Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Investigasi Umur Fatik Aluminium 7075-T7 Yang Mengalami Korosi Air Laut Yasin, H; Badaruddin, M; Sukmana, I; Zulhanif, Z.; Savetlana, S
JURNAL MECHANICAL Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Mechanical
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan menginvestigasi umur fatik paduan Al 7075-T7 yang telah terkorosi air laut yang mengadung 3.5% garam NaCl.  Pengujian laju korosi dilakukan dengan merendam spesimen ke dalam air laut yng dikondisikan bergerak secara siklon pada kecepatan putar konstan 600 rpm selama 168 jam. Uji fatik dilakukan pada 3 level pembebanan yang berbeda dengan frekuensi sama (f = 10 Hz) untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan 48 jam. Uji perambatan retak dilakukan untuk spesimen yang terkorosi selama 24 jam dan tidak terkorosi. Hasil menunjukan bahwa spesimen yang terkorosi air laut mengalami signifikan penurunan umur fatik. Selain itu spesimen yang terkorosi juga mengalami peningkatan laju perambatan retak fatik. Interaksi korosi awal dan pembebanan fatik, dimana pembentukan endapan partikel presipitasi yang mengandung elemen logam Cu, Fe, Mn, Zn, dan Mg yang terbentuk dalam batas butir dan matriks alumnium dipercaya menjadi pemicu mekanisme korosi galvanis. Patah belah yang dialami oleh matriks dan partikel presipitasi serta striasi ditemukan pada spesimen yang terkorosi mengungkapkann bahwa mekanisme perambatan retak fatik menjadi lebih kompleks.Kata kunci: Al 7075, korosi air laut, korosi fatik, perambatan retak, presipitasi
PROSES KOAGULASI FLOKULASI PADA REDESAIN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PRAMITA UTAMA DIAGNOSTIC CENTER YOGYAKARTA Irawansyah, D; Sukmana, I; Despa, D
Jurnal Rekayasa Lampung (JRL) Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.773 KB) | DOI: 10.23960/jrl.v1i2.9

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendapatkan dosis optimum dari koagulan Al2(SO4)3 yang akan ditambahkan dalam proses koagulasi flokulasi pada redesain Instalasi Pengolahan Limbah Cair Pramita Utama Diagnostic Center Yogyakarta sehingga dapat menurunkan kandungan zat pencemar Chemical Oxygen Demand (COD) sesuai Keputusan Gubernur DIY Nomor 65 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Pelayanan Kesehatan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi penelitian adalah Laboratorium Klinik Pramita Utama Diagnostic Center Yogyakarta yang terletak di Jl. Dr. Soetomo No. 41, Rt. 09 Rw. 05, Kelurahan Bausasran. Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan bersifat Kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder melalui kegiatan survei pada objek penelitian di lapangan, dan analisis Jar Test yang dikerjakan pada Laboratorium Lingkungan. Berdasarkan hasil analisis Jar Tes, terlihat jelas terjadi penurunan kandungan zat pencemar COD yang cukup banyak pada dosis 30 ml, yaitu: dari 471,94 mg/lt menjadi 140,763 mg/lt atau terjadi penurunan sebesar 70,17%. Dengan mendapatkan dosis optimum dari koagulan Al2(SO4)3 tersebut, perhitungan alat redesain Instalasi Pengolahan Limbah Cair Pramita Utama Diagnostic Center Yogyakarta dengan sistem kimia menggunakan proses koagulasi flokulasi dapat dilakukan.
PENGGUNAAN SISTEM STRUKTUR BALOK GRID SEBAGAI SOLUSI STRUKTUR LANTAI BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR 40LITER/DETIK DI PUTUSIBAU KABUPATEN KAPUAS HULU KALIMANTAN BARAT STUDI KASUS INSTALASI PENGOLAHAN AIR KABUPATEN KAPUAS HULU KALIMANTAN BARAT Hartawan, W Budi; Sukmana, I; Nama, Gigih Forda
Jurnal Rekayasa Lampung (JRL) Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.28 KB) | DOI: 10.23960/jrl.v1i2.10

Abstract

Grid struktur merupakan jarak perletakan komponen-komponen perkuatan bangunan (misalnya kolom dan balok) pada sebuah bangunan. Grid kolom berarti jarak antarkolom satu dengan kolom lainnya. Jarak yang digunakan tidak harus sama antar satu kolom dengan kolom lainnya, namun juga bisa dengan jarak yang berirama tertentu. Sistem struktur grid terdiri dari elemen-elemen struktur satu dengan yang lainnya salingberkaitan dan berpotongan saling tegak lurus atau berpotongan saling diagonal untukmembentuk satu kesatuan struktur yang saling memberikan perkuatan. Jenis struktur yang bisaditerapkan adalah struktur balok grid persegi, dimana sistem kerjanya yang mendekatikenyataan praktek dilapangan. Struktur grid mempunyai sifat utama mampumendistribusi beban pada kedua arah secara seimbang dan mampu mendistribusi beban dangaya-gaya dalam seperti halnya momen secara merata pada kedua arah bentangan.Pada balok dengan ukuran yang sangat pendek dibandingkan dengan Panjang bentangnya mempunyai kekuatan dan sifat kekakuan yang sangat kurang, sehingga akan mengakibatkan adanya lendutan atau defleksi dari balok menjadi besarStruktur lantai bangunan IPA Kabupaten Kapuas Hulu direncanakan tidak hanya aman dan kuat namun harus dipertimbangkan terhadap efisiensi biaya yang diperlukan. Agar hal tersebut dapat dicapai, maka pada praktek perencanaan struktur harus mempertimbangkan jenis struktur dan model struktur yang akan diterapkan. Dengan demikian penggunaan system struktur balok grid pada lantai bangunan IPA ini, bertujuan mengurani ketebalan recana pelat lantai agar konstruksi lebih ekomonis namun tetap memilki kekakuan dan kekuatan sturktur yang mampu memikul beban pada struktur tersbut. Tahap observasi dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan. Tahap analisis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis akan dibagi dalam tiga bagian, yaitu: analisi grid dasar perencanaan, analisis besaran grid perencanaan fungsi ruang, analisis besaran grid struktur. Pada bagian akhir akan didapatkan besaran grid perancangan yang efektif untuk perancangan bangunan apartemen sebagai upaya mengintegrasikan pola perencanaan dengan pola struktural. Dari peninjauan ulang perencanaan lantai bangunan IPA didapatkan optimalisasi bentang plat lantai yaitu 2,5 m x 2,5 m tebal 20cm, dengan balok grid 50/50cm dan balok anak 15/20cm. Maka tujuan peninjauan ulang perencanaan lantai bangunan IPA untuk optimalisasi struktur dan ekonomis dengan daya dukung terhadap beban struktur yng lebih besar dapat dicapai.