Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Inefficiency of Zakat Management in BAZNAS Sragen Indonesia Agus Wahyu Triatmo; Ravik Karsidi; Drajat Tri Kartono; Suwarto Suwarto
Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies Vol 16, No 2: December 2020
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/AIIJIS.2020.0121.209-227

Abstract

The purpose of this paper is to analyze the problems of zakat governance in Indonesia, with the case study of BAZNAS in Sragen Regency. This is a qualitative research with the perspective of institutional theory. Results indicated that: (1) BAZNAS Sragen has a relatively high transaction cost due to several factors, particularly the costs of seeking information and monitoring; (2) BAZNAS Sragen conducts asymmetric information which is characterized by the lack of transparency, accountability, and fairness; (3) BAZNAS Sragen has a potential to perform opportunistic behavior in the form of political contamination in the distribution of ZIS funds. The less efficient of the governance causes the less optimal performance of BAZNAS Sragen, either in the limited amount of zakat fundraising or in its performance in empowering the poor.
Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Pencegahan Stunting Di Desa Woro Kecamatan Kepohbaru Munia Diana Sugiarti; Suwarto Suwarto; Haryani Saptaningtyas
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan kader dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan desa melalui studi kasus penerapan program oleh kader kesehatan. Stunting tetap menjadi masalah serius dalam kesehatan anak di daerah pedesaan, dan peran kader dalam menyediakan informasi, edukasi, dan pendampingan kepada masyarakat memiliki dampak signifikan dalam upaya pencegahan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada dua kader kesehatan aktif di desa. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kader, observasi partisipatif, serta analisis dokumen terkait program pencegahan stunting. Analisis data dilakukan dengan pendekatan deduktif untuk menggambarkan peran kader, strategi yang diterapkan, serta dampak yang dihasilkan di tingkat komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan kader kesehatan sangat penting dalam menyebarkan informasi tentang pencegahan stunting. Kader memiliki peran ganda sebagai penyampai informasi teknis dan sebagai fasilitator dalam mengubah perilaku masyarakat. Kader mengadopsi pendekatan partisipatif dalam menyusun program, memahami kebutuhan dan konteks setempat, sehingga pesan-pesan yang disampaikan lebih relevan dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Program pemberdayaan kader dilakukan melalui pelatihan, workshop, dan kegiatan kolaboratif dengan petugas kesehatan. Kader mampu membentuk kelompok diskusi ibu-ibu balita, mengorganisir kampanye edukatif, serta memberikan dukungan emosional kepada ibu-ibu dalam menghadapi kendala dalam menerapkan praktik-praktik pencegahan stunting. Namun, penelitian ini juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh kader, seperti keterbatasan sumber daya dan dukungan, serta perbedaan budaya dan keyakinan dalam komunitas yang memengaruhi adopsi praktik-praktik pencegahan. Dalam menghadapi tantangan ini, kader mengandalkan kerja sama tim, strategi komunikasi yang sensitif, dan pendekatan persuasif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberdayaan kader dalam pencegahan stunting di desa mampu memberikan dampak positif dalam perubahan perilaku masyarakat. Diperlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, lembaga kesehatan, dan organisasi masyarakat dalam meningkatkan kapasitas kader dan memastikan kelangsungan program pencegahan stunting yang efektif dan berkelanjutan di tingkat komunitas.