Khairunnisyah Khairunnisyah
Universitas Islam Sumatera Utara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfatan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) sebagai tanaman penghasil minyak atsiri Yenni Asbur; Khairunnisyah Khairunnisyah
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.624 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i1.15668

Abstract

Abstract. Andaliman (Zanthoxylum acantho-podium DC) is one of the most widely used herbs in Toba Samosir and North Tapanuli, North Sumatera, at an altitude of 1,500 m asl, found growing wild in the Tapanuli area and used as spices in traditional Batak Angkola and Batak Mandailing. Beside North Sumatra, andaliman belonging to the family Rutaceae (family of oranges) is also found in India, China, and Tibet. This study was aimed to study the role of andaliman plants as a source of essential oils. Research method used was literature review from various resources, then understand, analyze, and discussed the results. The results of literature studies shown that andaliman are widely used as cooking spices for various cuisines because the content of citrus-colored citrus oil and has a spicy flavor like pepper. In addition, the essential oil from andaliman can also be used as an antimicrobial that can be utilized as a food preservative. Keywords : Andaliman, essential oil, food preservativeTanaman andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) merupakan salah satu tumbuhan rempah yang banyak terdapat di daerah Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada daerah berketinggian 1,500 m dpl, ditemukan tumbuh liar di daerah Tapanuli dan digunakan sebagai rempah pada masakan adat Batak Angkola dan Batak Mandailing. Selain di Sumatera Utara, andaliman yang masuk dalam famili Rutaceae (keluarga jeruk-jerukan) juga terdapat di India, China, dan Tibet. Bentuknya mirip lada (merica), bulat kecil, berwarna hijau, tetapi jika sudah kering agak kehitaman. Bila buah andaliman digigit akan tercium aroma minyak atsiri yang wangi jeruk dengan rasa yang khas (getir) sehingga merangsang produksi air liur. Secara umum spesies Zanthoxylum termasuk andaliman menghasilkan alkamides menyengat yang berasal dari asam karboksilat tak jenuh ganda yang disimpan dalam pericarp (dinding buah, cangkang), tetapi tidak di dalam biji. Hasil penelitian menunjukkan kandungan minyak atsiri buah andaliman cukup tinggi, yaitu 8.01% w/w. Hal ini menunjukkan bahwa buah andaliman memiliki potensi dalam pemanfaatannya sebagai pengawet pangan alami. Kata kunci : Andaliman, minyak atsiri, pengawet pangan
analisis konversi lahan karet menjadi lahan kelapa sawit di desa parmainan kecamatan hutaraja tinggi Ari Yanda P Hasibuan; Khairunnisyah Khairunnisyah; Dian Hendrawan
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 8, No 2 (2020): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v8i2.3080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi alih fungsi lahan karet menjadi lahan sawit di Desa Parmainan kecamatan Hutaraja Tinggi. Populasi penelitian ini adalah petani yang pernah melakukan konversi lahan karet menjadi lahan sawit pada periode 2013-2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner, kemudian dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa semua aspek mempengharuhi petani melakukan konversi lahan karet menjadi lahan sawit yaitu, aspek ekonomis, aspek lingkungan dan aspek teknis. Studi ini merekomendasikan pada petani karet yang masih mempunyai lahan karet agar melakukan perawatan dan pemeliharaan lebih rutin lagi agar produksi karetnya lebih tinggi dan pendapatannya lebih tinggi juga.
Tempe sebagai sumber antioksidan: Sebuah Telaah Pustaka Yenni Asbur; Khairunnisyah Khairunnisyah
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 3 (2021): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v9i3.5034

Abstract

Kedelai merupakan bahan pokok tahu dan tempe, yang merupakan makanan utama masyarakat Indonesia.  Tempe merupakan bahan makanan hasil fermentasi kacang kedelai atau jenis kacang-kacangan lainnya menggunakan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Tempe umumnya dibuat secara tradisional dan merupakan sumber protein nabati. Di Indonesia pembuatan tempe sudah menjadi industri rakyat. Tempe mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh. Hal ini dikarenakan kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe juga merupakan makanan asli Indonesia tinggi kandungan antioksidan terutama isoflavon faktor-II (6,7,4' tri-hidroksi isoflavon) yang bermanfaat untuk pencegahan dan penurunan kejadian penyakit kanker payudara dan jantung koroner
Evaluasi Pertumbuhan Asystasia gangetica (L.) T. Anderson Sebagai Tanaman Penutup Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Menghasilkan pada Jarak Tanam dan Jenis Setek Batang Berbeda Yenni Asbur; Yayuk Purwaningrum; Murni Sari Rahayu; Dedi Kusbiantoro; Khairunnisyah Khairunnisyah
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 30 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v30i2.184

Abstract

Asystasia gangetica (L.) T. Anderson is an invasive weed that must be controlled in oil palm plantations. However, the results showed that previously in Semanjung Malaysia A. gangetica was used as a cover crop in oil palm plantations. The purpose of this study was to determine the best spacing and stem cuttings that produced the best growth of A. gangetica as a cover cover crop in mature oil palm plantations. The study used a factorial randomized block design with six replications at a plot size of 2 m x 2 m with plant spacing (10 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm, and 40 cm x 40 cm) and stem cuttings (top cuttings, middle cuttings, and bottom cuttings) as treatment. The results showed that the plant spacing of 10cm x 10cm is the optimum plant spacing for the growth of A. gangetica as cover crop as indicated by higher survived plant percentage and faster soil coverage than the spacing of 20cm x 20cm and 40cm x 40cm. Top cuttings are the best way to multiply A. gangetica to get optimal growth as cover crop.
Perbaikan Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Kelapa Sawit Rakyat TM-1 Dengan Pemberian Kombinasi Pupuk Anorganik-Organik dan Asystasia gangetica (L.) T. Anderson Sebagai Tanaman Penutup Tanah Yenni Asbur; Rizkon Jadida Pulungan; Yayuk Purwaningrum; Murni Sari Rahayu; Chairani Siregar; Dedi Kusbiantoro; Khairunnisyah Khairunnisyah
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 31 No 1 (2023): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v31i1.198

Abstract

Currently, the area of ​​smallholder oil palm plantations in Indonesia reaches 41.44% and is wider than state-owned oil palm plantations which are only 3.87%. However, the role of smallholder oil palm plantations is still not optimal due to low land productivity and yields, so technical culture management is needed that can maintain land productivity and oil palm yields in a sustainable manner through the provision of a combination of inorganic-organic fertilizers and TPT planting. The purpose of this study was to determine the effect of inorganic-organic fertilizers and A. gangetica as TPT in improving soil chemical properties and growth of oil palm TM-1. The study used a factorial randomized design with three replications with two treatment factors, namely a combination of inorganic-organic fertilizers and TPT. The results showed that the interaction of P4T1 (100% inorganic 100%-organic fertilizer combination + TPT) and P3T1 (100% inorganic 100%-organic fertilizer combination + TPT) was able to improve soil chemical properties and growth of oil palm TM-1. Meanwhile, independently the combination treatment of 100% organic 100% inorganic fertilizer and TPT A. gangetica produced the most female flowers and the lowest male flowers.