Yudithia Maxiselly
Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pertumbuhan dan hasil padi hitam yang diberi chlormequat chloride di lahan basah pada musim kemarau Fiky Yulianto Wicaksono; Andala Muhamad Nurdin; Aep Wawan Irwan; Yudithia Maxiselly; Tati Nurmala
Kultivasi Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.637 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i3.20439

Abstract

Padi hitam merupakan varietas padi yang mengandung pigmen antosianin paling tinggi. Permasalahan budidaya padi hitam yang dikeluhkan oleh petani adalah tanaman terlalu tinggi. Tanaman yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tanaman rebah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek retardan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi hitam sehingga tidak terlalu tinggi, namun masih memiliki produktivitas yang tinggi. Penelitian menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di kebun percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang mulai bulan Maret sampai dengan September 2018. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Retardan yang diberikan adalah chlormequat chloride (CCC) dengan konsentrasi 1500 ppm. Perlakuan merupakan waktu aplikasi retardan, terdiri dari: tanpa aplikasi (kontrol), aplikasi retardan pada saat vegetatif aktif, pemanjangan batang maksimum, jumlah anakan maksimum, dan inisiasi bunga. Semua perlakuan diulang 4 kali. Pengamatan dilakukan pada komponen pertumbuhan dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi CCC tidak memberikan perbedaan nyata terhadap komponen pertumbuhan, namun meningkatkan beberapa komponen hasil. Waktu aplikasi CCC saat jumlah anakan maksimum atau akhir fase vegetatif memberikan jumlah malai dan indeks panen lebih tinggi dibandingkan kontrol.Kata kunci: Padi hitam, retardan, sawahAbstractBlack rice is a rice variety that contains the highest anthocyanin pigment. One of the problem of black rice cultivation is the plant height. The plant is too high so it cause plant lodging and decrease yield. This study aims to determine effect of retardant on growth and yield of black rice so the plants are not too high, but still have high productivity. The study used experimental method, that conducted at Ciparanje experimental station, Faculty of Agriculture, University of Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, from March to September 2018. Experimental design used randomized block design. Retardant given was chlormequat chloride (CCC) with a concentration of 1500 ppm. The treatment was application time of CCC in several growth stages, that consisted of: without application (control), application at active vegetative phase, maximum stem length, maximum number of tillers, and flower initiation. All treatments were replicated 4 times. It observed growth and yield component. The results showed that application of CCC gave no significant effect on growth component, but increased some yield component. Chlormequat chloride application at maximum number of tillers or end of vegetative stage gave number of panicle and harvest index that was higher than control.Keywords: Black rice, retardant, lowland riceĀ 
PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN INTERVAL PENYIRAMAN YANG BERBEDA Mira Ariyanti; Intan Ratna Dewi; Yudithia Maxiselly; Yudha Arief Chandra
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 26 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.503 KB) | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v26i1.58

Abstract

Abstrak Media tumbuh merupakan faktor penting dalam menunjang pertumbuhan bibit kelapa sawit. Ketersediaan unsur hara dan air dalam media tanam perlu mendapat perhatian utama kaitannya dengan penyediaan media tanam bagi bibit kelapa sawit. Ketersediaan air yang baik dalam media tanam dapat diupayakan dengan penambahan pupuk organik di mana langkah ini diharapkan meningkatkan daya pegang tanah terhadap air dalam media tanam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji komposisi media tanam dan interval penyiraman. Waktu pelaksanaan percobaan dari bulan April 2017 sampai Agustus 2017 di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dua faktor. Faktor pertama adalah komposisi media tanam yang terdiri atas empat taraf yaitu topsoil, subsoil : kompos ( 1: 1), subsoil : k ompos ( 1: 2), subsoil:kompos (1:3). Faktor kedua adalah interval penyiraman terdiri dari setiap hari, dua hari sekali, tiga hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subsoil dapat dijadikan media tanam alternatif pengganti topsoil bagi bibit kelapa sawit dengan menambahkan kompos dengan perbandingan 1:3 disertai dengan interval penyiraman yang tepat. Komposisi media tanam subsoil dan kompos (1:3) disertai penyiraman 2 hari sekali menghasilkan pertumbuhan bibit kelapa sawit yang terbaik terutama pengaruhnya terhadap pertambahan tinggi tanaman, pertambahan lilit batang dan bobot kering tajuk. Pemberian kompos pada media tanam subsoil mengurangi pemberian air sebanyak 50%.