Zai, Vinus
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Studi Eksegesis Habakuk 3:17-19: Implementasinya dalam Pendampingan Jemaat yang Menurun Hasil Usahanya pada Masa Pandemi Covid-19 Gea, Siti Dewi Sirbulan; Zai, Vinus
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i1.482

Abstract

Berbicara mengenai iman Habakuk ketika dalam pelayanan, maka ada banyak kesulitan yang dihadapi, ada banyak kekecewaan yang tidak menyenangkan hati Habakuk tapi Tuhan izinkan untuk Habakuk alami dan Tuhan memberinya kekuatan, hanya Dia yang menyelamatkan. Maka melalui apa yang dialami oleh Habakuk sebagai orang yang percaya, ada muncul pertanyaan kepada orang-orang percaya ketika dalam keadaan kesulitan atau tidak mengenakan, seberapa besar iman mereka untuk terus memuji Tuhan dan mengatakan bahwa hanya Allah saja penyelamat mereka, atau sebaliknya meninggalkan iman mereka. Begitu dahsyatnya cara Habakuk dalam menghadapi kesulitan meskipun pada awalnya ada banyak pertanyaan yang muncul dalam dirinya untuk diungkapkan kepada Tuhan, tatapi pada akhirnya Tuhan menyadarkannya di dalam Habakuk 3:17-19. Untuk mengetahui seperti apa iman Habakuk kepada Tuhan ketika menghadapi kesulitan, maka langkah yang tepat adalah melakukan eksegesis. Adapun hasil eksegesis Habakuk 3:17-19: 1). Orang beriman selalu bersorak-sorak di dalam Tuhan sekalipun dalam kesulitan; 2). Orang beriman percaya bahwa Allah sanggup menyelamatkan dari kesulitan; 3). Orang beriman percaya bahwa hanya Allah saja kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Hasil eksegesis ini harus menjadi pemahaman dalam keteguhan iman sebagai orang-orang percaya ketika diperhadapkan kesulitan. Ketika kita memahami bahwa di dalam iman kita yang teguh kepada Tuhan, maka memiliki kepercayaan yang penuh kepada-Nya bahwa hanya Dia yang mampu menyelamatkan dan memberikan kita kekuatan.
PERSEPSI PERJANJIAN LAMA TERHADAP: TAHIR, TIDAK TAHIR DAN RELEVANSINYA BAGI PENANGANAN MEDIS MODERN zai, vinus
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55772/filadelfia.v5i1.110

Abstract

Tulisan ini membahas tentang konsep tahir, tidak tahir  dan relevanasinya begi penanganan medis modern berdasarkan persepsi Perjanjian Lama dalam konteks kepercayaan Kristen, khususnya dalam Perjanjian Lama. Tulisan ini berusaha mengeksplorasi tentang tahir, tidak tahir  dan relevanasinya begi penanganan medis modern dab berbagai bentuk kenajisan yang terjadi pada zaman Israel kuno, termasuk penyakit kusta, untuk itu pentingnya menjaga kesucian hidup pada zaman Perjanjian Lama agar dapat berkomunikasi dengan Tuhan. Tulisan ini juga mengkaji relevansi konsep-konsep ini dalam pengobatan modern. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis bagian-bagian yang relevan dalam Perjanjian Lama dan memberikan definisi istilah-istilah kunci seperti tahir, tidak tahir. Dalam artikel ini menyimpulkan bahwa konsep kekudusan atau kemurnian sangat penting bagi iman Kristen dan bahwa memahami ajaran kuno tentang kekudusan atau kemurnian dapat memberikan wawasan berharga bagi praktik medis modern.
MOSES LEADERSHIP IN THE BOOK OF EXODUS: IT’S IMPLEMENTATION IN ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT zai, vinus
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55772/filadelfia.v5i2.127

Abstract

Leadership is the process of influencing or setting an example so that it can encourage a group to achieve a set goal. Moses was one of the successful leaders in the book of Exodus, and his leadership can serve as an example for today's leaders. Organizational coaching is directing a group of people to carry out tasks that have been given in order to achieve a common goal. So, leadership is an important thing in life, leadership has a wide place to influence the way people look, and how they behave. Leadership is the process of influencing or setting an example so that through the process it encourages a group to achieve a set goal (Richard 2005. 33). If a leader is skilled in influencing, it means that the leader has a great opportunity to convey what he wants to his followers, but that influence should be based on the absolute truth values of God. based on the leadership of Moses in the Book of Exodus, an organizational leader must: 1) Must be centered on God, 2) There must be Delegation, 3) No compromise with Sin. To realize the above three thing’s need serious guidance to the group of organizations to achieve the goals to be achieved.
MISI ALLAH BERDASARKAN KITAB KELUARAN Zai, Vinus; Zalukhu, Daniel; Dewanto, Yohanes
THEOLOGIA INSANI: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif Vol. 4 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : STAK Reformed Remnant Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58700/theologiainsani.v4i2.90

Abstract

Artikel ini menyajikan analisis teologis-hermeneutis tentang misi Allah sebagaimana diungkapkan dalam narasi pembebasan Kitab Keluaran, dengan fokus pada aspek panggilan dan perjanjian serta relevansinya untuk metode penginjilan Kristen. Menggunakan metode penelitian kualitatif melalui tinjauan literatur komprehensif dan analisis isi mendalam, penelitian ini menelusuri bagaimana pembebasan Israel dari perbudakan Mesir termanifestasi sebagai puncak misi Allah untuk menggenapi janji-Nya, membentuk umat-Nya menjadi kudus, percaya, dan memuliakan nama-Nya di antara bangsa-bangsa. Pembahasan artikel ini mengidentifikasi prinsip-prinsip misi Allah yang tersirat dalam Kitab Keluaran yang memiliki implikasi signifikan bagi penginjilan kontemporer. Prinsip-prinsip ini mencakup pengutusan (terlihat dari panggilan dan pengutusan Musa), demonstrasi kuasa ilahi (melalui mukjizat dan penyertaan Allah), pemberian Hukum Taurat (sebagai panduan etika dan moral yang mengungkap natur Allah), serta panggilan menuju pertobatan dan penyelamatan (yang menunjuk pada penggenapan Injil dalam Kristus). Selain itu, artikel ini menekankan pentingnya pemuridan sebagai tindak lanjut esensial dari penginjilan, memastikan pertumbuhan iman yang berkelanjutan dalam umat perjanjian. Kesimpulannya, Kitab Keluaran, melalui narasi pembebasan dan penetapan perjanjian, memberikan wawasan berharga tentang dasar-dasar teologis misi Allah dan prinsip-prinsip abadi yang membentuk praktik penginjilan dan pemuridan yang setia kepada Alkitab.
מוּת BERDASARKAN AYUB 7:7-10: KONSEP 40 HARI SETELAH KEMATIAN DAN SIGNIFIKASINYA DALAM PEMBINAAN JEMAAT Malelak, Milda Amelia; Zai, Vinus; Ming, David; Lamsir, Seno
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 8, No 1 (2025): Agustus 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59830/voh.v8i1.137

Abstract

Abstrak: Perjumpaan antara suatu kebudayaan, tradisi dan agama akan menghasilkan suatu pemahaman yang khas dan bahkan pemahaman tersebut dapat diteruskan dari generasi ke generasi. Biasanya agama selalu tercampur dengan Kebudayaan/kepercayaan adat yang menjadi pegangan umat sebelum agama-agama disahkan sehingga umat percaya dapat mempercayai hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran yang telah dicatat dalam Alkitab. Kitab Ayub 7:7-10 tentang muwth memberikan suatu pemahaman yang mendalam tentang keberadaan roh dari orang yang telah mengalami kematian, sebagai berikut: 1) Kehidupan dalam dunia ini hanyalah sementara. 2) Roh orang mati tidak ada lagi di dunia ini. 3) Roh orang mati tidak kembali ke rumahnya. Hasil eksege ini harus menjadi pemahaman jemaat khususnya tentang konsep 40 hari setelah kematian, karena kemungkinan besar masih ada orang-orang yang masih memiliki pemahaman yang salah tentang keberadaan roh orang mati, sehingga jemaat perlu mendapatkan suatu pelatihan yang benar tentang keberadaan roh orang yang telah mati. Kata Kunci : Muwth, Konsep 40 hari, kematian, pelatihan jemaat.
Urgensitas Missions And Mission Bagi Kehidupan Bergereja Bani, Yulianus; Bin Liwat, Delfian; Zai, Vinus
Jurnal Teologi (JUTEOLOG) Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52489/juteolog.v5i2.253

Abstract

A common problem in church life is the issue of missions and mission, which should be the foundation and purpose of the church, but in reality, these missions and missions often encounter obstacles. This study uses a naturalistic paradigm with a modified qualitative approach, to suit theological research. Data collection and analysis techniques were carried out through interviews and observations. The findings of this study indicate a lack of understanding of missions and mission, a weak understanding of the purpose of church life, and a lack of understanding of the urgency of missions and mission for church life today. The church understands the importance of the role of missions and missions for the existence of the church. Church leaders do not give full attention to missions and evangelism. The church still has a shallow understanding of missions and church life, which is passive and work life is exclusive.
KETIKA KEADILAN TERGERUS: PERSPEKTIF TEOLOGI REFORMED DARI KITAB HABAKUK DALAM MENGURAI DEGRADASI PEMERINTAHAN DI INDONESIA zai, vinus
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 6, No 2 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55772/filadelfia.v6i2.208

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi refleksi Kitab Habakuk dari perspektif Teologi Reformed dalam menghadapi tantangan keadilan dan integritas pemerintahan di Indonesia. Degradasi keadilan dan integritas pemerintahan merupakan isu krusial di Indonesia, yang ditandai dengan praktik korupsi, kolusi, nepotisme, serta lemahnya penegakan hukum. Penelitian ini menggunakan studi literatur komprehensif untuk menganalisis Kitab Habakuk, dengan fokus pada pergumulan nabi mengenai ketidakadilan, kepercayaan akan kedaulatan Tuhan, dan pentingnya hidup dengan iman. Analisis ini kemudian dikaitkan dengan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema-tema dalam Kitab Habakuk, seperti pertanyaan tentang keadilan ilahi di tengah ketidakadilan, pentingnya iman dan pengharapan, serta panggilan untuk kritik profetik, relevan untuk memahami dan merespons degradasi pemerintahan di Indonesia dari perspektif Teologi Reformed. Artikel ini menyimpulkan bahwa Kitab Habakuk menawarkan lensa teologis yang kaya untuk mendorong implementasi nilai-nilai keadilan dan integritas dalam praktik pemerintahan di Indonesia, serta memperkuat pemahaman akan relevansi pesan Alkitab dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. 
METAVERSE DAN IMAN KRISTEN: MENEMUKAN PERAN GEREJA DI DUNIA VIRTUAL Harefa, Ribka Cipta Nonifati; Gea, Adinia; Zai, Vinus
THEOLOGIA INSANI: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif Vol. 3 No. 1 (2024): Januari
Publisher : STAK Reformed Remnant Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58700/theologiainsani.v3i1.67

Abstract

Dunia teknologi yang semakin maju dan berkembang terus menghadirkan inovasi terbaru dan semakin canggih, salah satu wujudnya adalah dunia maya yang diciptakan semirip mungkin dengan dunia nyata. Metaverse adalah sebutan yang diberikan kepada dunia virtual ini. Seperti namanya, dunia ini berjalan seperti dunia yang sesungguhnya, akan tetapi masih sangat terbatas dikarenakan prosesnya yang masih terus di kembangkan dan belum mencapai puncaknya. Iman Kristen harus mampu mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam menghadapi dunia yang semakin canggih. Melalui metaverse, iman Kristen harus tetap dapat memberikan dampak dan bisa mengambil perannya sekalipun melalui dunia virtual. Gereja adalah perkumpulan setiap orang percaya yang didalamnya dapat mencerminkan iman Kristen itu sendiri. Gereja tidak dibatasi oleh gedung atau bangunan Gereja, lebih dari itu Gereja adalah orang-orang percaya yang melalui kehidupan mereka menyatakan kemuliaan Allah. Kehadiran metaverse bisa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Gereja dalam melakukan perannya di dunia ini. Segala sesuatu yang Tuhan ijinkan terjadi dalam dunia ini adalah untuk mendatangkan kebaikan, termasuk juga dengan keberadaan metaverse dan dunia virtual ini. Pandemi covid-19 lalu menjadi bukti nyata bagaimana dunia virtual sangat aman dan jauh lebih efisien.