interpreted as one of the tasks in life that comes from awareness and concern for preserving natural resources for the life of all creatures.
Efektivitas Kinerja Pengelolaan Sampah di TPS 3R KSM Cemerlang Desa Ayula Selatan Kecamatan Bulango Selatan Sulistianingsih, Erma
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.3202

Abstract

Permasalahan sampah merupakan isu krusial yang dihadapi hampir seluruh wilayah di Indonesia, tidak terkecuali di tingkat desa. Pembentukan TPS-3R di tingkat desa menjadi sangat strategis. Dengan adanya fasilitas ini, sampah dapat dikelola secara desentralisasi, mengurangi beban TPA, dan memberikan peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah. TPS-3R tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengolahan, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat terkait pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, implementasi pengolahan sampah berbasis TPS-3R di desa menjadi urgensi yang tidak bisa ditawar. Ini adalah langkah konkret menuju desa yang bersih, sehat, mandiri dalam pengelolaan sampah, dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan yaitu dibulan Juni Tahun 2025. Lokasi penelitian berada di TPS 3R KSM Cemerlang Desa Ayula Selatan, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh, (1) efektivitas pengelolaan sampah di TPS 3R KSM Cemerlang jika dilihat dari prinsip reduce, reuse, dan recycle sudah berjalan pada level dasar. Pengurangan sampah dilakukan melalui edukasi masyarakat, walaupun hasilnya belum maksimal. Kegiatan reuse dan recycle berjalan cukup baik, khususnya pada pengolahan kompos, (2) Dari sisi tata kelola, KSM Cemerlang sudah menerapkan prinsip-prinsip organisasi yang baik, (3) Efektivitas sistem TPS 3R sangat ditentukan oleh peran aktif masyarakat. Semakin tinggi kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dan membayar iuran, maka semakin efektif sistem berjalan.