Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kualitas pelayanan di Sekolah Tinggi XYZ masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan, misalnya masih terjadi antrean pendaftaran, pembayaran, lamanya pelayanan akademik, daya tampung parkir, ruang kuliah, akses perpustakaan, keamanan, dan lain-lain. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan Sekolah Tinggi XYZ terhadap kepuasan mahasiswa. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode integrasi Servqual, Kano dan Quality Function Deployment (QFD), dengan Teguh Aprianto; Abdul Fatah
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2064.59 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v10i2.4252.131-144

Abstract

The service quality at XYZ High School is still not in accordance as expected. There are still queues for registration, payments, length of academic service, parking capacity, lecture room, library access, security, and etc. This study is conducted to find out the service quality of XYZ high school towards the students' satisfaction. The methods used in this research are the integration method of Servqual, Kano and Quality Function Deployment (QFD), using 5 Servqual dimensions, those are Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy. The gap value of all service attributes provided is negative. It means that the service performance still can't fulfill the students' expectation. Based on the integration calculation of the Servqual, Kano and QFD methods, there are 16 of 31 service attributes need to be improved. The easy attribute in accessing information by online can become priority with the important level of 23.17 by constructing an online integrated information to become the priority technical response which is conducted for the improvement with the percentage of 21.04%.
Evaluation of the Mental Workload of PSIT Employees at SIT XYZ Institutions Teguh Aprianto; Agus Rahmat Hermawanto; Rimba Krisnha Sukma Dewi; Angling Sugiatna; Abdul Fatah
Sainteks: Jurnal Sain dan Teknik Vol 5 No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/sainteks.v5i1.539

Abstract

The results of the Subjective Self Rating Test (SSRT) questionnaire in the Information and Technology System Development section showed that workers experienced symptoms of severe head, fatigue, drowsiness, yawning, forgetfulness, awkwardness and stiffness. This indicates a problematic workload. This study aims to see the level of mental workload of each staff. The method in this study used NASA-TLX. Based on calculations, it was found that staff 4 has a mental workload score of 84.67 which means it is very high, staff 6 has a mental workload score of 27.33 with a low category, and for other staff has a high mental workload, which is a range of values from 66 to 74.67.
Desain Meja Dan Kursi Kerja Pengeleman Wallpaper Untuk Mengurangi Keluhan Kelelahan Muskuluskeletal Teguh Aprianto
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 7 No 1 (2019): SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v7i1.5

Abstract

Abstrak Pekerjaan pengeleman wallpaper dilakukan selama 8 jam per hari. Pekerja bekerja dengan kondisi kerja membungkuk dikarenakan tidak tersedianya sarana dan prasarana yang baik. Salah satu faktor keberhasilan pekerjaan adalah tersedianya sarana dan prasana yang baik. Apabila sarana dan prasarana kerja tidak memenuhi standar kerja yang baik maka akan menimbulkan keluhan muskuluskeletal, meningkatkan beban kerja dan menurunkan produktivitas kerja. Hasil wawancara dengan pekerja pengeleman wallpaper, diperoleh informasi bahwa pekerja sering mengalami keluhan kesakitan setelah bekerja. Keluhan rasa sakit disebabkan oleh sarana dan prasana kerja yang belum ergonomis. Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja yang berjumlah 2 orang atau 100% merasa sakit pada bahu kanan, punggung, pinggang, pergelangan tangan kiri, pergelangan tangan kanan, pergelangan kaki kirim pergelangan kaki kanan, kaki kiri dan kaki kanan., 1 orang atau 50% merasa sakit pada tangan kiri, tangan kanan, paha kiri dan kanan, betis kiri dan kanan. Maka itu perlu dilakukan perbaikan kerja yaitu dengan mendesain meja dan kursi kerja pengeleman wallpaper untuk mengurangi keluhan kelelahan muskuluskeletal. Dimensi desain meja mempunyai panjang 160,82 cm, lebar 58,33 cm, dan tinggi meja 57,76 cm. Dimensi desain kursi mempunyai tinggi sandaran 51,79 cm, lebar sandaran 51,6 cm, panjang tempat duduk 37,15 cm dan tinggi dudukan kursi 38,8 cm. Kata kunci : Ergonomi, Desain, Muskuluskeletal, Wallpaper Abstract The work of the wallpaper is done for 8 hours per day. Workers work with the working conditions of bending due to the unavailability of good facilities and infrastructures. One of the success factors of the job is the availability of good tools and infrastructure. If the facilities and infrastructures do not meet the good working standards it will pose muskuluskeletal complaints, increase the workload and reduce the productivity of the work. The results of interviews with wallpaper-glueing workers, obtained information that workers often experience pain complaints after work. Pain complaints are caused by an unergonomic means and work infrastructure. Based on the results of interviews with employees of 2 people or 100% feel pain on the right shoulder, back, waist, left wrist, right wrist, ankle send right ankle, left leg and right foot., 1 person Or 50% feel pain in left hand, right hand, left and right thighs, calf left and right. Then it is necessary to repair the work by designing the table and working chair of the wallpaper glueing to reduce the complaint of muskuluskeletal fatigue. The table design dimensions have a length of 160.82 cm, width of 58.33 cm, and a table height of 57.76 cm. The dimensions of the seat design have a backup height of 51.79 cm, width of rest 51.6 cm, seating length 37.15 cm and height seats 38.8 cm.. Keywords : Ergonomic, Design, Musculoskeletal, Wallpaper.
PERANCANGAN MEJA PENGELASAN ERGONOMIS Teguh Aprianto
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 10 No 1 (2022): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v10i1.65

Abstract

Salah satu tugas praktikan dalam melaksanakan proses pembelajarannya yaitu melaksanakan praktikum. Pengelasan sebagai bagian dari praktikum pada proses manufaktur. Pada umumnya aktivitas pengelasan dilakukan dengan posisi jongkok dan tubuh membungkuk kedepan tentu ini akan berdampak tidak baik pada kesehatan welder sendiri. Aktivitas ini akan mengurangi kenyamanan dan meningkatkan cidera dalam bekerja dan serta menurunkan produktitas kerja. Salah satu ilmu yang mengkaji mengenai kesehatan dan keselamatan kerja dalam pencapai produktivitas dan efisiensi yaitu Ergonomi. Bekerja dalam posisi jongkok dapat menimbulkan rasa nyeri pada lutut, betis, punggung dan leher. Jika dilakukan selama pengelasan dengan durasi waktu yang cukup lama dan berulang ulang akan menimbukkan kesakitan akibat kerja. Pelaksanaan praktikum dimulai dari pukul 08.00 sd 16.00 WIB. Pada posisi kerja diatas menunukan bahwa teridikasi adanya keluhan kelelahan otot yang ditimbulkan kerja dalam posisi stastis dan penekanan berat badan yang ditumpu pada kaki. Efek lainya dapat menimbulkan kram dan kesemutan jika dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang meja pengelan ergonomis yang dapat menurunkan cidera akibat postur kerja yang janggal dengan menggunakan pendekatan antropometri. Antropometri yang digunakan pada penelitian ini : Tinggi siku berdiri (Tsb); Lebar bahu (Lb); Jangkauan horisontal duduk (Jhd) dan Jangkauan horisontal berdiri (Jhb). Hasil penelitian diperoleh dimensi tinggi meja pengelasan 95,86 cm, panjang meja pengelasan 45,10 cm, lebar meja pengelasan 58,83 cm, dan tinggi tombol pengelasan mesin las 73,83 cm.
PENGUKURAN WAKTU STANDAR KERJA PADA STASIUN KERJA POTONG MATERIAL PADA PERUSAHAAN KT MENGGUNAKAN METODE SNAPBACK Teguh Aprianto
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 11 No 1 (2023): SISTEMIK : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v11i1.84

Abstract

Perusahaan KT merupakan sebuah perusahan yang bergerak di bidang kerajinan tangan. Produksi beragam tas dan kotak yang terbuat dari anyaman pandan dan enceng gondok. Target produksi 1200 produksi per bulan. Keberlanjutan perusahaan jasa atau industri sangat bergantung pada tenaga kerjanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi bisnis dapat menempatkan prioritas tinggi pada keadaan dan kemampuan karyawannya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bisnis. Setiap orang memiliki kapasitas unik untuk melaksanakan pekerjaan yang ada. Perencanaan dan penjadwalan proses produksi melalui perhitungan waktu standar sangat terkait dengan peningkatan kualitas, kinerja, dan produktivitas karena waktu standar dapat dicapai oleh operator untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan jadwal dan kualitas yang telah ditetapkan. Permintaan yang semakin meningkat permasalahanpun timbul, diantaranya perusahaan tidak dapat menyelesaikan target permintaan, tidak mengetahui secara pasti seberapa besar kemampuan atau kapasitas produksi yang mereka miliki, tidak mengetahui secara tepat berapa waktu yang diperlukanntuk pembuatan satu produk dari awal sampai akhir, dan tidak terdapat standar waktu tetap operator untuk menyelesaikan satu buah produk. Penelitian ini dilakukan pada stasiun kerja potong material. Metode penelitian menggunakan metode snap back. Hasil penelitian pada stasiun kerja potong pada perusahaan KT diperoleh performance rating sebesar 1,17, kelonggaran pada stasiun kerja potong 24,27% yang terdiri dari kebutuhan pribadi sebesar 8,42%, fatigue sebesar 3,5%, dan keterlambatan 12,35%. Waktu normal stasiun kerja potong sebesar 6,23 menit dan waktu standar 8,27 menit.