Sahadi Humaedi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Kualitas Pelayanan Program Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Rosella PT Bukit Asam, Tbk. (PTBA) Sahadi Humaedi; Meilanny Budiarti Santoso; Luthfiansyah Hadi Ismail
Share : Social Work Journal Vol 11, No 1 (2021): Share : Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v11i1.34207

Abstract

Kehadiran industri yang secara langsung maupun tidak langsung akan membawa perubahan baik fisik maupun non fisik pada kehidupan masyarakat sekitarnya. Perubahan tersebut salah satunya dilakukan perusahaan melalui implementasi program corporate social responsibility (CSR) yang dipandang sebagai salah satu upaya membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar, begitupun dengan PT Bukit Asam (PTBA). Program unggulan CSR PTBA adalah Program SIBA Rosella yang bermaksud memberdayakan masyarakat melalui kegiatan budidaya tanaman rosella dan produksi aneka olahan turunannya. Sebagai salah satu pihak yang melakukan pelayanan publik melalui program SIBA Rosella, tentunya perlu dilakukan evaluasi terhadap pelayanan yang dilakukan terhadap masyarakat penerima program. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan program CSR PTBA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif  deskriptif untuk menjelaskan indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap program yang dilaksanakan. Hasil keseluruhan IKM berada pada interval 3.54 dan berdasarkan tabel interval dalam Permen PAN RB No. 14 Tahun 2017 mengenai Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat, maka mutu program CSR SIBA Rosella dalam kategori A dengan nilai konversi 88.50, ini artinya kinerja program berada pada kategori sangat baik. Capaian nilai pada IKM yang telah didapatkan tersebut menunjukkan pelayanan yang sangat baik karena berbagai indikator penyusunnya dapat dicapai secara keseluruhan mulai dari kepastian waktu pelayanan, akurasi pelayanan, kesopanan dan keramahan, tanggung jawab, kelengkapan, dan kemudahan mendapatkan pelayanan.
PERAN CSR DALAM UPAYA MENGATASI PANDEMI COVID-19 Umar Rizqon Akbar; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v7i2.28874

Abstract

Akhir tahun 2019 menjadi sebuah awalan baru bagi sebuah perubahan di tahun 2020 dengan adanya kemunculan sebuah virus bernama Covid-19 yang muncul pertama kali di kota Wuhan, China. Virus yang menyerang sistem pernafasan manusia ini dinyatakan menjadi sebuah pandemi oleh WHO pada Maret 2020 karena penyebarannya yang sangat cepat dan masif. Pandemi virus Covid-19 ini menjadi sebuah masalah baru yang dihadapi oleh banyak negara di dunia karena virus ini memaksa banyak negara untuk melakukan kebijakan lockdown ataupun work from home untuk mengurangi tingkat penyebarannya yang sangat cepat. Situasi pandemi virus Covid-19 ini juga mempengaruhi banyak sektor-sektor kehidupan yang ada mulai dari sektor kesehatan yang kewalahan menghadapi pandemi ini, lalu sektor ekonomi dan juga pendidikan. Pada saat situasi pandemi seperti ini, banyak pihak yang bergerak untuk menanggulangi pandemi virus Covid-19 ini. Tidak terkecuali para perusahaan dengan CSR mereka, banyak perusahaan di Indonesia sedikit mengubah haluan tanggung jawab sosial perusahaan mereka untuk membantu mereka yang terdampak dan dalam upaya pencegahan pandemi virus Covid-19 ini. Dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial mereka, perusahaan harus tetap bisa melaksanakan tanggung jawab sosial yang sudah di rencanakan ditengah situasi tidak terkontrol di tengah pandemi seperti ini, karena penerima manfaat dari tanggung jawab sosial selama adanya situasi pandemi Covid-19 ini menjadi semakin bertambah luas. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai peran dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang ada.
BAHAYA PEREDARAN NAPZA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA Sheila Natalia; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v7i2.28868

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 yang telah melanda hampir seluruh dunia yang tidak terkecuali di Indonesia sendiri sangatlah berpengaruh pada beberapa aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, dan lain-lain. Tidak terkecuali peredaran narkotika di Indonesia. Ditengah terjadinya krisis ekonomi, banyak orang-orang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian dan lain-lain, peredaran narkotika justru meningkat pada masa pandemi Covid-19 ini. Artikel ini betujuan untuk menganalisis bahaya peredaran narkotika pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengetahui dan menjabarkan apa saja bahaya peredaran narkotika pada masa pandemi Covid-19. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan mengumpulkan studi kepustakaan yang diambil dari berbagai sumber seperti artikel, jurnal, buku, dan sumber-sumber online lainnya yang berkaitan dengan fenomena persebaran NAPZA di masa pandemi Covid-19 ini. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bahaya penggunaan narkotika pada saat pandemi Covid-19 menjadi dua kali lipat. Seseorang yang menggunakan narkotika akan menjadi orang yang rentan terhadap virus ini. Kemudian bahaya lain peredaran narkotika pada saat masa pandemi lebih berbahaya, melebihi pada saat kondisi normal. Para pengedar narkotika akan memanfaatkan orang-orang yang stress akibat pandemi ini untuk ikut terjerumus dalam pengunaan narkotika. Adapun pendekatan yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang menggunakan narkotika pada masa pandemi yaitu pendeketan agama, psikologis, dan sosial.
RAGAM PRAKTIK CSR SELAMA PANDEMI COVID-19 Annisya Triana; Sri Sulastri; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v7i2.28869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ragam praktik CSR selama Covid-19, terutama praktik CSR yang berfokus pada pengurangan dampak ekonomi bagi masyarakat rentan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan deskripsi analitif untuk dapat memberikan gambaran mengenai pokok permasalahan yang ingin diteliti. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beragam praktik CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dalam rangka mewujudkan budaya kesejahteraan bersama melalui interaksi positif dengan karyawan, keluarga hingga komunitas yang ada di sekitar perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup bersama. CSR perusahaan selama pandemic Covid-19 memiliki peluang besar untuk mengeluarkan inovasi terbaiknya dalam memberikan kontribusi social yang bermakna sebagai bentuk pengembangan jangka panjang pada pencapaian keseimbangan antara profitabilitas dan harmoni dengan berbagai pemangku kepentingannya. Adapun, contoh perusahaan yang diambil dalam penelitian ini adalah praktik CSR yang dilakukan oleh Grab, PT. Pertamina, Wingsgroup, dan Sinarmas Land selama pandemi Covid-19.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI ORANG TUA ANAK DENGAN STUNTING DALAM PELAYANAN POSYANDU DI TENGAH PANDEMI COVID19 Bastian Rahmadi Chandra; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v7i2.28870

Abstract

Bayi di bawah lima tahun (Balita) merupakan salah satu tujuan posyandu yang cukup penting, karena balita adalah proporsi yang cukup besar dari komposisi penduduk Indonesia, sehingga analisis faktor-faktor yang mendorong ibu untuk mengunjungi keposyandu perlu dilakukan. Ibu yang tidak menimbang bayi mereka ke Posyandu terpantaunya dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Balita tidak ditimbang, situasi risiko gizi berturut-turut memburuk sehingga menghambat pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat untuk mengunjungi keposyandu, di Jawa Barat pada pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan deskriptif. Faktor yang mempengaruhi yaitu ada satu faktor umur, usia ibu, pendidikan ibu, dan peran kader jarak Posyandu. Berdasarkan hasil penelitian juga di ketahui bahwa dari kelima faktor yang paling berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat, yaitu usia, usia ibu, dan jarak posyandu.
SIKAP MAHASISWA PERGURUAN TINGGI TERHADAP MITOS PERKOSAAN Sahadi Humaedi; Binahayati Rusyidi; Antik Bintari
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v7i1.25432

Abstract

Kelompok usia dewasa muda, khususnya mahasiswa merupakan kelompok yang rentan menjadi korban dan pelaku tindak kekerasan seksual. Karenanya pemahaman mereka mengenai kekerasan seksual sangat penting untuk tindak pencegahan dan penanganan yang lebih tepat. Penelitian bertujuan menguji dampak intervensi kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemahaman kritis mahasiswa mengenai mitos perkosaan (rape myths). Sampel adalah 67 orang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan pada sebuah universitas negeri di wilayah Sumedang. Intervensi diberikan dalam bentuk pelatihan dalam durasi 4 minggu berturut-turut ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kritis mahasiswa mengenai kesetaraan jender, kekerasan seksual terhadap perempuan dan mitos-mitos perkosaan. Sikap terhadap mitos perkosaan diukur menggunakan skala Illinois Rape Myth Attitudes. Uji beda pre-post tests menggunakan t-tests menunjukkan bahwa intervensi berdampak positif terhadap perubahan sikap mahasiswa mengenai mitos perkosaan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya secara signifikan penolakan mahasiswa terhadap berbagai pernyataan stereotipikal dan tidak berdasar mengenai perkosaan dibandingkan dengan sebelum intervensi (p<.001) Penelitian merekomendasikan pengembangan dan penyebarluasan pelatihan serupa untuk meningkatkan sensitivitas mahasiswa terhadap mitos perkosaan.
INKLUSI PENYANDANG DISABILITAS DALAM SITUASI PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) Aldi Ahmad Rifai; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v7i2.28872

Abstract

Penyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang paling terdampak dalam situasi pandemi COVID-19. Situasi krisis telah memperparah ketimpangan, diskriminasi, dan kekerasaan bagi penyandang disabilitas. Pembatasan sosial sebagai protokol pencegahan COVID-19 berdampak pada terbatasnya penyandang disabilitas dalam mengakses layanan Kesehatan, Pendidikan, pekerjaan, dan perlindungan sosial. Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas sebagai hukum internasional dan Sustainanable Development Goals (SDGs) sebagai tujuan global menjadi dua agenda politik yang perlu diadopsi pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya dalam melibatakan penyandang disabilitas dalam merespon situasi krisis seperti pandemic COVID-19. Inklusifitas dan kemudahan akses menjadi kunci perlindungan hak-hak penyadang disabilitas dalam melangsungkan aktivitas sehari-hari dalam situasi pandemi dalam memastikan penyandang disabilitas tidak tertinggal (no one left behind)
UPAYA PENINGKATAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL TERHADAP EKS PASIEN COVID-19 Sahadi Humaedi; Afina Azizah; Budi Muhammad Taftazani
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v7i2.28873

Abstract

Artikel ini berusaha mengkaji tentang upaya meningkatkan keberfungsian sosial eks pasien COVID-19. Dunia saat ini sedang dilanda pandemi COVID-19. COVID-19 sendiri merupakan bagian dari keluarga corona virus. COVID-19 ditemukan pertama kali di pusat Tiongkok, Kota Wuhan menjadi pusat perhatian dunia terhitung sejak Desember 2019, dan telah menyerang hingga ke hampir 110 negara dan memilik 118 ribu kasus penularan. Terkait dengan pandemi ini, seperti pasien yang pernah tertular, keluarganya serta tenaga Kesehatan yang merupakan garda terdepan (frontliner) dalam perawatan pasien dengan kasus COVID-19 banyak yang merasakan dampak tidak baik dari masyarakat yaitu berupa stigma dan diskriminasi. Hal tersebut dikarenakan dampak dari rasa khawatir dan ketakutan yang berlebihan dari masyarakat. Rasa takut dan khawatir tentu wajar dirasakan oleh setiap pihak, namun berbeda halnya jika rasa takut dan khawatir itu memunculkan stigma dan diskriminasi. Dalam hal ini tentu pasien yang pernah tertular, keluarganya serta tenaga Kesehatan akan merasakan perbedaan sikap dari masyarakat yang akan berdampak bagi perilaku dirinya ke depan. Untuk itu perlu adanya membangun dan menjaga hubungan sosial dengan eks pasien COVID-19 agar dukungan sosial kepada eks pasien COVID-19 tetap terjaga. Dengan adanya dukungan sosial yang didapatkan dari lingkungannya, eks pasien COVID-19 tentu dapat menjalankan keberfungsian sosialnya dengan baik.
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN COPING STRES MASYARAKAT Muhammad Fahrezi; Hery Wibowo; Maulana Irfan; Sahadi Humaedi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 3, No 1 (2020): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v3i1.28730

Abstract

Munculnya pandemi COVID-19 diberbagai negara pada tahun ini sangat mempengaruhi segala aspek dimasyarakat. Hal tersebut ditandai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh setiap Negara untuk mengurangi angka persebaran virus COVID-19. Khususnya Indonesia yang merupakan Negara dengan kekeluargaan yang erat antara satu dan lainnya tidak dapat memungkiri bahwa kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah akan memiliki dampak terhadap setiap individunya. Kemungkinan tingkat stress meningkat akibat kurangnya bersosisalisasi dan juga gagalnya seseorang untuk beradaptasi dengan situasi baru yang ada saat ini. Maka didalam keadaan ini Pekerja Sosial dapat membantu meningkatkan kemampuan coping stress masyarakat untuk mengurangi tingkat stress seseorang dimasa pandemi ini.
UPAYA PENINGKATAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Afina Azizah; Muhamad Rafly Fauzan; Sahadi Humaedi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 5, No 2 (2022): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Bulan Desember Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v5i2.31904

Abstract

Orang dengan HIV/AIDS atau yang biasa disebut dengan ODHA merupakan salah satu kelompok rentan. Hal demikian disebabkan oleh karena status positif HIV/AIDS yang melekat di dalam tubuhnya. Kondisi tersebut yang menyebabkan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam kesehariannya dihantui dengan stigma dan diskriminasi yang diberikan oleh masyarakat. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) kerap kali menghabiskan hidupnya tidak hanya mendapatkan permasalahan kesehatan dirinya saja, permasalahan psikososial pun turut menyengsarakan hidupnya. Terkait dengan permasalahan tersebut, Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tentu tidak dapat menjalankan peran peranannya dengan baik, memenuhi kebutuhan hidupnya juga menghadapi goncangan dalam hidupnya. Tiga hal tersebut merupakan indikator dari keberfungsian sosial seorang individu dalam menjalankan kehidupannya. Ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan yang berasal dari masyarakat menyebabkan berbagai penolakan dari masyarakat, dengan status positif HIV/AIDS. Sehingga dapat disimpulkan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak dapat memenuhi keberfungsian sosialnya yang disebabkan oleh karena stigma dan diskriminasi yang melekat di dirinya. Dalam hal ini penulis bertujuan untuk meneliti bagaimana upaya peningkatan keberfungsian sosial Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).