Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Telaah Kegiatan Pijat Bayi Di Cilacap Perkotaan Tri Budiarti; Frisca Dewi Yunadi
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 9 No 1 (2018): November
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.493 KB)

Abstract

Growth and development moment a baby is a most critical, golden, and time of opportunity that can be stimulated by massage. In Cilacap, baby massage is often be done and not only done by traditional masseurs but also salons and clinics. The study aimed to find out information on baby massage in Cilacap. The study was qualitative with the RAP approach, the locations are Cilacap Utara, Cilacap Selatan, and Cilacap Tengah, informans consist of 20 parents, 8 massagers and 8 representatives of clinic or health center leaders and 1 representative of the Health Office using interview guidelines and analyzed and concluded. The results in the form of knowledge of informants mostly unknowing the meaning, benefits, or condition of a baby who is massaged. The motivation of most informants are to follow parents or family traditions. The attitude of the informants was mostly positive but the massage was a traditional masseurs. The baby's massage habits are mostly for health care "didadah" when the newborn baby. The massage equation that is performed in traditional masseurs, clinics, and salons is the same for health care, while the difference is that massage on a shaman is a traditional massage whose skills are hereditary and using certain ingredients, and sometimes massaged when the baby is sick, baby massage in the clinic and salons are carried out by trained therapists, whose attributes are health workers, massage using telon oil or certain ingredients that are guaranteed safety, and massaged when healthy and ready. Keywords: Review, Massage, baby
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BALITA STUNTING DI UPTD PUSKESMAS CILACAP TENGAH II TAHUN 2020 Dhiah Dwi Kusumawati; Tri Budiarti; Susilawati Susilawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v5i2.113

Abstract

Stunting merupakan keadaan indeks tinggi badan menurut umur di bawah minus dua standar deviasi berdasarkan standar WHO. Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%).Faktor penyebab stunting tidak hanya berasal dari karakteristik anak tersebut namun dapat berasal dari karakteristik ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik balita stunting di UPTD Puskesmas Cilacap Tengah II tahun 2020. Metode penelitian ini studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel purposive sampling sebanyak 150 ibu yang memiliki balita stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik stunting pada balita di wilayah UPT Puskesmas Cilacap Tengah II tahun 2020 adalah 70% memiliki riwayat ASI eksklusif, 98,67 % memiliki kelengkapan imunisasi dasar, 84,67% berat bayi lahir normal, 63,3% panjang bayi lahir normal, 77,33%, pendidikan ibu menengah dan 73,33% ibu berumur usia reproduktif dan 53,33% jumlah anggota keluarga >4. Kesimpulannya karakteristik balita stunting sebagian besar memiliki riwayat ASI Eksklusif, imunisasi dasar lengkap, berat badan lahir normal, panjang badan lahir normal , ibu berusia reproduktif dan jumlah anggota keluarga >4. Saran bagi tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan terhadap calon ibu dan ibu anak tentang stunting, dan perhatian akan pentingnya penanganan 1000 Hari Pertama Kehidupan.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN BALITA STUNTING Dhiah Dwi Kusumawati; Tri Budiarti; Susilawati Susilawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v6i1.128

Abstract

Stunting di sebabkan karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pada periode ini memunculkan beragam masalah Kesehatan salah satunya yaitu permasalahan gizi. Tingkat pengetahuan ibu menjadi salah satu faktor dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada keluarga khususnya anak balita. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting. Metode penelitian ini studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel accidental sebanyak 154 ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Cilacap tengah II pada bulan Agustus 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 8 (5,19%) responden dengan tingkat pendidikan ibu tidak sekolah/tidak tamat Sekolah Dasar, sebanyak 67 (43,50%) responden dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar, sebanyak 45 (29,22%) responden dengan tingkat pendidikan SMP, sebanyak 30 (19,48%)responden dengan tingkat pendidikan SMA, sebanyak 4 (2,59%) responden dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi. Sebanyak 59 (38,31%) anak dengan stunting dan sebanyak 95 (61,68%) anak yang tidak stunting. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian stunting dengan nilai p value= 0,005 (< 0,05). Kesimpulannya tingkat pengetahuan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting. Pendidikan formal calon ibu diharapkan bisa ditingkatkan karena ibu dengan Pendidikan tinggi lebih mudah dalam menyerap informasi Kesehatan.
Upaya Peningkatan Keterampilan Kader dalam Pemantauan Perkembangan Anak Majestika Septikasari; Tri Budiarti
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 1 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i1.2424

Abstract

Desa Selarang memiliki 11 posyandu dengan kader sebanyak 55 kader. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan posyandu di desa Selarang kegiatan yang dilakukan kader hanya sebatas penimbangan dan pengukuran berat badan. Berdasarkan wawancara, kader mengetahui bahwa pemantauan seharusnya tidak hanya pada aspek pertumbuhan tetapi juga pada aspek perkembangan tetapi kader tidak tahu cara melakukan deteksi perkembangan anak yang benar. Kader juga belum pernah mendapat pelatihan cara melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilaksanakan kegaitan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pertama analisis situasi, kedua penyusunan instrumen pengabdian selanjutnya melakukan perijinan dan koordinasi dengan mitra terkait pelaksanaan pengabdian, melakukan kegiatan pelatihan kader serta melakukan proses monitoring pelaksanaan pemantaunan perkembangan anak oleh kader dengan melakukan kunjungan ke beberapa posyandu. Hasil dari kegiatan ini antar lain pengetahuan dan keterampilan kader tentang pemantauan perkembangan anak meningkat dan kegiatan pemantauan perkembangan anak telah rutin dilakukan di posyandu
DETEKSI DINI DAN PENGELOLAAN SUMBER MAKANAN GIZI SEIMBANG UNTUK MENGURANGI RESIKO TERJADINYA STUNTING DI DESA SLARANG Titin Kartiyani; Tri Fitri Yana Utami; Tri Budiarti Budiarti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.943 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i1.583

Abstract

Kasus stunting di kabupaten Cilacap menurut Dinas kesehatan Tahun 2019 sekitar 6.647 balita. Jumlah kasus ini mencapai sekitar 5,19% dari jumlah balita di Cilacap yang mencapai 128.013 balita. Sebaran kasusnya hamper disemua wilayah kecamatan. Angka gizi buruk di Indonesia terhitung tinggi dengan hasil pemantauan status gizi yang dilakukan kementerian kesehatan pada tahun 2016, status gizi buruk sebesar 3,4% dan gizi kurangsebesar 14,4%.Berdasarkan hal tersebut penulis bertujuan untuk melakukan pengabdian tentang deteksi dini tumbuh kembang dan sadar gizi untuk mengurangi resiko terjadinya stunting dan Gangguan tumbuh kembang di Desa Slarang. Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi : 1). Survey lokasi dan Pengurusan perijinan serta koordinasi dengan pihak kader ,2) melakukan pemeriksaan deteksi dini dengan pengukuran antropometri ,3) pemberian materi tentang stunting, 4) pengenalan makanan dan pengolahan gizi makanan seimbang . setelah dilakukan pengukuran antopomtri di wilayah rt 02/15 tidak didapatkan hasil adanya anak yang terindikasi stunting. Pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner yang harus dijawab oleh peserta. Setelah penyuluhan dilakukan pengukuran akhir. Pengukuran akhir menggunakan pengisian kuesioner dengan daftar pertanyaan yang sama seperti pengukuran awal. Dengan hasil adanya peningkatan yang baik pada pengetahuan pada peserta. Setelah penyuluhan dilakukan pengukuran akhir. Dari hasil kuisioner didapatkan peningkatan hasil kearah nilai baik yaitu 91,07%.hasil pengukuran antopometri tidak didapatkan anak yang mengalami stunting didesa slarang 92,86%
Senam Hamil dan Penyuluhan Tanda-Tanda Persalinan Melalui Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di Kelurahan Sidanegara RT 02 RW 012 Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap Elifiya Elifiya; Marsela Amelia; Dianti Dianti; Frisca Dewi Yunadi; Tri Budiarti; Dhiah Dwi Kusumawati
Abdimas Indonesian Journal Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : CV. Adiguna Kertosari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnant women often experience many changes, both physical changes and psychological changes. Pregnancy exercises performed during pregnancy can help women focus on the labor process, prepare to tolerate pain, and convert stress and anxiety into energy. The purpose of this Community Midwifery Practice activity is to provide opportunities for pregnant women in Sidanegara Village to be precise on Rt 02 Rw 012, Central Cilacap District, Cilacap Regency. To understand the changes that occur during pregnancy and be able to prepare for the delivery process through Pregnancy Exercises. Sidanegara Village Precisely on Rt 02 Rw 012 Central Cilacap District, Cilacap Regency which was held on December 2, 2021. In this PKM, pregnant women received a positive response. Pregnant women seemed to be asking questions about the counseling provided and when participating in Pregnancy Exercises they seemed enthusiastic in the level of movement of the ability of pregnant women to do pregnancy exercise and the level of knowledge of the mother about the practice of pregnant exercise so that by carrying out this pregnancy exercise there is an increase in knowledge of pregnant women and the results of the increase after an evaluation of pregnant exercise are categorized as good, while the results l evaluation of counseling on signs of labor, i.e. pregnant women already know about the signs of labor
ANALISIS GANGGUAN PERTUMBUHAN BATITA BERDASARKAN ANTOPOMETRI DI WILAYAH CILACAP TENGAH Tri Budiarti; Titin Kartiyani; Susanti Susanti
KOLONI Vol. 1 No. 2 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.372 KB) | DOI: 10.31004/koloni.v1i2.211

Abstract

Infancy and toddlerhood even since in the womb are a golden period. If in infancy and toddlerhood, the growth and development of toddlers is not properly monitored and is impaired, it is likely that it will not be able to be repaired in the next period. Therefore, it is necessary to carry out routine growth monitoring on the growth of toddlers so that they can be detected if there are growth irregularities. In the area of ​​Cilacap Tengah 1 Public Health Center, there were 122 cases of malnutrition, and 8 cases of malnutrition. Malnutrition data collection in Cilacap Regency is based on 2 categories, namely the indicator comparing weight with age (BB/U) and the second category is comparing weight with height (BB/TB). This study aims to determine the analysis of growth disorders based on anthropometry. The research method used a cross sectional design with a simple random sampling technique using primary and secondary data at the Posyandu in the Central Cilacap Region as many as 57 parents who had children according to the criteria. Furthermore, the data were analyzed using the chi square test and it was concluded that only infection had a relationship with growth disorders. Meanwhile, nutritional intake, parenting, stimulation, the economy of parents, and the environment have no relationship with growth disorders. Keywords: growth disorders, anthropometry
Studi Deskriptif Kematian Bayi Usia 0-11 Bulan Tri Budiarti; Dhiah Dwi Kusumawati
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.299 KB)

Abstract

Kematian Bayi Merupakan Kematian Yang Terjadi Pada Anak Di Tahun Pertama Kehidupan Dan Merupakan Indikator Keberhasilan Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Lebih Dari Setengah Kematian Pada Bayi Merupakan Sesuatu Yang Dapat Dicegah. Kematian Bayi Disebabkan Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan ibu, bayi, dan kehamilan. AKB di Kabupaten Cilacap masih dijumpai meskipun dengan angka yang mengalami penurunan berturut-turut yaitu 7 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015, 6 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2016, 5 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kematian bayi yang terjadi di RSUD Cilacap dari tahun 2016 sampai tahun 2018 yang meliputi jumlah kematian bayi, usia atau waktu kematian, jenis kelamin bayi, usia kelahiran atau gestasi, berat lahir, cara lahir, dan komplikasi yang menyertai bayi saat lahir. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui pendekatan cross sectional dengan tipe desainnya yaitu penelitian survei analitik. Sampel yang digunakan dengan menggunakan teknik total sampling yang mana dibatasi dengan adanya kelengkapan dokumen rekam medik pasien sebagai data sekunder. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah untuk mengetahui distribusi frekuensi dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kematian bayi usia 0-11 bulan di RSUD Cilacap tahun 2016-2018 sebanyak 170 kasus, seebagian besar bayi mengalami kematian saat neonatal 153 kasus (90%), sebagian besar bayi yang mengalami kematian berjenis kelamin laki-laki yaitu 107 kasus (62.9%) Sebagian besar bayi yang mengalami kematian merupakan bayi prematur atau kurang bulan sebesar 99 kasus (58.2%). Sebagian besar bayi yang mengalami kematian adalah bayi dengan BBLR yaitu 112 kasus (65.9%). Sebagian besar bayi mengalami kematian memiliki riwayat komplikasi yaitu 158 kasus (92.9%).
Hubungan Asfiksia Neonatorum Dengan Kematian Neonatal Dini Di RSUD Cilacap Tahun 2018 Dhiah Dwi Kusumawati; Tri Budiarti
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.372 KB)

Abstract

Angka kematian bayi terutama terjadi pada kematian neonatal atau bayi lahir mati atau meninggal pada bulan pertama dari kehidupannya. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat, baik pada tatanan provinsi maupun nasional. Pada tahun 2019 ditargetkan angka kematian bayi 24/1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi di Kabupaten Cilacap sebanyak 143 terdiri dari 105 neonatal dan 38 post-neonatal dari 28.481 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 5 per 1000 kelahiran hidup. Asfiksia neonatorum merupakan suatu keadaan dimana bayi baru lahir gagal bernafas spontan dan teratur segera setelah lahir. Asfiksia neonatorum penyebab kematian dini pada neonatus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hubungan asfiksia neonatorum dengan kematian neonatal dini di RSUD Cilacap tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian case control di RSUD Cilacap dengan sampel 51 kasus dan 51 kontrol. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling. Data yang digunakan data sekunder yaitu catatan rekam medik. Instrumen penelitian adalah check list dengan uji analisis menggunakan chi square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p-value = 0,000<a = 0,05; yang menunjukkan ada hubugan antara Asfiksia Neonatorum dengan kematian neonatal dini. Nilai OR yang diperoleh yaitu 0,141 (95% CI= 0,055-0,360)
Telaah Kegiatan Pijat Bayi Di Cilacap Perkotaan Tri Budiarti; Frisca Dewi Yunadi
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 9 No 1 (2018): November
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Growth and development moment a baby is a most critical, golden, and time of opportunity that can be stimulated by massage. In Cilacap, baby massage is often be done and not only done by traditional masseurs but also salons and clinics. The study aimed to find out information on baby massage in Cilacap. The study was qualitative with the RAP approach, the locations are Cilacap Utara, Cilacap Selatan, and Cilacap Tengah, informans consist of 20 parents, 8 massagers and 8 representatives of clinic or health center leaders and 1 representative of the Health Office using interview guidelines and analyzed and concluded. The results in the form of knowledge of informants mostly unknowing the meaning, benefits, or condition of a baby who is massaged. The motivation of most informants are to follow parents or family traditions. The attitude of the informants was mostly positive but the massage was a traditional masseurs. The baby's massage habits are mostly for health care "didadah" when the newborn baby. The massage equation that is performed in traditional masseurs, clinics, and salons is the same for health care, while the difference is that massage on a shaman is a traditional massage whose skills are hereditary and using certain ingredients, and sometimes massaged when the baby is sick, baby massage in the clinic and salons are carried out by trained therapists, whose attributes are health workers, massage using telon oil or certain ingredients that are guaranteed safety, and massaged when healthy and ready. Keywords: Review, Massage, baby