Nunung Nurwati
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL TERHADAP TINDAK KEKERASAN FISIK SUAMI TERHADAP ISTRI: STUDI DI 6 PROVINSI Binahayati Rusyidi; Nunung Nurwati; Sahadi Humaedi
Share : Social Work Journal Vol 6, No 1 (2016): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.473 KB) | DOI: 10.24198/share.v6i1.13154

Abstract

Penelitian kuantitatif berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial mengenai kekerasan fisik terhadap istri ini bertujuan menganalisa faktor-faktor yang yang berasosiasi dengan sikap terhadap justifikasi kontekstual kekerasan fisik terhadap istri. Penelitian ini didasarkan pada kerangka teoritis dari perspektif sosio-demografis, structural dan feminis.Responden merupakan mahasiswa dari 7 perguruan tinggi yang menyelenggarakan program Ilmu Kesejahteraan Sosial di provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Papua. Universitas dipilih secara purposive untuk menjamin keterwakilan wilayah Indonesia. Responden dipilih melalui convinience sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur. Data analysis dilakukan dengan teknik hierarchical regression.Sebanyak 582 mahasiswa tahun rata-rata berusia 19,8 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Mayoritas mahasiswa memandang tindak kekerasan fisik oleh suami terhadap istri dapat diterima dalam kondisi tertentu yaitu jika istri berselingkuh dengan pria lain, istri menggunakan zat yang memabukkan, istri bermesraan dengan laki-laki lain atau istri menyakiti anak-anak. Penelitian menemukan bahwa sikap mahasiswa terhadap kekerasan fisik oleh suami terhadap istri dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial demografis dan sosial budaya yaitu sikap mengenai peran jender, affiliasi agama dan tingkat pendidikan ibu responden.Sikap terhadap peran peran jender merupakan prediktor yang paling berpengaruh; semakin egaliter sikap terhadap peran jender, maka responden akan semakin menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap tindak kekerasan fisik terhadap istri dalam berbagai konteks. Responden non-Muslim menunjukkan sikap yang lebih tidak mendukung tindak kekerasan dibandingkan responden Muslim. Sementara itu, semakin tinggi tingkat pendidikan ibu responden maka responden semakin tidak setuju terhadap tindak kekerasan fisik terhadap istri.Implikasi terhadap pendidikan pekerjaan sosial didiskusikan dalam artikel ini. Termasuk di dalamnya meningkatkan sensitivitas mahasiswa terhadap kesetaraan jender dan perhatian terhadap isu-isu mengenai isu dan korban kekerasan terhadap perempuan.
EKSISTENSI PEKERJA SOSIAL DI INDONESIA, MALAYSIA DAN AMERIKA SERIKAT Adetya Nuzuliani Rahma; Nunung Nurwati; Budi Muhammad Taftazani
Share : Social Work Journal Vol 4, No 2 (2014): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.773 KB) | DOI: 10.24198/share.v4i2.13080

Abstract

Dengan masyarakat sejahtera di dalam suatu negara, dapat dijadikan indikator negara tersebut maju atau berkembang. Sehingga kesejahteraan sosial menjadi salah satu indikator yang penting dalam pembangunan suatu negara. Berbicara mengenai kesejahteraan sosial, sangat erat kaitannya dengan profesi pekerjaan sosial. Pekerja sosial dengan keterampilan, nilai-nilai, dan metode serta pendekatan yang dimilikinya mampu meningkatkan keberfungsian sosial individu, keluarga, masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial suatu negara. Dengan demikian keberadaan profesi pekerjaan sosial penting dan berpengaruh terhadap kesejahteraan suatu negara.Dalam tulisan ini, penulis menggambarkan profesi pekerjaan sosial di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Amerika Serikat dengan tujuan untuk memberikan informasi, gambaran umum dan pengetahuan mengenai eksistensi pekerja sosial di masing-masing negara. Selain itu, dari informasi-informasi tersebut dapat dijadikan rujukan untuk meningkatkan eksistensi pekerja sosial di Indonesia.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA Wilga Secsio Ratsja Putri; Nunung Nurwati; Meilanny Budiarti Santoso
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v3i1.13625

Abstract

Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.Padahal dalam masa perkembangannya, di sekolah remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena ingin mendalami suatu fakta, gejala dan peristiwa pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan remaja secara alami. Peneliti menginginkan hasil penelitian berupa rincian data yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif dan tidak memerlukan pengolahan data secara statistika. Hasil dari penelitian kualitatif yang dibutuhkan peneliti adalah berupa informasi yang mendalam mengenai pengaruh media sosial bagi remaja itu sendiri.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN KREATIKF TERPADU UNTUK PEREMPUAN, ANAK, DAN KELUARGA OLEH ORGANISASI WORLD MUSLIMAH FONDATION DI KAMPUNG MUKA, JAKARTA UTARA Gevia Nur Isna Deraputri; Nunung Nurwati; Risna Resnawaty
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.013 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v3i3.13697

Abstract

Penelitian ini mendeskipsikan program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Organisasi perempuan muslimah, World Muslimah Fondation melalui kegiatan pendidikan Kewirausahaan Kreatif Terpadu untuk Perempuan, Anak, dan Keluarga yang dilakukan di Pemukiman Kumuh Kampung Muka Jakarta Utara dengan target sasaran pemberdayaannya adalah ibu-ibu dari golongan menengan kebawah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggambarkan mengenai proses dari pemberdayaan kepada perempuan melalui tahapan pemberdayaan masyarakat dan juga pemberdayaan yang terintergrasi. Program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kewirausahaan kreatif ini adalah salah satu cara untuk menjadikan ibu-ibu di daerah kampung muka lebih mandiri, mempunyai keterampilan, dan mampu mengembangkan dirinya, keluarganya, serta orang-orang yang ada di sekitarnya.
PERAN IBU YANG BEKERJA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK Fitriyani Fitriyani; Nunung Nurwati; Sahadi Humaedi
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.008 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v3i1.13626

Abstract

Di zaman yang serba modern ini banyak perempuan yang memilih bekerja atau menjadi wanita karier dibandingkan dengan menjadi ibu rumah tangga biasa. Hal ini bukan tanpa alasan melainkan semakin banyaknya kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Meskipun telah ada suami yang bertugas untuk mencari nafkah agar terpenuhinya kebutuhan hidup namun karna sekarang harga-harga semakin mahal terkadang penghasilan suami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Maka dari itu istri bekerja membantu suami agar kebutuhan hidup dapat terpenuhi sehingga dapat bertahan hidup. Namun di sisi lain pada hakikatnya peran seorang istri adalah mengurus rumah tangga termasuk mengurus anak. Bagaimana seorang anak mendapatkan kasih sayang, bagaimana seorang anak mendapatkan pendidikan dan lain lain, hal itu merupakan tugas seorang istri yang sekaligus berperan sebagai ibu. Hal ini terkadang menjadi sebuah dilema bagi seorang istri, di sisi lain ia ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya agar mendapatkan kasih sayang, pendidikan, asupan makanan dan nutrisi yang tepat, namun di sisi lain ia juga ingin bekerja membantu suaminya agar dapat membantu menambah penghasilkan agar terpenuhinya kebutuhan hidup. Hal ini menjadikan seorang ibu harus berperan secara ganda yaitu sebagai seseorang yang membantu mencari nafkah membantu suaminya dan menjadi seorang ibu yang utuh yang bertugas mengasuh anak dalam memenuhi setiap kebutuhan anaknya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dengan menggunakan metode kualitatif peneliti dapat mendeskripsikan bagaimana peran ibu yang bekerja dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak. Selain itu peneliti juga menggunakan metode deskriptif agar dapat menggambarkan secara lengkap dan mendalam bagaimana peran ibu yang bekerja dalam memenuhi kebutuhan dasar anaknya.
PENGARUH PEMENUHAN KESEHATAN ANAK TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Dienna Karimah; Nunung Nurwati; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.346 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v2i1.13266

Abstract

Anak merupakan generasi penerus bangsa. Awal kokoh atau rapuhnya suatu negara dapat dilihat dari kualitas para generasi penerusnya. Jika terlahir anak-anak dengan tingkat kesehatan yang rendah, kondisi bangsa bisa menjadi lemah dan tidak mampu membangun negaranya secara optimal. Indonesia adalah negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, yaitu 237,6 juta jiwa. Penduduk dengan jumlah banyak dan berkualitas akan menjadi modal pembangunan. Namun, ternyata dari sekian banyaknya jumlah penduduk Indonesia, terdapat hal yang menjadi masalah, yaitu kematian anak. Angka kematian anak menjadi salah satu masalah serius di Indonesia. Mengurangi angka kematian harus diimbangi dengan akses kesehatan yang baik. Fenomena kesehatan anak di Indonesia menjadi hal yang menarik untuk dikaji karena anak yang masih dalam masa perkembangan dan butuh perhatian lebih dari orangtua maupun pengasuhnya. Jika kesehatan anak terganggu maka perkembangannya juga bisa menjadi terhambat. Oleh karena itu, kebutuhan dasar anak harus mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya agar kebutuhan dasar tersebut dapat terpenuhi dengan baik sehingga kesehatannya menjadi terjaga dan juga perkembangannya menjadi tidak terganggu. Dengan adanya fenomena ini, pekerja sosial yang kompeten di bidangnya, yang dalam hal ini adalah pekerja sosial medis, bisa berperan sebagai motivator, edukator, dan juga mediator. Dalam menjalankan perannya tersebut, pekerja sosial medis tidak bekerja sendiri namun, bekerja sama dengan anak yang mengalami gangguan kesehatan itu sendiri, keluarga, orang terdekat anak tersebut, serta bersama dengan tim medis lainnya.
PEMANFAATAN PROGRAM GENERASI SEHAT CERDAS TERHADAP PROSES PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA GENTENG KECAMATAN SUKASARI SUMEDANG Tomi Sapari; Nunung Nurwati; Maulana Irfan
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.469 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v3i1.13628

Abstract

Pendidikan dan kesehatan merupakan hal yang mutlak yang harus dimiliki oleh masyarakat, begitu pula dengan masayarakat di Desa Genteng. Kesehatan memberikan kesempatan masyarakat untuk hidup lebih baik dan bisa menjaga pola hidup yang baik terutama kesehatan ibu dan anak. Karena ibu dan anak adalah kelompok yang rentan terkena gangguan penyakit. Kemudian dari segi pendidikan program PNPM Generasi Cerdas memberikan fasilitas kepada masyarakat yang mempunyai anak-anak yang masih berada diusia sekolah yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi agar bisa terus bersekolah dan menggapai cita-citanya. Pemerintah telah membuat program dan melaksanakannya, masyarakat sebagai penerima manfaat menggunakan haknya. Selian anak-anak tentunya orang tua mempunyai peranan penting untuk menyekolahkan anaknya ke tingkat yang paling tinggi. Program PNPM juga adalah pogram pemberdayaan masyarakat agar mereka mampu untuk mencari solusi dari permasalahan yang dialami, kemudian selain itu juga masyarakat mempunyai peluang dan potensi yang harus dikembangkan. Dari bidang kesehatan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingny kesehatan melalui kader-kader keluarga berencana yang bekerjasama dengan fasilitator desa mendata masyarakat yang rentan terhadap gangguan kesehatan dan melakukan imunisasi kepada balita. Selain itu juga pemberian pengetahuan kepada masyarakat tentang pola hidup sehat dengan menggunakan sumber daya alam yang ada di Desa Genteng.
STRATEGI KOPING IBU DENGAN ANAK GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME : (STUDI KASUS: ORANGTUA MURID TAMAN KANAN-KANAK MUTIARA BUNDA) Rahmania Rahmania; Nunung Nurwati; Budi M. Taftazani
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v3i3.13775

Abstract

Kasus anak dengan gangguan spektrum autisme semakin hari semakin bertambah setiap harinya. Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Diah Setia mengatakan, diperkirakan terdapat 112.000 anak di Indonesia menyandang autisme, pada rentang usia sekitar 5-19 tahun. Gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan yang mengakibatkan anak (sejak lahir atau beberapa bulan setelah lahir) mengalami kelambatan dan penyimpangan dari pola perilaku normal pada area hubungan sosial dan interaksi, bahasa dan komunikasi, dan kegiatan lainnya. Keluarga dengana anak GSA dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan, kebutuhan, dan penanganan khusus bagi anak GSA yang cukup rumit. orangtua dengan anak gangguan spektrum autisme dilaporkan memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibanding orangtua dengan anak disabilitas lainnya contohnya seperti down syndrome. Sedangkan bagi ibu, efek yang dihasilkan dari memiliki anak GSA cenderung lebih besar. Seorang ibu dengan anak gangguan spectrum autisme akan menghadapi banyak tantangan yang sulit untuk dilewati. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Marsha Mailick Seltzer, Ph.D. pada University of Wisconsin-Madison, ternyata ibu dengan anak autisme mengalami stress kronis yang jika disamakan, stress tersebut akan sama seperti stress yang dialami oleh pejuang pertempuran atau tentara. Terdapat apa yang dinamakan dengan coping strategy, atau cara seorang manusia dalam menghadapi permasalahan yang ada. Lazarus dan Folkman (2006) mengatakan, metode coping dibagi atas dua model, yaitu coping yang berfokus pada permasalahan (problem-focused coping) dan coping yang berfokus pada emosi (emotion-focused coping). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif.
EKSISTENSI PEKERJA SOSIAL DI INDONESIA, MALAYSIA DAN AMERIKA SERIKAT Adetya Nuzuliani Rahma; Nunung Nurwati; Budi M. Taftazani
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i2.13528

Abstract

Dengan masyarakat sejahtera di dalam suatu negara, dapat dijadikan indikator negara tersebut maju atau berkembang. Sehingga kesejahteraan sosial menjadi salah satu indikator yang penting dalam pembangunan suatu negara.Berbicara mengenai kesejahteraan sosial, sangat erat kaitannya dengan profesi pekerjaan sosial. Pekerja sosial dengan keterampilan, nilai-nilai, dan metode serta pendekatan yang dimilikinya mampu meningkatkan keberfungsian sosial individu, keluarga, masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial suatu negara. Dengan demikian keberadaan profesi pekerjaan sosial penting dan berpengaruh terhadap kesejahteraan suatu negara.Dalam tulisan ini, penulis menggambarkan profesi pekerjaan sosial di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Amerika Serikat dengan tujuan untuk memberikan informasi, gambaran umum dan pengetahuan mengenai eksistensi pekerja sosial di masing-masing negara. Selain itu, dari informasi-informasi tersebut dapat dijadikan rujukan untuk meningkatkan eksistensi pekerja sosial di Indonesia.
KONDISI KETENAGAKERJAAN DI JAWA BARAT DAN MEA Nunung Nurwati
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v4i1.14218

Abstract

Tulisan ini menyajikan kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat tahun 2013-2015, dengan menggunakan data utama hasil Sakernas 2013-2015. Beberapa temuan adalah sebagai berikut; tenaga kerja yang bekerja mayoritas berpendidikan SD dan SMP, sebagian besar dari mereka terserap di sektor informal.Begitu pula dengan penganggur sebagian besar berpendidikan SD dan SMP. Dengan kondisi tenaga kerja seperti itu, akan sulit bersaing dipasaran bebas. Munculnya pengangguran dikarenakan tidak tersedia kesempatan kerja, pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi tidak dibarengi dengan pertumbuhan kesempatan kerja.Dampak diberlakukannya MEA, memberi kesempatan kepada para tenaga kerja untuk bekerja di negara manapun, sebaliknya tenaga kerja yang berasal dari Jawab Barat memiliki kesempatan untuk bekerja di luar negri. MEA memiliki dampak positif bagi ketenaga kerja di Jawa Barat yaitu sektor pariwisata dapat berkembang sehingga dapat menyediakan peluang kerja bagi gtenaga kerja lokal,akan kebanjiran barang-barang atau produk luar dengan harga yang lebih murah daripada produk lokal. Dampak negatif seperti adanya barang-barang selundupan, pendatang gelap.Untuk menghadapi MEA Jawa Barat berupaya untuk fokus dalam meningkatakna kualitas SDM.