This Author published in this journals
All Journal Pro Food
Zainuri .
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELAPISAN CHITOSAN MENUNDA PERUBAHAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA SERTA Zainuri .; Nurrachman .; Sri Widyastuti; Daldiri Uluwiyahi
Pro Food Vol. 3 No. 2 (2017): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v3i2.53

Abstract

Mango Cv. Gedong Gincu has very good market oppurtunity, but fresh fruit has short shelf life. This research aimed to study the role ofChitosan coating in delaying fruit physiological and biochemical changes and extending the shelf life of mango Cv. Gedong Gincu”. This research was carried out using experimental method with completely randomized design. There were 5 treatments including chitosan 0%, 5%, 10%, 15% and without coating. Assessment for respiration rate, stach content, total soluble solid, vitamin C, wáter content, and texture were carried out on day 0, 4 and 8 of storage. The data were analyses using Analysis ofvarience at 5% confidence level and when significant difference it was further analysed using honestly significance difference at 5% confidence level. The results indicated that chitosan coating resulted in significant difference on respiration rate, starch content, vitamin C, wáter content, texture, but did not affect significantly for the total soluble solid of mango Cv. Gedong Gincu. The physiological and biochemical changes in the fruit that treated with 5% chitosan were much slower compared to the control and chitosan 0% treated fruit. In general, fruit that treated with chitosan coating had longer shelf life (more than 8 days or about 2 weeks) than the control fruit which was only 1 week. Key words: Mango, physiological and biochemical changes, chitosan, shelf life ABSTRAK Mangga varietas varietas “Gedong Gincu” mempunyai peluang pasar yang sangat bagus, namun buah mangga segar memiliki daya simpan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pelapisan dengan Chitosan dalam penundaaan perubahan fisiologi dan biokomia serta peningkatan daya simpan mangga “Gedong Gincu”.Penelitian ini dilakukan dengan metode experimental dengan Rancangan Acak Lengkap. Terdapat 5 perlakuan konsentrasi chitosan yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan tanpa perlakuan. Parameter yang diamati meliputi laju respirasi, kadar pati, total padatan terlarut (TPT), vitamin C, kadar air dan tekstur. Pengamatan parameter dilakukan pada hari ke-0, ke-4 dan hari ke-8 penyimpanan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Data dari perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur pada taraf nyata 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pelapisan chitosan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap laju respirasi, kadar pati, vitamin C, kadar airdan tekstur buah mangga “Gedong Gincu”. Sebaliknya perlakuan chitosan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap total padatan terlarut buah mangga Gedong Gincu. Laju perubahan fisiologi dan biokimia buah mangga varietas Gedong Gincu yang dilapisi dengan chitosan 15% lebih lambat dibandingkan dengan perlakuan chitosan 0%, 5%, 10% dan buah yang tidak diperlakukan. Secara umum buah mangga yang dilapisi dengan chitosan cenderung memiliki daya simpan yang lebih lama (lebih dari 8 hari atau sekitar 2 minggu)dibandingkan dengan buah mangga yang tidak dilapisi dengan chitosan yaitu hanya 1 minggu. Kata Kunci: Mangga, perubahan fisiologi dan biokimia, chitosan, daya simpan
PEMANFAATAN TEPUNG UMBI MINOR SEBAGAI ALTERNATIF STABILIZER ALAMI UNTUK MENINGKATKAN MUTU FISIK DAN INDERAWI ES KRIM BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus sp.) Yeni Sulastri; Rucitra Widyasari; Rini Nofrida; Mohammad Abbas Zaini; Zainuri .; Arif Nasrullah
Pro Food Vol. 4 No. 1 (2018): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.516 KB) | DOI: 10.29303/profood.v4i1.74

Abstract

The study aimed to analyze the effect of using some local tuber flour as alternative stabilizer on dragon fruit ice cream through physical and sensory quality. Tuber local utilizing was lombos (porang), meanwhile uwi, talas belitung, and CMC as a control. The research was conducted in three stages: 1) making of flours: lombos, porang, and talas belitung 2) making dragon fruit ice cream in addition of natural stabilizer of lombos flour, porang flour and talas belitung flour under various concentration levels at 0.1, 0.3 and 0.5% w / v and 3) determining of the best treatment from each natural stabilizer. The result showed that was red dragon fruit ice cream with 0.5% porang flour as stabilizer had similar effect to CMC as an ice cream stabilizer. The porang 0,5% treatment was overrun, 87,41% emulsion stability, melting time 95,45 minutes / 100 gram, 54,5 dPa.s viscosity, and 3.95 hedonic score (mildly like to like), 4.33 (like) hedonic texture and 4,53 (mildly gentle to soft) texture with scoring test.Keywords: ice cream, tuber, stabilizerABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari penggunaan beberapa tepung umbi lokal sebagai alternatif stabilizer pada es krim buah naga terhadap sifat fisik dan sensori. Umbi lokal yang digunakan adalah umbi lombos (porang), umbi uwi dan umbi talas belitung serta CMC sebagai kontrol. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu 1) pembuatan tepung talas belitung, pembuatan tepung umbi porang, pembuatan tepung umbi uwi, 2) pembuatan es krim buah naga dengan penambahan stabilizer alami berupa tepung umbi talas belitung, tepung umbi porang, tepung uwi pada berbagai tingkat konsentrasi yaitu 0.1, 0.3 dan 0.5 %b/v dan 3) penentuan perlakuan terbaik dari masing-masing penggunaan penstabil alami. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa es krim buah naga merah yaitu jenis penstabil porang dengan konsentrasi 0,5% dan mampu menyamai CMC sebagai penstabil es krim. Pada perlakuan porang 0,5% diperoleh overrun 68,50%, stabilitas emulsi 87,41 %, waktu leleh 97.7 menit/100 gram, viskositas 54.5 dPa s, skor hedonik rasa 3,95 (agak suka mengarah ke suka), hedonik tekstur 4,33 (suka), skoring tekstur 4,53 (agak lembut mengarah ke lembut).Kata kunci: es krim, umbi, stabilizer