Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peta Persebaran Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Berdasarkan Topografi Wilayah di Malang Raya Alifianto, Faldy; Azrianingsih, Rodliyati; Rahardi, Brian
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Biotropika: Journal of Tropical Biology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.071 KB)

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan salah satu tumbuhan lokal Indonesia yang banyak tersebar di Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan porang di wilayah Malang Raya dan mengonstruksi peta persebaran porang berdasarkan topografi wilayah. Metode penelitian terdiri dari kegiatan eksplorasi porang dan pembuatan peta persebarannya. Eksplorasi dilakukan di Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Porang yang ditemukan dicatat koordinat lokasi dan kelimpahannya, kemudian dibuat peta persebaran porang dengan menggunakan software Quantum GIS. Berdasarkan hasil eksplorasi di Malang Raya, porang ditemukan di 12 lokasi dan tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Malang. Porang yang ditemukan berupa porang liar (9 lokasi) dan porang budidaya (3 lokasi).  Satu lokasi populasi porang dapat memiliki plot (1x1 meter) berjumlah 2 – 111 plot dan setiap plot dapat ditemukan 1 – 24 individu porang. Berdasarkan topografi wilayah, setiap lokasi memiliki ketinggian bervariasi antara 34 – 931 meter di atas permukaan laut. Kemiringan lokasi antara 6° - 30,75° dan terklasifikasi dalam area agak miring hingga curam (kelas C - F). Namun porang banyak ditemukan di daerah lereng miring (kelas D). Di Malang Raya, porang umumnya tumbuh di bawah tegakan bambu dan jati. Peta persebaran porang di Malang Raya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi tersedianya informasi lokasi dan kondisi keberadaan porang di suatu wilayah di Pulau Jawa.   Kata kunci: Malang Raya, pemetaan, porang, topografi
Peta Persebaran Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Berdasarkan Topografi Wilayah di Malang Raya Faldy Alifianto; Rodliyati Azrianingsih; Brian Rahardi
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan salah satu tumbuhan lokal Indonesia yang banyak tersebar di Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan porang di wilayah Malang Raya dan mengonstruksi peta persebaran porang berdasarkan topografi wilayah. Metode penelitian terdiri dari kegiatan eksplorasi porang dan pembuatan peta persebarannya. Eksplorasi dilakukan di Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Porang yang ditemukan dicatat koordinat lokasi dan kelimpahannya, kemudian dibuat peta persebaran porang dengan menggunakan software Quantum GIS. Berdasarkan hasil eksplorasi di Malang Raya, porang ditemukan di 12 lokasi dan tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Malang. Porang yang ditemukan berupa porang liar (9 lokasi) dan porang budidaya (3 lokasi).  Satu lokasi populasi porang dapat memiliki plot (1x1 meter) berjumlah 2 – 111 plot dan setiap plot dapat ditemukan 1 – 24 individu porang. Berdasarkan topografi wilayah, setiap lokasi memiliki ketinggian bervariasi antara 34 – 931 meter di atas permukaan laut. Kemiringan lokasi antara 6° - 30,75° dan terklasifikasi dalam area agak miring hingga curam (kelas C - F). Namun porang banyak ditemukan di daerah lereng miring (kelas D). Di Malang Raya, porang umumnya tumbuh di bawah tegakan bambu dan jati. Peta persebaran porang di Malang Raya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi tersedianya informasi lokasi dan kondisi keberadaan porang di suatu wilayah di Pulau Jawa.   Kata kunci: Malang Raya, pemetaan, porang, topografi
Eksplorasi Beberapa Jalur Potensi Wisata Birdwatching di Bandealit, Taman Nasional Meru Betiri Agung S. Kurnianto; Faldy Alifianto; Hamdani D. Prasetyo; Brian Rahardi
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Program Pascasarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah salah satu dari negara tropis dunia yang memiliki kekayaan biodiversitas yang sangat tinggi. Salah satu kawasan yang memiliki biodiversitas tinggi dan dijadikan cagar alam adalah Meru Betiri. Kawasan ini tidak hanya terkenal dengan perlindungan terhadap Harimau Jawa, tetapi juga berbagai keindahan panorama alam dan lokasi hutan  hujan tropis yang masih terlindung, salah satunya adalah wilayah Bandealit. Penelitian ini bertujuan menentukan jalur strategis yang dapat disarankan sebagai jalur birdwatching di Bandealit. Pengamatan dilakukan selama dua hari, yaitu pada tanggal 16-17 Nopember 2012. Pengamatan dilakukan dengan menjelajahi jalur-jalur yang dinilai berpotensi sebagai lokasi pengembangan birdwatching. Selain itu, juga dilakukan wawancara terhadap orang-orang kunci untuk mengetahui fluktuasi jumlah spesies di kawasan, konfirmasi jenis, serta mencari informasi terkait spesies yang belum dapat ditemukan. Kami telah menentukan tiga jalur yang berpotensi sebagai jalur birdwatching, yaitu Muara Timur (jalur 1), Savana (jalur 2), dan Lintasan Satwa (jalur 3). Jalur 1 tidak direkomendasikan karena kuantitas dan kualitas spesies yang ditemukan tidak terlalu baik. Jalur 2 dan jalur 3 direkomendasikan untuk pengembangan wisata birdwatching di Bandealit. Kata kunci: Bandealit, birdwatching, jalur birdwatching
KEANEKARAGAMAN SEMUT TERRESTRIAL PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI UB FOREST, JAWA TIMUR: TERRESTRIAL ANT DIVERSITY ACROSS DIFFERENT LAND USES IN UB FOREST, EAST JAVA Muhammad, Faiz Nashiruddin; Pramana, Bintang Arya; Hermawan, Muhammad Daffa Surya; Alifianto, Faldy; Fernando, Ito
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2025.013.1.5

Abstract

Peran semut dalam ekosistem sangat kompleks, sehingga memerlukan eksplorasi menyeluruh, terutama untuk semut terrestrial dan di Pulau Jawa. Deteksi spesies-spesies invasif perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian spesies lokal yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keanekaragaman semut terrestrial di UB Forest, Jawa Timur, Indonesia. Penelitian dilakukan di delapan jenis penggunaan lahan dalam enam blok UB Forest menggunakan metode direct sampling, Winkler extractor, dan subterranean trap. Analisis dilakukan dengan menghitung indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks ketidak miripan Bray-Curtis, dan divisualisasikan dengan cladogram. Ditemukan total 40 spesies dari 5 subfamili dan 19 genera. Odontoponera denticulata menjadi semut paling banyak ditemukan karena hadir di lima jenis penggunaan lahan, sedangkan semut invasif Anoplolepis gracilipes hanya ditemukan pada lahan monokultur tanaman semusim. Indeks keanekaragaman tertinggi tercatat pada lahan kombinasi pinus dan kopi (2,20) serta area terbuka (2,08). Analisis cladogram menunjukkan bahwa lahan berbasis pinus kopi dan open area membentuk klad yang terpisah dari lahan mahoni, monokultur tanaman semusim dan lahan berbasis pinus lainnya, mengindikasikan perbedaan komposisi spesies. Kesimpulannya, jenis penggunaan lahan menentukan komposisi spesies semut dan area UB Forest sudah terdeteksi terdapat spesies invasif namun hanya terbatas di lahan monokultur tanaman semusim.