Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL SISWA Heri Cahyono; Arum Dwi Rahmawati; Lia Septy Nirawati
Nabla Dewantara Vol 3 No 1 (2018): Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tamansiswa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik, siswa dengan tingkat interaksi sosial tinggi, sedang, atau rendah pada materi pokok fungsi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified cluster random sampling, sehingga diperoleh siswa pada SMP Negeri 3 Ngrambe, SMP Negeri 2 Paron, dan SMP Negeri 2 Widodaren sebagai sampel penelitian sebanyak 90 siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes prestasi belajar dan angket interaksi sosial siswa. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi (anava) satu jalan sel tak sama. Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan saintifik pada siswa tingkat interaksi sosial tinggi memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan siswa tingkat interaksi sosial sedang dan rendah, serta prestasi belajar matematika siswa tingkat interaksi sosial sedang sama baiknya dibandingkan dengan siswa tingkat interaksi sosial rendah dalam memberikan prestasi belajar matematika pada materi pokok fungsi.
Efektivitas Model Pembelajaran Problem Open Ended dan Talking Stick Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Himpunan Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Heri Cahyono; Lia Septy Nirawati; Anugrah Salsabila
Jurnal Pendidikan Modern Vol 5 No 2 (2020): Edisi Januari
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v5i2.77

Abstract

Pendidikan di sekolah sekarang ini harus mendapat perhatian yang serius, karena sebagian besar nilai siswa masih perlu ditingkatkan. Masalah yang sering dihadapi siswa adalah kurangnya pemahaman pada materi pembelajaran. Problem Open Ended dan Talking Stick merupakan model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) manakah model pembelajaran yang lebih baik dengan model Problem Open Ended atau dengan Talking Stick terhadap prestasi belajar siswa pada materi himpunan, (2) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika siswa lebih baik antara siswa yang motivasinya tinggi, siswa yang motivasinya sedang, dan siswa yang motivasinya rendah pada pembelajaran matematika materi himpunan, (3) apakah ada interaksi antara model pembelajaran Problem Open Ended dan model Talking Stick dengan motivasi siswa tinggi, sedang, maupun rendah terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi himpunan. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan jenisnya adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dengan menggunakan metode tes dan metode dokumentasi. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes untuk memperoleh data prestasi belajar matematika dan angket untuk memperoleh data motivasi belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji anava dua jalan dengan sel tak sama. Hasil uji hipotesis dengan uji anava (α = 0,05) menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat (Fobs = 0,265 dan Fα = 4,076), (2) terdapat perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat (Fobs = 5,43 dan Fα = 3,22), (3) tidak ada interaksi antara baris dan kolom terhadap variabel terikat (Fobs = 0,39 dan Fα = 3,22). Kesimpulan dari hasi penelitian ini adalah (1) prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Open Ended tidak berbeda dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran Talking Stick pada pembelajaran matematika materi himpunan, (2) prestasi belajar matematika siswa yang motivasinya tinggi lebih baik dari pada siswa yang motivasinya sedang dan rendah, siswa yang motivasinya sedang sama baiknya dengan siswa yang motivasinya rendah pada pembelajaran matematika materi himpunan. (3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran Problem Open Ended dan Talking Stick dengan motivasi tinggi, sedang, maupun rendah terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi himpunan
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBASIS APLIKASI WINGEOM PADA MATERI BANGUN RUANG Heri Cahyono; Lia Septy Nirawati
Jurnal Humaniora Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Humaniora
Publisher : LPPM Press STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran explicit instruction yang dimodifikasi menggunakan aplikasi matematika wingeom lebih baik dibandingkan model pembelajaran explicit instruction tanpa modifikasi pada materi bangun ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan mengambil dua kelompok yang dijadikan sampel penelitian. Kelompok pertama diberikan model pembelajaran explicit instruction berbasis aplikasi wingeom, dan kelompok yang kedua diberikan model pembelajaran explicit instruction tanpa modifikasi. Penelitian ini dilakukan di MTs Darul Hikmah Ngompak Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dengan jumlah sampel 61 siswa, dengan pembagian 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan 31 siswa sebagai kelas kontrol. Pemilihan sekolah didasarkan pada jumlah kelas yang tersedia cukup banyak dan sarana prasarana yang memadai untuk pembelajaran. Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji-t dengan uji prasyarat uji nomalitas dan homogenitas pada kedua kelompok sampel. Soal yang diujikan untuk memperoleh nilai prestasi sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian ini adalah rata-rata kelas eksperimen 80,67 dan kelas kontrol 60,32. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji-t dan a= 5% diperoleh tobs = 1,187 dan ttabel = 1,645 sehingga DK= {t│t< -1,960 atau t>1,960}. Simpulan uji hipotesis adalah H0 ditolak maka prestasi belajar matematika dengan model pembelajaran explicit instruction dengan aplikasi wingeom lebih baik daripada model explicit instruction tanpa aplikasi wingeom. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran explicit instruction berbasis aplikasi wingeom memberikan prestasi belajar yang lebih baik dari pada model pembelajaran explicit instruction tanpa aplikasi wingeom pada materi bangun ruang.