Articles
Peranan Tes Hasil Belajar Dalam Meningkatkan Motivasi Peserta Didik dalam Belajar Agama
Yudha Nata Saputra
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 1, No 1 (2020): June
Publisher : Cipanas Theological Seminary
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (393.131 KB)
|
DOI: 10.47900/nptrs.v1i1.1
Pendidikan agama memegang peranan penting dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia sehingga pelajaran agama menjadi wajib untuk diajarkan dalam setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan di Indonesia. Meskipun penting, namun kualitas pendidikan agama di Indonesia belum optimal, hal ini ditandai dengan masih rendahnya motivasi belajar peserta didik dalam belajar agama. Sementara itu, tes hasil belajar memegang peranan yang penting dalam memperoleh gambaran tentang kualitas pendidikan. Tujuan penulisan artikel ini dimaksudkan untuk mengkaji hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan sebuah tes hasil belajar yang baik, mengetahui bagaimana tes hasil belajar dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar agama. Tes hasil belajar yang dilaksanakan penting untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar agama yang akan berdampak terhadap mutu pendidikan di Indonesia. Hasil kajian, menunjukkan bahwa tes hasil belajar akan memberikan manfaat jika dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan tes. Kemudian tes hasil belajar yang dilaksanakan secara teratur akan dapat memotivasi peserta didik dalam belajar agama dengan menyediakan tujuan-tujuan belajar jangka pendek untuk peserta didik. Religious education plays an important role in the national education system in Indonesia so that religious education becomes compulsory to be taught in all types, lines and levels of education in Indonesia. Even though it is important, the quality of religious education in Indonesia is not yet optimal, this is indicated by the still low motivation of students to learn in studying religion. Meanwhile, learning outcomes tess play an important role in obtaining a picture of the quality of education. The purpose of writing this article is intended to examine the things that need to be considered in preparing a good learning achievement tes, knowing how the learning achievement tes can increase student motivation in religious learning. The learning achievement tes carried out is important to increase student motivation in studying religion which will have an impact on the quality of education in Indonesia. The results of the study, showed that learning outcomes tess will provide benefits if done by paying attention to the principles of tes preparation. Then a tes of learning outcomes carried out regularly will be able to motivate students in religious learning by providing short-term learning goals for students.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Mutu Tes Hasil Belajar Buatan Dosen
Yudha Nata Saputra
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 8 No 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (319.138 KB)
|
DOI: 10.53627/jam.v8i2.4450
The purpose of this study is to analyze student opinions on the quality of learning outcomes tests made by lecturers. This research is a survey research conducted on 83 students. The criteria for the quality of the learning outcomes tests examined in this study include the compatibility of the tests with the instructional objectives that have been set, the representation of material / learning outcomes in the learning outcomes test prepared by the lecturer, the congruence of the test items with the measured learning outcomes, the suitability of the purpose of using the learning outcomes test, the lectures’ ability in making a reliable test and interpreting it to create student activities for learning. The results of the study showed that the quality of the learning outcomes tests made by lecturers obtained an average score of 79.93 which was still included in the medium category. Among the six quality criteria studied, the learning outcomes test criteria made by the lecturer according to their intended use obtained the highest percentage (27.7%), while the item suitability criteria with the learning outcomes test to be measured obtained the lowest percentage (4.8%). Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menganalisa pendapat mahasiswa terhadap mutu tes hasil belajar yang dibuat oleh dosen. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan kepada 83 mahasiswa. Kriteria mutu tes hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini, meliputi kesesuaian tes hasil belajar yang dibuat dengan tujuan instruksional yang telah ditetapkan, keterwakilan materi/hasil belajar dalam tes hasil belajar yang disusun dosen, kesesuaian item-item tes hasil belajar dengan hasil belajar yang hendak diukur, kesesuaian tujuan penggunaan tes hasil belajar, kemampuan dosen dalam membuat tes hasil belajar yang reliabel dan menafsirkannya, kemampuan tes hasil belajar yang dibuat untuk membuat aktivitas mahasiswa untuk belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu tes hasil belajar yang dibuat dosen memperoleh skor rata-rata 79.93 yang masih termasuk dalam kategori sedang. Di antara ke enam kriteria mutu yang diteliti, kriteria tes hasil belajar yang dibuat dosen sesuai dengan tujuan penggunaannya memperoleh presentase tertinggi (27.7%), sementara kriteria kesesuaian item dengan tes hasil belajar yang hendak diukur memperoleh presentase terendah (4.8%).
Pendidikan Teologi dalam Perspektif Kebijakan Pendidikan Developmentalisme di indonesia
Yudha Nata Saputra
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 6 No 2 (2017): Januari-Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Development in all fields requires a more educated society. Developmentalisme education policy answers the needs of development. How is the link between philosophy, educational theory and educational policy developmentalisme? How well developmentalisme educational practice that has been practiced in the educational environment in Indonesia? The study results showed that neopositivisme educational philosophy and theory of humanism education is the basis for education policy developmentalisme. In the practice of education, educational policy developmentalisme focused on efforts to explore the potential of students, technology-based approach to information and communication is an important tool in the practice of education. In the context of education policy developmentalisme, theological education in Indonesia comes with mission of theology.
Kerja dan Tujuannya dalam Perspektif Alkitab
Yudha Nata Saputra
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 7 No 1 (2017): Juli-Desember 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Manusia menghabiskan sepertiga hidupnya untuk bekerja, namun kerap manusia memaknai pekerjaannya secara tidak tepat, tidak terkecuali orang Kristen.Akibatnya produktivitas manusia dalam bekerja terhambat.Melalui penggalian terhadap Alkitab, diharapkan ditemukan sikap yang tepat bagi manusia untuk melihat pekerjaannya, sehingga manusia bisa memaknai pekerjannya secara positif dan produktif. Hasil kajian Alkitab menunjukkan bahwa bekerja adalah aktivitas yang melekat kepada manusia secara hakiki sebagai suatu ciptaan di mana Allah, sang pencipta juga digambarkan sebagai sosok yang bekerja. Sementara dalam hal tujuan bekerja terdapat tiga aspek yang muncul sebagai akibat aktivitas kerja, yaitu: aspek diri, sesama dan Tuhan yang secara inheren ada didalamnya.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Mutu Tes Hasil Belajar Buatan Dosen
Yudha Nata Saputra
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 8 No 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53627/jam.v8i2.4450
The purpose of this study is to analyze student opinions on the quality of learning outcomes tests made by lecturers. This research is a survey research conducted on 83 students. The criteria for the quality of the learning outcomes tests examined in this study include the compatibility of the tests with the instructional objectives that have been set, the representation of material / learning outcomes in the learning outcomes test prepared by the lecturer, the congruence of the test items with the measured learning outcomes, the suitability of the purpose of using the learning outcomes test, the lectures’ ability in making a reliable test and interpreting it to create student activities for learning. The results of the study showed that the quality of the learning outcomes tests made by lecturers obtained an average score of 79.93 which was still included in the medium category. Among the six quality criteria studied, the learning outcomes test criteria made by the lecturer according to their intended use obtained the highest percentage (27.7%), while the item suitability criteria with the learning outcomes test to be measured obtained the lowest percentage (4.8%). Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menganalisa pendapat mahasiswa terhadap mutu tes hasil belajar yang dibuat oleh dosen. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan kepada 83 mahasiswa. Kriteria mutu tes hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini, meliputi kesesuaian tes hasil belajar yang dibuat dengan tujuan instruksional yang telah ditetapkan, keterwakilan materi/hasil belajar dalam tes hasil belajar yang disusun dosen, kesesuaian item-item tes hasil belajar dengan hasil belajar yang hendak diukur, kesesuaian tujuan penggunaan tes hasil belajar, kemampuan dosen dalam membuat tes hasil belajar yang reliabel dan menafsirkannya, kemampuan tes hasil belajar yang dibuat untuk membuat aktivitas mahasiswa untuk belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu tes hasil belajar yang dibuat dosen memperoleh skor rata-rata 79.93 yang masih termasuk dalam kategori sedang. Di antara ke enam kriteria mutu yang diteliti, kriteria tes hasil belajar yang dibuat dosen sesuai dengan tujuan penggunaannya memperoleh presentase tertinggi (27.7%), sementara kriteria kesesuaian item dengan tes hasil belajar yang hendak diukur memperoleh presentase terendah (4.8%).
Pengetahuan Remaja tentang Seks di Gereja Kristen Pemancar Injil (GKPI) Jemaat Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara
Yuda Nata Saputra;
Sri Ayu
DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): Pendidikan Agama Kristen
Publisher : DIDASKALIA : Jurnal Pendidikan Agama Kristen
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK Banyaknya remaja yang telah melakukan hubungan suami/istri di Gereja Kristen Pemancar Injil (GKPI) Jemaat Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara telah menyebabkan semakin meningkatnya kasus kehamilan di luar nikah pada remaja di sana. Kurangnya informasi tentang sex, menjadi salah satu penyebab banyak remaja melakukan hubungan sex di luar nikah.Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang tingkat pengetahuan sex remaja di Gereja Kristen Pemancar Injil (GKPI) Jemaat Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah anak-anak remaja Gereja Kristen Pemancar Injil (GKPI) Jemaat Binuang, Nunukan Kalimantan Utara yang berjumlah 60 orang anak remaja yang berusia 11-20 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan anak-anak remaja di Gereja Kristen Pemancar Injil (GKPI) Jemaat Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara tentang seks mayoritas dalam kategori sedang sebanyak 39 responden (65,0%).
Pengaruh Penggunaan Metode Ceramah dan Media Slide Presentasi terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
Yudha Nata Saputra;
Yuspita Sari Dewi Mendrofa
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 5 No 1 (2021): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37368/ja.v5i1.158
Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisa pengaruh variabel penggunaan metode ceramah dan media slide presentasi terhadap motivasi belajar mahasiswa baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan analisa regresi linier sederhana dan analisa regresi linier ganda. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel penggunaan metode ceramah (X1) terhadap variabel motivasi belajar mahasiswa (Y) sebesar 21.25% dengan koefisien korelasi sebesar 0.46 yang menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup, artinya dengan semakin baik penggunaan metode ceramah maka motivasi belajar siswa akan semakin tinggi. Terdapat pengaruh variabel penggunaan media slide presentasi (X2) terhadap motivasi belajar mahasiswa (Y) sebesar 17.72% dengan koefisien korelasi sebesar 0.42 yang menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup, artinya dengan semakin baik penggunaan media slide presentasi maka motivasi belajar siswa akan semakin tinggi. Terdapat pengaruh simultan yang signifikan variabel penggunaan metode ceramah (X1), penggunaan media slide presentasi (X2) terhadap variabel motivasi belajar mahasiswa (Y) sebesar 27.82% artinya dengan semakin baiknya penggunaan metode ceramah, media slide presentasi maka motivasi belajar mahasiswa akan semakin tinggi.
Mini Review: The Competencies of Christian Religious Teacher
Yudha Nata Saputra
PASCA : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 18 No 1 (2022): PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46494/psc.v18i1.185
The purpose of this study was to obtain information about the competence of Christian religious education teachers and factors related to the competence of PAK teachers by using the systematic literature review method. The results of the study found that the competence of PAK teachers was above the average but their professional competence was still below the average. There are a number of factors related to the competence of PAK teachers, namely Student Learning Behavior with Problems, Self-Identity as a servant of God, Student Learning Motivation, Student Creativity, Student Learning Achievement, and Commitment. When viewed from the magnitude of the correlation coefficient with the PAK Teacher Competency Variable, sequentially, the Student Learning Achievement Variable has a correlation coefficient of 0.794, the Self Identity Variable as a Servant of God is 0.715, the Student Motivation Variable is 0.611, and the Commitment Variable is 0.259. Then when viewed from the magnitude of the influence given, the competence of the PAK teacher has an influence in overcoming problematic student learning behavior by 64.9%, on student learning motivation by 37.3% and on student learning creativity by 20.01%.
Dampak Perkuliahan Daring terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Teologi Sekolah Tinggi Teologi Cipanas
Yudha Nata Saputra
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 9 No 2 (2021): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36052/andragogi.v9i2.241
[THE IMPACT OF ONLINE LECTURES ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THEOLOGY STUDENTS AT THE CIPANAS THEOLOGICAL COLLEGE] The Covid-19 pandemic has "forced", the education sector is no exception for religious higher education, such as STT to change face-to-face lectures into online lectures. There are many obstacles faced by universities in carrying out online lectures, such as the lack of absorption of lecture material delivered by lecturers, poor internet connections, difficulty adapting to online lectures. Generating worry will have an impact on decreasing student achievement. Several studies on the impact of online lectures on student achievement have been carried out by several universities, but for religious universities, it is still very rare, so it is necessary to immediately conduct research related to the impact of online lectures on student achievement in religious universities. The purpose of this study is to analyze the impact of online lectures on student achievement in theological colleges. The research method used in this research, namely the experimental method, by comparing the average student achievement before online learning and after online learning. The results showed that there was a significant difference in the average student achievement before online learning and after online learning, where student learning achievement after online learning was higher than before online learning.
Pengembangan Kurikulum Kewirausahaan di Sekolah Menengah Pertama
Yudha Nata Saputra
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 5 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24832/jpnk.v17i5.52
The purpose of writing of this article is to analysis of entrepreneurship in junior high school curriculum development related to the definition of entrepreneurship curriculum, the foundation of entrepreneurship curriculum design, curriculum development in entrepreneurship and entrepreneurial values contained in the curriculum of entrepreneurship. Developing entrepreneurship curriculum into something that is important in order to reduce unemployment in the country and improve people’s welfare. Junior high school is a strategic place for the development of entrepreneurship curriculum because at this developmental stage, students already have the ability to think is so very full of potential for them to absorb and apply the values of entrepreneurship in their learning experience. ABSTRAKTujuan penulisan artikel ini dimaksudkan untuk mengkaji pengembangan kurikulum kewirausahaan di SMP yang berkaitan dengan definisi kurikulum kewirausahaan, landasan penyusunan kurikulum kewirausahaan, desain pengembangan kurikulum kewirausahaan dan nilai-nilai kewirausahaan yang dimuat dalam kurikulum kewirausahaan. Pengembangan kurikulum kewirausahaan menjadi sesuatu yang penting dalam rangka mengurangi pengangguran di negeri dan meningkatkan kemakmuran rakyat. Tingkat SMP merupakan tempat yang strategis untuk pengembangan kurikulum kewirausahaan karena pada tahap perkembangan ini, siswa sudah memiliki kemampuan berpikir yang lengkap sehingga amat potensial untuk mereka bisa menyerap dan menerapkan nilai-nilai kewirausahaan dalam pengalaman belajar mereka.