p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Mechanical
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perilaku Perambatan Retak Fatik Stainless Steel 304 yang Dilapisi Aluminium Celup Panas Secara Eksperimental dan Numerikal Nanda, F; Badaruddin, M
JURNAL MECHANICAL Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa perambatan retak fatik stainless steel 304 yang dilapisi aluminium dengan metode hot-dip secara ekperimen dan numerikal untuk mengetahui perubahan sifat mekanik pada SS304 serta memprediksi hasil uji fatik secara metode numerik yang berbasis program CFD dengan hasil secara ekperimen. Hasil simulasi siklus perambatan retak fatik menunjukkan hasil yang sama. SS 304 dengan difusi 1 jam memiliki siklus terpendek yaitu pada data simulasi terjadi retakan di siklus 8778 dengan Panjang retak 0,703 mm, sedangkan untuk hasil eksperimen retakan terjadi di siklus 5000 dengan panjang retak 0,267 mm. Lalu SS304 tanpa pelapisan memiliki siklus terpanjang yaitu, retakan pada hasil simulasi terjadi di siklus 20351 dengan Panjang retak 0,6787 mm, sedangkan pada data hasil eksperimen awal retakan di siklus 8700 dengan Panjang retak 0,6 mm. Berdasarkan analisis laju perambatan retak fatik dan tegangan, pemberian perlakuan difusi pada SS304 memberikan dampak baik untuk umur kelelahan maupun tegangan untuk merambatkan retak. Kekuatan dan plastisitas SS304 terdegradasi oleh perlakuan aluminisasi. Setelah perlakuan, SS304 menunjukkan keuletan yang lebih tinggi dan kekuatan yang lebih rendah.Kata kunci: Stainless steel, aluminium celup panas, perambatan retak fatik, ansys
Investigasi Umur Fatik Aluminium 7075-T7 Yang Mengalami Korosi Air Laut Yasin, H; Badaruddin, M; Sukmana, I; Zulhanif, Z.; Savetlana, S
JURNAL MECHANICAL Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menginvestigasi umur fatik paduan Al 7075-T7 yang telah terkorosi air laut yang mengadung 3.5% garam NaCl.  Pengujian laju korosi dilakukan dengan merendam spesimen ke dalam air laut yng dikondisikan bergerak secara siklon pada kecepatan putar konstan 600 rpm selama 168 jam. Uji fatik dilakukan pada 3 level pembebanan yang berbeda dengan frekuensi sama (f = 10 Hz) untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan 48 jam. Uji perambatan retak dilakukan untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan tidak terkorosi. Hasil menunjukan bahwa spesimen yang terkorosi air laut mengalami signifikan penurunan umur fatik. Selain itu spesimen yang terkorosi juga mengalami peningkatan laju perambatan retak fatik. Interaksi korosi awal dan pembebanan fatik, dimana pembentukan endapan partikel presipitasi yang mengandung elemen logam Cu, Fe, Mn, Zn, dan Mg yang terbentuk dalam batas butir dan matriks alumnium dipercaya menjadi pemicu mekanisme korosi galvanis. Patah belah yang dialami oleh matriks dan partikel presipitasi serta striasi ditemukan pada spesimen yang terkorosi mengungkapkann bahwa mekanisme perambatan retak fatik menjadi lebih kompleks.Kata kunci: Al 7075, korosi air laut, korosi fatik, perambatan retak, presipitasi
Perilaku Perambatan Retak Fatik Stainless Steel 304 yang Dilapisi Aluminium Celup Panas Secara Eksperimental dan Numerikal Nanda, F; Badaruddin, M
JURNAL MECHANICAL Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v14i1.3648

Abstract

Analisa perambatan retak fatik stainless steel 304 yang dilapisi aluminium dengan metode hot-dip secara ekperimen dan numerikal untuk mengetahui perubahan sifat mekanik pada SS304 serta memprediksi hasil uji fatik secara metode numerik yang berbasis program CFD dengan hasil secara ekperimen. Hasil simulasi siklus perambatan retak fatik menunjukkan hasil yang sama. SS 304 dengan difusi 1 jam memiliki siklus terpendek yaitu pada data simulasi terjadi retakan di siklus 8778 dengan Panjang retak 0,703 mm, sedangkan untuk hasil eksperimen retakan terjadi di siklus 5000 dengan panjang retak 0,267 mm. Lalu SS304 tanpa pelapisan memiliki siklus terpanjang yaitu, retakan pada hasil simulasi terjadi di siklus 20351 dengan Panjang retak 0,6787 mm, sedangkan pada data hasil eksperimen awal retakan di siklus 8700 dengan Panjang retak 0,6 mm. Berdasarkan analisis laju perambatan retak fatik dan tegangan, pemberian perlakuan difusi pada SS304 memberikan dampak baik untuk umur kelelahan maupun tegangan untuk merambatkan retak. Kekuatan dan plastisitas SS304 terdegradasi oleh perlakuan aluminisasi. Setelah perlakuan, SS304 menunjukkan keuletan yang lebih tinggi dan kekuatan yang lebih rendah.Kata kunci: Stainless steel, aluminium celup panas, perambatan retak fatik, ansys
Investigasi Umur Fatik Aluminium 7075-T7 Yang Mengalami Korosi Air Laut Yasin, H; Badaruddin, M; Sukmana, I; Zulhanif, Z.; Savetlana, S
JURNAL MECHANICAL Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v14i2.3681

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menginvestigasi umur fatik paduan Al 7075-T7 yang telah terkorosi air laut yang mengadung 3.5% garam NaCl.  Pengujian laju korosi dilakukan dengan merendam spesimen ke dalam air laut yng dikondisikan bergerak secara siklon pada kecepatan putar konstan 600 rpm selama 168 jam. Uji fatik dilakukan pada 3 level pembebanan yang berbeda dengan frekuensi sama (f = 10 Hz) untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan 48 jam. Uji perambatan retak dilakukan untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan tidak terkorosi. Hasil menunjukan bahwa spesimen yang terkorosi air laut mengalami signifikan penurunan umur fatik. Selain itu spesimen yang terkorosi juga mengalami peningkatan laju perambatan retak fatik. Interaksi korosi awal dan pembebanan fatik, dimana pembentukan endapan partikel presipitasi yang mengandung elemen logam Cu, Fe, Mn, Zn, dan Mg yang terbentuk dalam batas butir dan matriks alumnium dipercaya menjadi pemicu mekanisme korosi galvanis. Patah belah yang dialami oleh matriks dan partikel presipitasi serta striasi ditemukan pada spesimen yang terkorosi mengungkapkann bahwa mekanisme perambatan retak fatik menjadi lebih kompleks.Kata kunci: Al 7075, korosi air laut, korosi fatik, perambatan retak, presipitasi