This study analyzes the innovation, diffusion, and impact of the Tartila Method within the Gerakan Sekolah Mengaji (GSM) in Lumajang Regency. Using a descriptive qualitative case study, data were obtained from interviews, observations, and documentation involving 12 informants from JQH-NU administrators, teachers, and students. Data analysis followed Miles, Huberman, and Saldaña’s interactive model. Findings reveal that the Tartila Iqra’ Bil Qolam innovation—reducing six volumes into four—enhanced students’ Quranic reading and writing skills. The diffusion process aligned with Rogers’ five stages (knowledge, persuasion, decision, implementation, confirmation) and was supported by Zaltman’s facilitative, educational, persuasive, and coercive strategies. The method fostered higher student participation, parental involvement, and strengthened religious character. The study contributes to Quranic education innovation in schools and offers a model for broader application. Future studies should expand regionally and adopt mixed methods for quantitative validation. Penelitian ini menganalisis inovasi, difusi, dan dampak penerapan Metode Tartila dalam Gerakan Sekolah Mengaji (GSM) di Kabupaten Lumajang. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap 12 informan dari pengurus JQH-NU, guru, dan siswa. Analisis data menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldaña. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi Tartila Iqra’ Bil Qolam—penyederhanaan enam jilid menjadi empat—meningkatkan kemampuan baca-tulis Al-Qur’an siswa. Proses difusi sesuai dengan lima tahap teori Rogers (pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi, konfirmasi) dan diperkuat oleh strategi Zaltman melalui pendekatan fasilitatif, edukatif, persuasif, dan koersif. Dampak sosialnya tampak pada meningkatnya partisipasi siswa, keterlibatan orang tua, serta penguatan karakter religius. Penelitian ini berkontribusi pada inovasi pendidikan Al-Qur’an di sekolah dan dapat menjadi model pengembangan nasional. Studi lanjutan disarankan memperluas wilayah dan menggunakan metode campuran.