Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA DETEKSI DINI RESIKO TINGGI KEHAMILAN DITENTUKAN OLEH PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN Siti Khadijah; Arneti .
Jurnal Sehat Mandiri Vol 13 No 1 (2018): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 13, No.1 Juni 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.209 KB) | DOI: 10.33761/jsm.v13i1.2

Abstract

Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi kebidanan. Deteksi faktor risiko pada ibu baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah kematian dan kesakitan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya deteksi dini resiko tinggi kehamilan. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Mungka bulan Oktober sampai November 2017 dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil resiko tinggi sebanyak 51 Orang. Sampel yang diambil hanya 40 orang dengan Uji statistic Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh 55% responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, tingkat ekonomi yang rendah (90%), kurang mendapat dukungan dari tenaga kesehatan (52.5%), buku KIA tidak diisi lengkap (82.5%) dan responden tidak melakukan upaya deteksi dini resiko tinggi kehamilan (57.5%). Hasil analisa bivariat yaitu, terdapat dua varibel yang berhubungan dengan upaya deteksi dini resiko tinggi kehamilan yaitu variabel pengetahuan (P value 0.008) dan dukungan tenaga kesehatan (P value 0.022). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu variabel kelengkapan pengisian buku KIA dengan P value 0.432. Kesimpulannya yaitu adanya hubungan pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan dengan upaya deteksi dini resiko tinggi kehamilan. Saran bagi responden supaya bisa meningkatkan upaya deteksi dini resiko tinggi kehamilan dan bagi bidan diharapkan untuk melaksanakan konseling mengenai upaya deteksi dini resiko tinggi kehamilan serta meningkatkan pendokumentasian dengan melakukan pengisian buku KIA secara lengkap.
HUBUNGAN ASUPAN DAN KADAR VITAMIN C DENGAN KADAR MATRIKS METALOPROTEINASE-1 PADA KETUBAN PECAH DINI Arneti Net
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v9i2.461

Abstract

Latar belakang, ketuban pecah dini diduga disebabkan ketidakseimbangan sintesis dan degradasi kolagen. Matriks metaloproteinase-1 (MMP-1) adalah enzim utama pendegradasi kolagen interstisial membran amnion. Kadar MMP-1 diperkirakan berhubungan dengan asupan dan kadar vitamin C. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan asupan dan kadar vitamin C dengan kadar MMP-1 serum pada ibu hamil dengan KPD. Disain penelitian, crossectional, observasi pada 19 orang ibu hamil KPD dan 19 orang ibu hamil normal di RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi bulan Mei 2015 – Januari 2016. Pemilihan sampel dengan consecutive sampling. Asupan vitamin C dihitung dengan metode frekuensi makanan. Kadar vitamin C dan MMP-1 serum diperiksa di laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand dengan metode ELISA. Uji normalitas data Saphiro wilk, uji T tidak berpasangan untuk beda rerata dan uji korelasi Pearson untuk menilai hubungan asupan dan kadar vitamin C dengan MMP-1.Hasil, rerata asupan vitamin C pada kehamilan KPD 61,82±34,41 mg/hari dan kehamilan normal 74,69   ± 24,337 mg/hari. Rerata kadar vitamin C pada kehamilan KPD 1,53 ±0,31 µg/ml dan kehamilan normal 1,81   ± 0,25 µg/ml. Rerata kadar MMP-1 pada kehamilan KPD 15,32±4,58 ng/ml dan kehamilan normal 14,54   ± 8,35 ng/ml. Tidak terdapat hubungan yang signifikan  asupan vitamin C dengan kadar MMP-1 pada kehamilan KPD (p=0,912) dan kehamilan normal (p=0,483). Tidak terdapat hubungan yang signifikan kadar vitamin C dengan MMP-1 pada kehamilan KPD(p=0,666) dan kehamilan normal (p=0,201).Kesimpulan, asupan dan kadar vitamin C pada kehamilan KPD lebih rendah dibanding kehamilan normal. Kadar MMP-1 lebih tinggi pada kehamilan KPD dibanding kehamilan normal. Asupan dan kadar vitamin C tidak berkorelasi signifikan dengan kadar MMP-1 pada kehamilan KPD dan kehamilan normal.
Upaya Preventif Stunting Sejak Masa 1000 HPK di Era New Normal di Jorong Ampang Gadang Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Lisma Evareny; Arneti Arneti
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v5i3.438

Abstract

Nutrisi yang lengkap selama 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat membantu perkembangan otak, dan menurunkan risiko terkena penyakit salah satunya adalah stunting, yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan kognitif dan non kognitif. Tujuan kegiatan adalah meningkatnya angka derajat kesehatan yang lebih baik pada ibu hamil, ibu yang memiliki bayi dan balita, sehat fisik dan psikologi/ mental di era pandemi Covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan dengan melakukan survey dan wawancara untuk pengumpulan data, analisis data, penyajian data, merumuskan pembahasan dan kesimpulan yang dilakukan dengan metode tatap muka, memperhatikan protokol kesehatan yang sesuai dengan masa pandemi Covid-19. Hasil kegiatanmenunjukkan pemberian edukasi pada ibu hamil dan ibu BALITA dalam upaya pencegahan dini stuntingdapat meningkatkan pemahaman ibu hamil dan ibu BALITA tentang pencegahan stunting. Diharapkanpihak keluarga untuk meningkatkan dukungannya agar penguatan terhadap kesehatan meningkat.
HARAPAN STAKEHOLDER TERHADAP PERAN BUNDO KANDUANG DALAM PENCEGAHAN KETERLAMBATAN KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN Yosi Sefrina; Fitrina Bachtar; Arneti Arneti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i3.852

Abstract

Latar Belakang Masalah: Setiap hari di dunia, ada 810 kematian ibu dengan determinan sosial keterlambatan menyadari kebutuhan untuk perawatan dan tanda-tanda bahaya kehamilan, keterlambatan pelayanan karena akses pelayanan mereka tidak tersedia, karena jarak dan/atau biaya layanan atau melakukan hambatan sosial-budaya, dan keterlambatan perawatan yang di terima di fasilitas tepat waktu dan efektif. Budaya Minangkabau menempatkan perempuan pada kedudukan istimewa yang dijuluki dengan Bundo Kanduang. Bundo kanduang merupakan “pusek jalo kumpalan tali”, tempat berkumpulnya semua informasi dan permasalahan. Bundo kanduang dituntut mampu membentuk akhlak generasi muda dan menyelesaikan permasalahan – permasalahan sosial lainnya di lingkungan keluarga, sanak famili dan lingkungan tempat tinggal. Pemerintah kota Bukittinggi sangat konsisten dalam peningkatan kesehatan masyarakat, salah satunya upaya pemerintah melalui peningkatan peran serta masyarakat yaitu bundo kanduang. Bundo kanduang sudah dilibatkan dalam berbagai program dan upaya kesehatan, termasuk program deteksi dini kegawatdaruratan kebidanan.Tujuan menemukan harapan stakeholder terhadap peran bundo kanduang dalam pencegahan keterlambatan kegawatdaruratan kebidanan di Kota Bukittinggi tahun 2021. Metode  penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di kota Bukittinggi pada tahun 2021. Informan penelitian; Dinas Kesehatan sebagai pengampu kebijakan, tenaga kesehatan, bundo kanduang dan ibu pasangan usia subur. . Pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Hasil  Bundo kanduang dilibatkan dalam berbagai kegiatan seperti sosialisasi program kesehatan, pelaksanaan posyandu, pemberi edukasi dalam kesehatan serta dilibatkan secara aktif dalam pencegahan keterlambatan penanganan ibu bersalin, dilibatkan sebagai stakeholder, pelaksana kegiatan posyandu, dan volunteer kesehatan keluarga. melalui dasawisma dan majelis taklim serta penyuluh dalam penggunaan buku KIA dan P4K guna mencegah kematian pada ibu hamil, bersalin dan nifas. Harapan stakeholder agar bundo kanduang bisa menjadi fasilitator sebagai pemberi edukasi kesehatan kepada masyarakat, sebagai penggerak masyarakat dengan ikut terlibat langsung dalam setiap program kesehatan terkait kesehatan ibu dan anak, dan motivator yang bisa mendorong ibu dan keluarga untuk mencegah keterlambatan kegawatdaruratan kebidanan di Kota BukittinggiSimpulan Bundo kanduang sudah berperan dalam upaya kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas namun belum terfokus terhadap pengenalan tanda bahaya dan kegawatdaruratan pada ibu. Agar melakukan sosialisasi kepada bundo kanduang pengenalan dan deteksi dini tanda bahaya dan kegawatdaruratan kebidanan pada ibu hamil, bersalin dan nifas sebagai upaya pencegahan kematian ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, dan melibatkan bundo kanduang secara aktif dalam program pencegahan keterlambatan kegawatdaruratan kebidanan di Kota Bukittinggi.