This Author published in this journals
All Journal Biotropika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Etnobotani Tradisi Syariat di Kampung Adat Urug, Desa Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor Izzuddin, Muhammad Qais; Azrianingsih, Rodliyati
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.179 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses tradisi syariat dan pemanfaatan tumbuhan terkait tradisi syariat. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2013 sampai Mei 2014. Metode etnobotani yang digunakan yaitu metode survei, dibagi menjadi wawancara (semiterstruktur) dan observasi. Penentuan responden menggunakan snowball sampling dengan informan kunci Kepala Adat Urug Pusat dan Tengah. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung kegiatan syariat di rumah Kepala Adat Urug. Data disampaikan secara kualitatif dalam bentuk deskripsi. Kegiatan syariat menggunakan media khusus berupa panglay (Zingiber cassumunar Roxb.) atau air putih. Kegiatan ini diawali dengan peminta doa menyampaikan maksud/tujuan kepada Kepala Adat. Kepala Adat memanjatkan doa kepada Allah SWT berdasarkan tujuan peminta doa menggunakan media panglay atau air putih, kemudian diakhiri dengan mendekatkan media tersebut ke kepala dan dua sisi dada beliau, dan meludahinya. Setelah itu, Kepala Adat menjelaskan tata cara penggunaan dan penyimpanan media tersebut berdasarkan tata cara Kampung Adat Urug. Penggunaan media panglay dengan cara dihisap sebelum dan sesudah melakukan tujuan. Penggunaan media air putih dengan cara diminum sebelum melakukan tujuan. Penggunaan rimpang panglay untuk syariat akan mempengaruhi kesehatan seperti antiinflamasi (antiradang), analgesik dan chondroprotektif. Tradisi syariat secara aspek konservasi menjaga eksistensi panglay melalui penanaman tumbuhan tersebut di pekarangan warga. Kata kunci: air, Allah SWT, kesehatan, kristal, panglay.
The utilization of Noni Fruit (Morinda citrifolia L) As the Ice Cream ingredient Juhari, Anita; Azrianingsih, Rodliyati; Leksono, Amin Setyo
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.832 KB) | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2017.005.03.3

Abstract

Abstract The objectives of this research were to determine of the society perception on the use of noni fruit and ice cream, technique to produce ice cream on processed products of noni, to know the content of the nutritional value of noni ice cream, as well as society prospects and perception toward noni ice cream products. The method of this research used a questionnaire survey involving semi structure direct interviews, marketing and beneficial calculation of noni ice cream products. The data were presented in graphical form followed by feasibility analysis. After the survey, 81% of respondents liked and interested in consuming ice cream noni products. Noni fruit mixture was added into the ice cream processed analyses showed that noni ice cream product healthier and have a high nutrient. Fat content of noni ice cream at 6.54 % and lower than the SII standard of 8 %, which indicated that the noni ice cream was low fat. Noni ice cream contain 36,89 mg/100g of vitamin C. most respondents favored  texture of noni ice cream at 69.9 %  and taste of noni ice cream at 54.50 % while products the ice cream by mixing 15% respectively noni fruit texture. Noni ice cream selling during one month resulted profits at 42.200 IDR. Analysis of feasibility noni ice cream was at 1.27 (> 1) which indicated that the business of ice cream noni products was feasible to be continued and carried out the development of the product. Keywords: business, ice cream, marketing, noni, processing  
Peta dan Pola Persebaran Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Pada Beberapa Area di Kabupaten Jember Sari, Ratna Wulan; Azrianingsih, Rodliyati; Rahardi, Brian
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.646 KB)

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang mengandung glukomanan. Di Jepang, tepung umbi Porang sudah dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri. Di Indonesia sendiri selain masyarakatnya yang belum mengerti cara memanfaatkan porang, mereka juga belum mengerti lokasi keberadaan porang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta persebaran Porang serta untuk mengetahui pola persebarannya di Kabupaten Jember. Penelitian awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai keberadaan tanaman Porang. Lokasi koordinat porang yang ditemukan ditandai dengan GPS. Lokasi koordinat Porang yang telah didapatkan ditampilkan dalam bentuk peta persebaran menggunakan program Quantum GIS 1.7.4. Pola persebaran Porang dianalisis menggunakan Indeks Morisita. Porang di Kabupaten Jember terbagi menjadi dua jenis yaitu Porang yang tumbuh liar dan Porang budidaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Porang budidaya memiliki pola persebaran seragam dan random, sedangkan Porang yang tumbuh liar memiliki pola persebaran mengelompok dan random. Pada umumnya Porang yang ditanam dapat membentuk pola persebaran yang seragam, mengelompok maupun random, ini dikarenakan adanya campur tangan dari penanamnya. Sedangkan Porang yang tumbuh liar akan membentuk pola persebaran mengelompok maupun random, hal ini disebabkan Porang tumbuh secara alami. Kata kunci: Porang, Pemetaan, pola persebaran, Kabupaten Jember
Peta Persebaran Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Berdasarkan Topografi Wilayah di Malang Raya Alifianto, Faldy; Azrianingsih, Rodliyati; Rahardi, Brian
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.071 KB)

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan salah satu tumbuhan lokal Indonesia yang banyak tersebar di Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan porang di wilayah Malang Raya dan mengonstruksi peta persebaran porang berdasarkan topografi wilayah. Metode penelitian terdiri dari kegiatan eksplorasi porang dan pembuatan peta persebarannya. Eksplorasi dilakukan di Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Porang yang ditemukan dicatat koordinat lokasi dan kelimpahannya, kemudian dibuat peta persebaran porang dengan menggunakan software Quantum GIS. Berdasarkan hasil eksplorasi di Malang Raya, porang ditemukan di 12 lokasi dan tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Malang. Porang yang ditemukan berupa porang liar (9 lokasi) dan porang budidaya (3 lokasi).  Satu lokasi populasi porang dapat memiliki plot (1x1 meter) berjumlah 2 – 111 plot dan setiap plot dapat ditemukan 1 – 24 individu porang. Berdasarkan topografi wilayah, setiap lokasi memiliki ketinggian bervariasi antara 34 – 931 meter di atas permukaan laut. Kemiringan lokasi antara 6° - 30,75° dan terklasifikasi dalam area agak miring hingga curam (kelas C - F). Namun porang banyak ditemukan di daerah lereng miring (kelas D). Di Malang Raya, porang umumnya tumbuh di bawah tegakan bambu dan jati. Peta persebaran porang di Malang Raya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi tersedianya informasi lokasi dan kondisi keberadaan porang di suatu wilayah di Pulau Jawa.   Kata kunci: Malang Raya, pemetaan, porang, topografi
Etnobotani Jamu Gendong Berdasarkan Persepsi Produsen Jamu Gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang Wulandari, Rahmy Ayu; Azrianingsih, Rodliyati
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.807 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)  jenis ramuan jamu gendong yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat serta khasiatnya, (2) jenis-jenis tanaman yang digunakan dalam pembuatan jamu gendong, serta (3) profil dan persepsi konsumen jamu gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu dengan wawancara semi terstruktur pada 30 produsen jamu gendong dan seorang tokoh masyarakat sebagai key informant. Terdapat 10 jenis ramuan jamu gendong di Desa Karangrejo yaitu, Beras kencur, Kunyit asam, Sinom, Cabe puyang, Pahitan, Kunci suruh, Kudu laos, Uyup-uyup/Gejahan, Temulawak, dan Sari rapet. Terdapat 22 spesies tanaman yang digunakan sebagai bahan jamu gendong yang diklasifikasikan dalam 14 familia. Masyarakat tetap gemar mengonsumsi jamu gendong, baik dari anak-anak sampai orang tua, karena jamu gendong masih dipercaya khasiatnya dan aman dikonsumsi. Oleh sebab itu, kebudayaan minum jamu tetap dilestarikan dalam rangka untuk melestarikan warisan budaya dan keragaman hayati lokal.   Kata Kunci : Etnobotani, Etnofarmakologi, Malang, Obat Herbal, Tanaman Obat  
The utilization of Noni Fruit (Morinda citrifolia L) As the Ice Cream ingredient Anita Juhari; Rodliyati Azrianingsih; Amin Setyo Leksono
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2017.005.03.3

Abstract

Abstract The objectives of this research were to determine of the society perception on the use of noni fruit and ice cream, technique to produce ice cream on processed products of noni, to know the content of the nutritional value of noni ice cream, as well as society prospects and perception toward noni ice cream products. The method of this research used a questionnaire survey involving semi structure direct interviews, marketing and beneficial calculation of noni ice cream products. The data were presented in graphical form followed by feasibility analysis. After the survey, 81% of respondents liked and interested in consuming ice cream noni products. Noni fruit mixture was added into the ice cream processed analyses showed that noni ice cream product healthier and have a high nutrient. Fat content of noni ice cream at 6.54 % and lower than the SII standard of 8 %, which indicated that the noni ice cream was low fat. Noni ice cream contain 36,89 mg/100g of vitamin C. most respondents favored  texture of noni ice cream at 69.9 %  and taste of noni ice cream at 54.50 % while products the ice cream by mixing 15% respectively noni fruit texture. Noni ice cream selling during one month resulted profits at 42.200 IDR. Analysis of feasibility noni ice cream was at 1.27 (> 1) which indicated that the business of ice cream noni products was feasible to be continued and carried out the development of the product. Keywords: business, ice cream, marketing, noni, processing  
Etnobotani Jamu Gendong Berdasarkan Persepsi Produsen Jamu Gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang Rahmy Ayu Wulandari; Rodliyati Azrianingsih
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)  jenis ramuan jamu gendong yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat serta khasiatnya, (2) jenis-jenis tanaman yang digunakan dalam pembuatan jamu gendong, serta (3) profil dan persepsi konsumen jamu gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu dengan wawancara semi terstruktur pada 30 produsen jamu gendong dan seorang tokoh masyarakat sebagai key informant. Terdapat 10 jenis ramuan jamu gendong di Desa Karangrejo yaitu, Beras kencur, Kunyit asam, Sinom, Cabe puyang, Pahitan, Kunci suruh, Kudu laos, Uyup-uyup/Gejahan, Temulawak, dan Sari rapet. Terdapat 22 spesies tanaman yang digunakan sebagai bahan jamu gendong yang diklasifikasikan dalam 14 familia. Masyarakat tetap gemar mengonsumsi jamu gendong, baik dari anak-anak sampai orang tua, karena jamu gendong masih dipercaya khasiatnya dan aman dikonsumsi. Oleh sebab itu, kebudayaan minum jamu tetap dilestarikan dalam rangka untuk melestarikan warisan budaya dan keragaman hayati lokal.   Kata Kunci : Etnobotani, Etnofarmakologi, Malang, Obat Herbal, Tanaman Obat  
Etnobotani Tradisi Syariat di Kampung Adat Urug, Desa Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor Muhammad Qais Izzuddin; Rodliyati Azrianingsih
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses tradisi syariat dan pemanfaatan tumbuhan terkait tradisi syariat. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2013 sampai Mei 2014. Metode etnobotani yang digunakan yaitu metode survei, dibagi menjadi wawancara (semiterstruktur) dan observasi. Penentuan responden menggunakan snowball sampling dengan informan kunci Kepala Adat Urug Pusat dan Tengah. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung kegiatan syariat di rumah Kepala Adat Urug. Data disampaikan secara kualitatif dalam bentuk deskripsi. Kegiatan syariat menggunakan media khusus berupa panglay (Zingiber cassumunar Roxb.) atau air putih. Kegiatan ini diawali dengan peminta doa menyampaikan maksud/tujuan kepada Kepala Adat. Kepala Adat memanjatkan doa kepada Allah SWT berdasarkan tujuan peminta doa menggunakan media panglay atau air putih, kemudian diakhiri dengan mendekatkan media tersebut ke kepala dan dua sisi dada beliau, dan meludahinya. Setelah itu, Kepala Adat menjelaskan tata cara penggunaan dan penyimpanan media tersebut berdasarkan tata cara Kampung Adat Urug. Penggunaan media panglay dengan cara dihisap sebelum dan sesudah melakukan tujuan. Penggunaan media air putih dengan cara diminum sebelum melakukan tujuan. Penggunaan rimpang panglay untuk syariat akan mempengaruhi kesehatan seperti antiinflamasi (antiradang), analgesik dan chondroprotektif. Tradisi syariat secara aspek konservasi menjaga eksistensi panglay melalui penanaman tumbuhan tersebut di pekarangan warga. Kata kunci: air, Allah SWT, kesehatan, kristal, panglay.
Peta Persebaran Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Berdasarkan Topografi Wilayah di Malang Raya Faldy Alifianto; Rodliyati Azrianingsih; Brian Rahardi
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan salah satu tumbuhan lokal Indonesia yang banyak tersebar di Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan porang di wilayah Malang Raya dan mengonstruksi peta persebaran porang berdasarkan topografi wilayah. Metode penelitian terdiri dari kegiatan eksplorasi porang dan pembuatan peta persebarannya. Eksplorasi dilakukan di Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Porang yang ditemukan dicatat koordinat lokasi dan kelimpahannya, kemudian dibuat peta persebaran porang dengan menggunakan software Quantum GIS. Berdasarkan hasil eksplorasi di Malang Raya, porang ditemukan di 12 lokasi dan tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Malang. Porang yang ditemukan berupa porang liar (9 lokasi) dan porang budidaya (3 lokasi).  Satu lokasi populasi porang dapat memiliki plot (1x1 meter) berjumlah 2 – 111 plot dan setiap plot dapat ditemukan 1 – 24 individu porang. Berdasarkan topografi wilayah, setiap lokasi memiliki ketinggian bervariasi antara 34 – 931 meter di atas permukaan laut. Kemiringan lokasi antara 6° - 30,75° dan terklasifikasi dalam area agak miring hingga curam (kelas C - F). Namun porang banyak ditemukan di daerah lereng miring (kelas D). Di Malang Raya, porang umumnya tumbuh di bawah tegakan bambu dan jati. Peta persebaran porang di Malang Raya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi tersedianya informasi lokasi dan kondisi keberadaan porang di suatu wilayah di Pulau Jawa.   Kata kunci: Malang Raya, pemetaan, porang, topografi
Peta dan Pola Persebaran Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Pada Beberapa Area di Kabupaten Jember Ratna Wulan Sari; Rodliyati Azrianingsih; Brian Rahardi
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan jenis tanaman umbi-umbian yang mengandung glukomanan. Di Jepang, tepung umbi Porang sudah dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri. Di Indonesia sendiri selain masyarakatnya yang belum mengerti cara memanfaatkan porang, mereka juga belum mengerti lokasi keberadaan porang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta persebaran Porang serta untuk mengetahui pola persebarannya di Kabupaten Jember. Penelitian awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai keberadaan tanaman Porang. Lokasi koordinat porang yang ditemukan ditandai dengan GPS. Lokasi koordinat Porang yang telah didapatkan ditampilkan dalam bentuk peta persebaran menggunakan program Quantum GIS 1.7.4. Pola persebaran Porang dianalisis menggunakan Indeks Morisita. Porang di Kabupaten Jember terbagi menjadi dua jenis yaitu Porang yang tumbuh liar dan Porang budidaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Porang budidaya memiliki pola persebaran seragam dan random, sedangkan Porang yang tumbuh liar memiliki pola persebaran mengelompok dan random. Pada umumnya Porang yang ditanam dapat membentuk pola persebaran yang seragam, mengelompok maupun random, ini dikarenakan adanya campur tangan dari penanamnya. Sedangkan Porang yang tumbuh liar akan membentuk pola persebaran mengelompok maupun random, hal ini disebabkan Porang tumbuh secara alami. Kata kunci: Porang, Pemetaan, pola persebaran, Kabupaten Jember