Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PELATIHAN CARA PENGOLAHAN PANGAN YANG BAIK DAN PENGOLAHAN CHIP UMBI PORANG DI DESA GONDANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Nofrida, Rini; Zaini, Abas; Rahayu, Novia
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 3, No 1 (2021): Edisi Januari 2021
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v3i1.71

Abstract

Porang merupakan salah satu komoditas buah yang banyak ditanam masyarakat Kabupaten Lombok Utara (KLU) pasca gempa bumi tahun 2018. Selama ini petani menjual langsung umbi porangnya ke pengepul. Margin keuntungan yang didapatkan petani lebih kecil. Petani belum mengetahui cara pengolahan pangan yang baik dan cara mengolah umbi porang menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan margin keuntungan penjualan umbi porang bagi petani dan juga pencegahan penumpukan dan kerusakan umbi porang setelah panen adalah dengan cara melakukan pengolahan umbi porang menjadi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Salah satu roduk yang bisa di produksi sebagai alternatif pengolahan umbi porang adalah chip umbi porang. Prinsip pembuatan chip umbi porang sangat sederhana, yaitu dengan mencuci umbi porang hingga bersih dari getah, kemudian di slice dengan ketebalan 0.5 cm, kemudian dikeringkan. Teknologi yang sederhana dan proses yang relatif cepat dapat dengan mudah diadaptasi oleh petani. Chip umbi porang dirasa dapat menjadi solusi yang tepat karena selain meningkatkan umur simpan juga dapat memperluas pasar.
PEMBELAJARAN INTERAKTIF TENTANG PANGAN AMAN, BERGIZI DAN HALAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Zaini, M Abbas; Zainuri, Zainuri; Sulastri, Yeni; Widyasari, Rucitra; Nofrida, Rini
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 1, No 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v1i1.13

Abstract

Anak-anak siswa Sekolah Dasar (SD) banyak mengakses maupun mengkonsumsi jajanan yang tidak jarang kurang memenuhi persyaratan pangan yang berkualitas, bahkan kadang bisa termasuk dalam kategori makanan dan minuman yang kurang aman untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan pemahamam anak-anak tentang pangan yang aman, bergizi dan halal sangat rendah. Tujuan kegiatan ini meliputi 1) memberikan pemahaman dasar kepada siswa sekolah dasar bagaimana cara memproduksi pangan secara baik, 2) memperkenalkan kepada siswa sekolah dasar masalah keamanan pangan khususnya boraks dan formalin yang terkandung di makanan ringan disekitar sekolah, 3) Memberikan pengetahuan dasar mengenai pangan halal kepada siswa sekolah dasar, termasuk didalamnya pentingnya label halal pada kemasan pangan, dan 4) memotivasi siswa sekolah dasar untuk memulai gaya hidup yang sehat dimulai dengan cara pengolahan pangan yang baik dan halal. Metode pendekatan yang dikembangkan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah dengan menerapkan metode Roll Playing yakni metode pemberian materi dengan belajar sambil bermain sehingga tercipta suasana belajar yang ceria dan gembira. Kegiatan pengabdian untuk pembelajaran interaktif tentang pangan aman, bergizi dan halal yang telah dilakukan berjalan dengan lancar. Siswa SDIT Anak Sholeh 2 Mataram sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dan bersemangat untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini perlu dilakukan karena dibutuhkan oleh siswa maupun masyarakat sebagai informasi dalam memilih pangan yang aman dan halal sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit. Dalam jangka panjang, pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran interaktif ini diharapkan mampu menghasilkan generasi yang sehat, bergizi cukup dan peduli tentang keamanan dan kehalalan pangan yang dikosumsi. Selain itu, dilakukan juga uji boraks dan formalin pada sampel makanan. Hasil uji boraks dan formalin pada sampel bakso dan mie basah yang dibeli dipasaran menunjukkan bahwa mie basah positif mengandung boraks. Namun kedua sampel negatif mengandung formalin. 
PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN TOMAT MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMI DI DESA GUMANTAR KABUPATEN LOMBOK UTARA Widyasari, Rucitra; Sulastri, Yeni; Zainuri, Zainuri; Zaini, M. Abbas; Nofrida, Rini
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 1, No 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v1i1.14

Abstract

Manisan tomat kurma (tomakur) adalah satu solusi untuk meningkatkan harga tomat terutama pada saat panen raya, dengan teknologi yang sederhana dan peralatan yang mudah dan adanya dukungan pemerintah setempat diharapkan dapat mempercepat terwujudnya kemandirian pangan masyarakat terutama untuk meningkatkan kembali kehidupan ekonomi setelah bencana alam didaerah tersebut. Tomakur merupakan salah satu bentuk pengawetan produk pangan  yang bersifat semi basah sehingga memiliki  banyak keunggulan, selain bertekstur lunak dan plastis (mudah dibentuk), jenis pangan ini juga dapat langsung dikonsumsi tanpa dehidrasi dan dapat disimpan tanpa harus disterilisasi, pendinginan maupun pengeringan. Kondisi alam dan telah ditetapkannya desa Kayangan sebagai salah satu daerah tanggap bencana gempa bumi,maka produk ini sangat cocok diaplikasikan sebagai salah satu bentuk pangan darurat mengingat kandungan gula yang cukup tinggi sebagai sumber energi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan mengambil lokasi di DusunAmor-amor Desa Gumantar Kecamatan Kayangan dengan melibatkan ibu – ibu yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Tani. Peserta diberikan penyuluhan tentang cara pengolahan pangan yang baik dalam menunjang kualitas manisan tomat kurma yang dihasilkan, penyuluhan tentang cara pengemasan yang baik, pelatihan singkat manajemen usaha ,penentuan harga jual produk serta praktek pengolahan tomat menjadi manisan tomat kurma. Hasil kegiatan dinilai positif dengan proses yang berlangsung secara efektif. Hasil evaluasi ini juga menunjukkan bahwa kegiatan serupa ini perlu dilakukan kembali dilokasi yang sama dengan  memanfaatkan sumber-sumber lain dalam pembuatan manisan.
PENINGKATAN NILAI EKONOMI MELON MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN MELON UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA GUMANTAR KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Nofrida, Rini; Zainuri, Zainuri; Sulastri, Yeni; Widyasari, Rucitra; Zaini, Abas
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 1, No 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v1i1.9

Abstract

Desa Gumantar yang terletak di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara mempunyai potensi hasil pertanian hortikultura yang besar dengan beragam jenis komoditas pertanian, salah satunya adalah melon. Selama ini masyarakat menjual sebagian besar buah melonnya dalam bentuk buah melon segar sehingga hasil yang diperoleh relatif rendah. Buah melon mempunyai peluang diolah lebih lanjut menjadi produk olahan pangan yang dapat memberikan nilai tambah sehingga penerimaan petani atau masyarakat dari usaha pengembangan komoditas melon ini menjadi meningkat.  Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan pelatihan pengolahan buah melon menjadi produk olahan bermutu dan bernilai ekonomi. Kegiatan pelatihan tersebut telah dilakukan sebagai rangkaian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Kelompok masyarakat yang terdiri atas ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) diberikan pelatihan tentang cara pengolahan buah melon dengan menerapkan prinsip cara pengolahan yang baik dan benar dalam rangka menghasilkan produk olahan yang bermutu dan aman serta memenuhi syarat standar nasional untuk pangan. Selain itu materi tentang pengemasan dan perijinan serta peluang pasar produk melon juga diberikan pada saat pelatihan sebagai upaya untuk menghasilkan produk yang berdaya saing sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonomi melon.
PEMANFAATAN TEPUNG UMBI MINOR SEBAGAI ALTERNATIF STABILIZER ALAMI UNTUK MENINGKATKAN MUTU FISIK DAN INDERAWI ES KRIM BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus sp.) Yeni Sulastri; Rucitra Widyasari; Rini Nofrida; Mohammad Abbas Zaini; Zainuri .; Arif Nasrullah
Pro Food Vol. 4 No. 1 (2018): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.516 KB) | DOI: 10.29303/profood.v4i1.74

Abstract

The study aimed to analyze the effect of using some local tuber flour as alternative stabilizer on dragon fruit ice cream through physical and sensory quality. Tuber local utilizing was lombos (porang), meanwhile uwi, talas belitung, and CMC as a control. The research was conducted in three stages: 1) making of flours: lombos, porang, and talas belitung 2) making dragon fruit ice cream in addition of natural stabilizer of lombos flour, porang flour and talas belitung flour under various concentration levels at 0.1, 0.3 and 0.5% w / v and 3) determining of the best treatment from each natural stabilizer. The result showed that was red dragon fruit ice cream with 0.5% porang flour as stabilizer had similar effect to CMC as an ice cream stabilizer. The porang 0,5% treatment was overrun, 87,41% emulsion stability, melting time 95,45 minutes / 100 gram, 54,5 dPa.s viscosity, and 3.95 hedonic score (mildly like to like), 4.33 (like) hedonic texture and 4,53 (mildly gentle to soft) texture with scoring test.Keywords: ice cream, tuber, stabilizerABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari penggunaan beberapa tepung umbi lokal sebagai alternatif stabilizer pada es krim buah naga terhadap sifat fisik dan sensori. Umbi lokal yang digunakan adalah umbi lombos (porang), umbi uwi dan umbi talas belitung serta CMC sebagai kontrol. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu 1) pembuatan tepung talas belitung, pembuatan tepung umbi porang, pembuatan tepung umbi uwi, 2) pembuatan es krim buah naga dengan penambahan stabilizer alami berupa tepung umbi talas belitung, tepung umbi porang, tepung uwi pada berbagai tingkat konsentrasi yaitu 0.1, 0.3 dan 0.5 %b/v dan 3) penentuan perlakuan terbaik dari masing-masing penggunaan penstabil alami. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa es krim buah naga merah yaitu jenis penstabil porang dengan konsentrasi 0,5% dan mampu menyamai CMC sebagai penstabil es krim. Pada perlakuan porang 0,5% diperoleh overrun 68,50%, stabilitas emulsi 87,41 %, waktu leleh 97.7 menit/100 gram, viskositas 54.5 dPa s, skor hedonik rasa 3,95 (agak suka mengarah ke suka), hedonik tekstur 4,33 (suka), skoring tekstur 4,53 (agak lembut mengarah ke lembut).Kata kunci: es krim, umbi, stabilizer
Pemanfaatan Ekstrak Daun Erpa (Aerva sanguinolenta) untuk Label Cerdas Indikator Warna Endang Warsiki; Rini Nofrida; Indah Yuliasih
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 18 No. 1 (2013): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.536 KB)

Abstract

The color of natural dyes, as anthocyanins, is very easily changing as he temperature changes. The color change can be used as a color indicator to provide information about product deterioration due to its sensitivity toward temperature and light. This indicator is called smart label of color indicator. This film label can be made of chitosan and polyvinyl alcohol and extract of erpa (Aerva sanguinolenta) leaves. The extraction was done under various leaf:water ratios. The filming was done in 2 methods, i.e. (i) by mixing the extract into film solution and drying the film at 50 °C; and (ii) by brushing the extract on the film surface. The leaf extract had a pH of 5.09 and the total yield of 116.65 mg anthocyanin/100 g leaves. Filming of color indicator in mixing method and dried at 50 °C resulted a colorless film. Brushing method was the best method to produce smart label with quite stable property and 1 mL extract could be applied evenly per 40 cm2 film area. Thus, this film can be utilized as smart label with color indicator to detect the deterioration in temperature-sensitive products.
Transfer Teknologi Pengolahan Daging Bebek Siska Cicilia; Rini Nofrida
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v1i1.778

Abstract

Bebek merupakan salah satu jenis unggas yang banyak dipelihara dan dibudidayakan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Pemanfaatan daging bebek sudah banyak dilakukan menjadi beberapa produk olahan seperti lalapan dan geprek. Kedua produk tersebut sedang menjadi trend kuliner di masyarakat. Salah satu daerah yang masyarakatnya banyak menjadi peternak bebek adalah Desa Pengadang Praya Lombok Tengah. Kendala yang dihadapi adalah sebagian dari peternak belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah daging bebek sehingga mereka menjual daging bebek ke pedagang lalapan yang ada di Lombok Tengah hingga Mataram. Tujuan kegiatan pelatihan ini dapat memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah daging bebek menjadi produk lainnya. Kegiatan ini melibatkan peternak bebek dan ibu-ibu rumah tangga di desa tersebut dengan memberikan transfer teknologi jenis olahan daging bebek dilanjutkan dengan membuat olahan daging bebek tersebut. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi dan menunjukkan para peserta mendapat peningkatan pengetahuan tentang jenis-jenis olahan daging bebek dan cara pengolahan yang tepat.
A Puding Kedelai Porang Instan dengan fortifikasi tepung daun kelor Sebagai Pangan Fungsional Pencegah Stunting: Instant Porang Soy Puding with Fortification of Moringa Leaf Flour as a Functional Food to Prevent Stunting Rini Nofrida; Novia Rahayu; Zainuri Zainuri; Indra Kurniawan Saputra
Pro Food Vol. 9 No. 1 (2023): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan )
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v9i1.320

Abstract

Stunting adalah kondisi kronis kekurangan gizi yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Tepung daun kelor dapat ditambahkan kedalam makanan selingan seperti puding untuk meningkatkan nilai gizi puding. Puding dibuat dengan penambahan glukomanan porang dan tepung kedelai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor pada formulasi pembuatan bubuk puding kedelai porang instan sebagai bahan baku pembuatan puding kedelai porang terhadap tingkat kesukaan (hedonik) dan penilaian secara organoleptic skoring serta kandungan gizi dan % Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada formula terbaik berdasarkan uji organoleptik. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan penambahan tepung daun kelor, yaitu 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% dari jumlah tepung kedelai yang digunakan, emua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang terkumpul dianalisa menggunakan analisa keragaman dengan taraf 5%. Jika terjadi perbedaan nyata antar perlakuan diuji lanjut dengan menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil uji organoleptik skoring dan hedonik perlakuan terbaik adalah pada penambahan tepung daun kelor sebanyak 3% dengan kandungan nutrisi pada bubuk puding kedelai porang instan yaitu kadar air 6.7 %, protein 36.5%, dan kalsium 419,1 mg/100 g. Kandungan nutrisi pada puding kedelai porang adalah kadar air 87.4 %, protein 4.12 %, dan kalsium 33,03 mg/100 g, serta memenuhi 7.62 % kebutuhan kalsium dan 30,9 % kebutuhan protein harian anak usia 1-3 tahun dan 4.95% kebutuhan kalsium dan 24,72% kebutuhan protein harian anak usia 4-5 tahun.
Formulasi Penambahan Pati Jagung pada Kukis Mocaf (Modified Cassava Flour) Vegan dengan Fortifikasi Tepung Kelor Rini Nofrida; Nurul Aulia Shafira; Ahmad Alamsyah
Pro Food Vol. 10 No. 1 (2024): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v10i1.389

Abstract

This study aims to determine the effect of the addition of corn starch concentration on the characteristics of mocaf vegan cookies with Moringa flour fortification. This study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments in the form of the effect of adding corn starch, namely P0 (0%), P1 (15%), P2 (20%), P3 (25%), P4 (30%) which were repeated 3 times to obtain 15 experimental units. Parameters tested were moisture content, ash content, protein content, texture, organoleptic tests and then nutrient content and % Nutrition Adequacy Rate (RDA) in the best formula based on the Organoleptic tests. The analysis was carried out using analysis of variance at the 5% level using Co-Stat. There is a significant difference, a further test was carried out using the Honest Significant Difference (HSD) test. The results showed that the addition of corn starch had significantly different effects on moisture content, ash content, physical quality of texture, organoleptic texture (hedonic and scoring),  and had no significant effect on protein content on mocaf vegan cookies with moringa flour fortification. The higher the addition of corn starch causes a decrease in the water content and the resulting texture increases. The best treatment at P2 produced cookies with the best texture with a texture test result of 16.39 N; with a crunchy texture and organoleptically liked by panelists; with a water content of 2.4%, ash content of 1.75%, protein content of 2.85%.
Pelatihan Pembuatan Produk Permen Jelly Berbahan Dasar Pisang Di Desa Pakuan Made Gendis Putri Pertiwi; Ira Musfita Sari; Zainuri; Siska Cicilia; Qabul Dinanta Utama; Rini Nofrida; Moegiratul Amaro; Mutia Devi Ariyana; Setyaning Pawestri; Baiq Rien Handayani; Amuddin; Oki Saputra
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.7121

Abstract

Pakuan Village is one of the villages in Narmada Sub-district, West Lombok Regency where banana production is very abundant but has not been maximally utilized by the vilagers. Generally, bananas are only sold fresh or banana chips and banana sale. Bananas have the potential to become raw materials for various food products. The limited knowledge of the villagers regarding banana processing technology causes a lack of innovation in producing processed banana products. The purpose of this service activity is to increase villagers knowledge related to banana processing technology to support the strengthening of the capacity of MSMEs in Pakuan Village. This activity involved around 12 MSMEs groups. Activities were carried out in 3 stages, namely preliminary studies, socialization and training, and evaluation. The approach method used was a participatory approach. Through this activity, the villagers succeeded in increasing the knowledge and skills needed in processing bananas into jelly candy and fostering community interest in innovating to develop other food products made from bananas. The diversification of banana products can be one way to improve the economy and welfare of the community.