Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efektivitas Krim Ekstrak Sarang Burung Walet Terhadap Penyembuhan Luka Mencit Di Kota Bima Abdul Haris
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.097 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.150

Abstract

Luka merupakan hal yang sering terjadi dan dapat mengenai semua orang di seluruh dunia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Luka merupakan kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh seseorang secara tiba-tiba terpajan kekuatan yang berlebihan atau terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Anak-anak yang berusia 5-15 tahun cukup rentan mendapatkan cedera, pada usia itu anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan mempunyai keinginan untuk menelusuri sesuatu serta bereksperimen yang tidak seimbang dengan kemampuan dalam memahami atau bereaksi terhadap bahaya. Anak-anak usia SD yang mengalami cedera sebanyak 42,56% terdiri dari cedera ringan 36,89% dan cedera berat 5,67%. Jenis cedera yang paling umum adalah tergores 31,2% kemudian cedera karena memar, terkilir, tergigit, robek, luka bakar, kecelakaan lalu lintas, kemasukan benda kecil, dan patah tulang 1,1% (Kuschithawati; 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas sarang burung walet dalam proses penyembuhan luka mencit. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah true experiment dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design dengan jumlah sampel 15 ekor mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok. Analisis dalam penelitian ini adalah analisa bivariate dengan menggunakan uji one way anova. Hasil penelitian menunjukan lama waktu penyembuhan luka mencit yaitu pada hari ke 5 pada kelompok intervensi dengan krim ekstrak sarang burung walet 20% dengan nilai p value 0,001 (<0,05), kesimpulannya pemberian krim ekstrak sarang burung walet 20% lebih efektif dalam penyembuhan luka mencit dibandingkan dengan ekstrak sarang burung walet 10%.  
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perawatan dan Pemberasantasan Penyakit Tb Paru Muhtar Muhtar; Abdul Haris; Aniharyati Aniharyati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.5859

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit Tb yang menyerang paru atau percabangan trakeobronkial. Permasalahan yang dihadapi oleh khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain kurangnya pengetahuan tentang penyakit Tb paru, rendahnya kesadaran masyarak untuk berobat ke puskesmas akibat adanya stigma negatif terhadap penderita Tb paru, serta rendahnya partisipasi masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit Tb paru. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan peran serta penderita dan masyarakat dalam perawatan dan pemberantasan penyakit Tb paru. Kegiatan ini menggunakana beberapa metode yaitu, pelatihan kader, pemberdayaan keluarga dan screening wilayah. Berdasarkan evaluasi akhir, hasil kegiatan menunjukan adanya kader yang telatih dan berperan aktif dalam promosi pemberantasan TB paru, adanya peningkatan pengetahuan tentang penyakit Tb paru, peningkatan keterampilan perawatan diri pada penderita, keluarga dan masyarakat.  Adapun kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu adanya peningkatan peran serta penderita, keluarga, dan masyarakat dalam upaya perawatan dan pemberantasan penyakit Tb paru di Kelurahan Manggemaci Kecamatan Mpunda Kota Bima. Kata Kunci: Tuberculosis Paru, Peran Serta Masyarakat, Kader Kesehatan ABSTRACTPulmonary tuberculosis (TB) is a TB disease that attacks the lungs or the tracheobronchial tree. The problems faced by the target audience in this community service activity include the lack of knowledge about pulmonary TB disease, low public awareness for treatment at the puskesmas due to negative stigma against pulmonary TB patients, and low community participation in efforts to eradicate pulmonary TB disease. This activity aims to increase the participation of patients and the community in the treatment and eradication of pulmonary TB disease. This activity uses several methods, namely, cadre training, family empowerment and regional screening. Based on the final evaluation, the results of the activity showed that there were cadres who were trained and played an active role in the promotion of pulmonary TB eradication, increased knowledge about pulmonary TB disease, increased self-care skills for patients, families and communities. The conclusion from this community service activity is that there is an increase in the participation of patients, families, and communities in the treatment and eradication of pulmonary TB disease in Manggemaci Village, Mpunda District, Bima City. Keywords: Pulmonary Tuberculosis; Community Participation; Health Cadre
Pelatihan Kelas Edukasi Kader Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Risiko dan Deteksi Dini Penyakit Kardiovaskuler di Kelurahan Kolo Kota Bima Martiningsih Martiningsih; Ahmad Ahmad; Abdul Haris; Nurul Wahidah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7415

Abstract

ABSTRAK Penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Penyakit  kardiovaskuler yang sering ditemui pada desa kolo adalah penyakit hipertensi dan diabetes mellitus. Hal ini merupakan 2 faktor risisko utama PKV yang dapat dicegah melaui upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak diantaranya kader kesehatan. Kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan serta keterampilan kader dalam deteksi dini risiko penyakit kardiovaskuler di masyarakat khususnya penyakit Hipertensi dan diabetes mellitus. Kegiatan berupa kelas edukasi  pelatihan kader yang dimulai dengan kegiatan penyampaian materi dengan metode ceramah dilanjutkan demonstrasi dan pendampingan pemeriksaan tekanan darah dan glukosa darah sewaktu yang dilakukan oleh kader dengan alat pemeriksaan sederhana dilanjutkan pendampingan praktek dimasyarakat dalam kegiatan posyandu. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 10 kader kesehatan kelurahan  Kolo dalam 4 sesi. Kemampuan  kader kesehatan dalam melakukan pemeriksaan menunjukkan bahwa seluruh peserta pelatihan dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan tensimeter digital dan melakukan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dengan alat tes sederhana. Pemeriksaan yang dilakukan oleh kader pada masyarakat dalam kegiatan posyandu kelurahan menunjukkan 45% atau 9 orang dengan kategori risiko hipertensi Sedangkan hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu menunjukkan 30% atau 6 orang dengan kategori risiko Hiperglikemia. Ketrampilan kader masih perlu terus ditingkatkan dengan melibatkan secara aktif dalam kegiatan posyandu dan kemampuan dalam membaca hasil pemeriksaan dasar dengan tetap didampingi oleh petugas kesehatan dari puskesmas. Hasil pemeriksaan yang diperoleh perlu ditindak lanjuti dengan deteksi dini lanjutan dan rutin dipuskesmas. Kata Kunci: Pelatihan, Kelas Edukasi, Kader Kesehatan, Deteksi Dini  ABSTRACT Cardiovascular disease (CVD) is a disease caused by impaired function of the heart and blood vessels. Cardiovascular diseases that are often found in Kolo village are hypertension and diabetes mellitus. These are the 2 main risk factors for CVD that can be prevented through health promotion efforts that can be carried out by involving various parties including health cadres. of this service activity is to increase the knowledge and skills of cadres in early detection of cardiovascular disease risk in the community, especially hypertension and diabetes mellitus. of activity is in the form of cadre training education classes starting with material delivery activities with the lecture method followed by demonstrations and assistance in checking blood pressure and blood glucose when carried out by cadres with simple examination tools followed by practical assistance in the community in posyandu activities. The training activities were attended by 10 health cadres from Kolo village in 4 sessions. The ability of health cadres to carry out examinations shows that all training participants can check their blood pressure using a digital sphygmomanometer and perform regular blood glucose checks with simple test equipment. The results of examinations carried out by cadres in the community in village posyandu activities showed 45% or 9 people in the hypertension risk category. The skills of cadres still need to be improved by being actively involved in posyandu activities and the ability to read the results of basic examinations while still being accompanied by health workers from the puskesmas. The results of the examination obtained need to be followed up with advanced and routine early detection at the primary health center. Keywords: Training, Education Classes, Health Cadres, Early Detection
Model of Physical Activity (Gambo Rasa) on Type-2 Diabetes Mellitus Glucose Level in Working Area of Bolo Health Center Abdul Haris
Journal of Global Pharma Technology Volume 12 Issue 07 (2020) July 2020
Publisher : Journal of Global Pharma Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: The principle of managing diabetes mellitus consists in setting management goals, modifying diet and exercise, medication, monitoring blood glucose levels, monitoring complications regularly, and evaluating laboratories. In addition to these principles, four main pillars of diabetes mellitus management were more concise to understand, which include education, diet, exercise, and medicine. Exercise was considered important for diabetes mellitus management because it can cause physiological effects such as lowering blood glucose levels, lowering fat levels the body, decreases blood lipid levels, lowers blood pressure, and improves fitness. Methods: The research design used was "one group pretest-posttest design", researchers examined changes that occur after an intervention. Data were analyzed using paired sample t-test. Results: The results showed that there was an influence of the physical activity model (Gambo Rasa) on blood glucose levels of type-2 diabetes mellitus. Keywords: Model of Physical Activity, Gambo Rasa; Type-2 Diabetes Mellitus; Blood Glucose
Pengaruh Respon Time Perawat Terhadap Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat : Literature Review Marjes Tumurang; Kurniadi Kurniadi; Abdul Haris; Arismansyah Arismansyah; Ahmad Ahmad
Bima Nursing Journal Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i2.1214

Abstract

Masalah yang di temui yaitu sebagian besar perawat yang ada di instalasi gawat darurat belum tanggap dalam pelayanan keperawatan sehingga pasien merasa tidak puas dengan pelayanan yang di berikan perawat Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Response Time perawat terhadap kepuasan pasien. Metode Penelitian literature review pencarian jurnal berbasis nasional dan internasional pada tiga database yaitu Scient direct, PUBMED, dan Google Schoolar. Dengan ketentuan jurnal yang dicari yaitu sejak tahun 2012-2020 dari sebanyak jurnal yang di analisis peneliti mendapatkan 8 jurnal sesuai dengan kata kunci penelitian. Hasil penelitian dari beberapa artikel bahwa sebagian besar perawat memiliki respon time lambat 5-10 menit. Kesimpulan jika Respon time perawat dalam menagani pasien di instalasi gawat darurat rata-rata kurang dari 5 menit atau pelayanan secara cepat dan tepat maka kepuasan pasien akan terpenuhi.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Perawatan Anak Stunting Melalui Pemberdayaan Kader “Sarangge Maloa” Aniharyati Aniharyati; Muhtar Muhtar; Abdul Haris
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10095

Abstract

ABSTRAK Balita pendek (Stunting) adalah masalah kurang gizi  kronis  yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. permasalahan yang dihadapi oleh objek sasaran adalah belum adanya kader khusus untuk penatalaksaan stunting, masih rendahnya pengetahuan ibu tentang stunting serta kurangnya keterampilan ibu dalam cara  perawatan bagi anak stunting. Kegiatan ini bertujuan tujuan meningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penatalaksanaan stunting. Pengebdian masyarajat ini terdiri dari tiga kefiata utama yaitu pembentukan kader, pelatihan kader dan pemberdayaan masyarakat menggunakana beberapa metode seperti ceramah, sosialisasi, penyuluhan, konseling, simulasi dan demonstrasi serta supervisi. Evaluasi kegiatan menunjukan adanya kader yang telatih dan berperan aktif upaya pencegahan dan perawatan stunting, adanya peningkatan pengetahuan tentang stunting, peningkatan keterampilan perawatan anak dengan stuting pada kader, keluarga dan masyarakat. Adapun kesimpulan dari kegiatan ini adanya peningkatan pengetahuan tentang perawatan dan pencegahan stunting pada masyarakat sasaran dan peningkatan keterampilan perawatan diri yang dibutuhkan oleh anak stunting antara lain seperti, pola Asuh, pemberian makanan dan  MP- ASI yang tepat. Kata Kunci: Stunting, Kader Kesehatan, Sarangge Maloa  ABSTRACT Stunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient nutritional intake for a long time due to feeding that does not meet nutritional needs. the problems faced by the target object are the absence of special cadres for stunting management, the lack of knowledge of mothers about stunting and the lack of skills of mothers in how to care for stunted children. This activity aims to increase community participation in the prevention and management of stunting. Community service consists of three main activities, namely cadre formation, cadre training and community empowerment using several methods such as lectures, socialization, counseling, counseling, simulations and demonstrations as well as supervision. Evaluation of activities shows that there are cadres who are trained and play an active role in efforts to prevent and treat stunting, there is an increase in knowledge about stunting, an increase in skills in caring for stunted children in cadres, families and the community. The conclusion from this activity is that there is an increase in knowledge about the treatment and prevention of stunting in the target community and an increase in the self-care skills needed by stunted children, such as parenting, proper feeding and MP-ASI. Keywords: Stunting, Health Cadre, Sarangge Maloa
Hubungan Pemahaman Bacaan Salat dan Fungsi Keluarga dengan Risiko Kardiovaskular pada Lansia M.Rizki Aditya; Abdul Haris; Julhana Julhana; Indra Rahmad; Sukmawati Sukmawati
Bima Nursing Journal Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v5i2.1598

Abstract

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia, di Indonesia jumlah penderita penyakit jantung telah mencapai 1,6% yang didominasi oleh lansia. Pemahaman bacaan salat yang baik akan menghambat kerja saraf otonom simpatis dan meningkatkan kerja saraf otonom parasimpatis sehingga akan memberikan manfaat positif bagi kesehatan sistem kardiovaskular.Fungsi keluarga yang efektif akan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemahaman bacaan salat dan fungsi keluarga dengan risiko kardiovaskular pada lansia di Kecamatan Gatak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan dilakukan pada bulan Januari 2024 di Kecamatan Gatak. Besar subjek penelitian adalah 88 orang yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Pengambilan data risiko kardiovaskular diambil dengan menggunakan kuesioner Skor Kardiovaskular Jakarta, pengambilan data fungsi keluarga menggunakan kuesioner APGAR family, data pemahaman bacaan salat menggunakan pertanyaan benar atau salah. Data dianalisis Bivariat menggunakan uji fisher’s dan Chi-square. Hasil uji fisher’s didapatkan tidak terdapat hubungan antara pemahaman bacaan salat dengan risiko kardiovaskular (p=0,359). Hasil uji chi-square didapatkan terdapat hubungan antara fungsi keluarga dengan risiko kardiovaskular (p=0,011). Tidak terdapat hubungan antara pemahaman bacaan salat dengan risiko kardiovaskular dan terdapat hubungan antara fungsi keluarga dengan risiko kardiovaskular.